Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya. Apalagi, dahulu negeri ini terdiri dari berbagai macam kerajaan yang mempunyai adat istiadat. Dimana, sampai saat ini masih terus terjaga dengan baik. Oleh karena itu, kehadiran museum akan sangat membantu kita mengetahui lebih jauh kerajaan-kerajaan yang pernah berjaya.
Salah satu kawasan museum yang wajib anda kunjungi adalah Museum Simalungun yang terletak di Sumatera Utara. Konon katanya, museum ini berdiri karena prakarsa para raja Sumatera waktu itu. Banyak hal menarik yang bisa anda jelajahi di kawasan ini. Termasuk sisi fotografi yang tak boleh dilewatkan.
Mengenal Museum Simalungun
Museum ini di bangun pada tahun 1936. Selesei pada 10 April 1939 dan diresmikan pada 30 April tahun 1940. Dimana, berdirinya objek wisata ini diprakarsai oleh tujuh raja simalungun dan di bantu pemerintah setempat.
Nah, simalungun sendiri adalah nama wilayah sekaligus nama suku asli yang ada di Sumatera Utara. Salah satu dibangunnya museum ini adalah melestarikan adat istiadat, budaya serta tradisi yang sudah hadir di Simalungun.
Ada 900 koleksi yang terdiri dari kesenian, antropologi, sistem pencaharian, jejak antropologi. Serta peninggalan menari mulai dari kerajaan simalungun seperti pingga pasu – piring, bubu dan taduhan, serta beberapa peralatan sehari-hari untuk menangkap ikan.
Ada pula beberapa peralatan pertanian seperti cangkul, tali, parlobong, agadi, losung. Aneka perhiasan simalungun seperti doramani atau perhiasan topi pira, suri-suri, gondit, atau ikat pinggang
Selanjutnya, di alat-alat kesenian kita bisa menyaksikan gondrang, mongmong, sondang, sarunai, arbab, husabi, ogung serta berbagai macam peninggalan zaman megalitikum yang benar-benar mengesankan.
Tidak hanya sampai disitu saja. Kita juga masih bisa melihat berbagai macam koleksi menarik seperti mata uang, gabah, keramik, naskah kuno, ramuan obat tradisional, serta hasil observasi alam yang membuat anda akan terkesan.
Dalam perjalanannya museum ini pernah mengalami pemugaran sebanyak dua kali. Pertama pada tahun 1968, museum ini direnovasi tanpa merubah bentuknya dan tetap mempertahankan konsep asli. Renovasi yang kedua dilakukan pada tahun 1982, bangunan ini diruntuhkan kemudian di bangun kembali tanpa merubah bentuknya sama sekali. Dengan luas kurang lebih 1500 meter persegi.
Menariknya museum ini juga bisa terlihat dari arsitekturnya dimana, berbentuk seperti rumah adat Simalungun. Kaki bangunannya menggunakan kayu gelondongan yang masih bulat. Selanjutnya, diatapnya berbentuk seperti limasan lengkap dengan tanduk kerbaunya.
Asal-Usul
Waktu itu salah seorang warga belanda Dr. A.N.J.Th Van Der Hoop menulis soal situs megalitikum yang ada disini. Setelah itu, Raja Marpitu pun mengadakan rapat besar dan menggali beberapa peninggalan yang ada di wilayah simalungun.
Setelah beberapa ditemukan Raja Marpitu pun mengusulkan untuk dibangun museum Simalungun. Semenjak objek wisata ini berdiri para 7 Raja Simalungun ini pun memberikan semua yang mereka punya untuk menjadi koleksi di museum.
Harga Tiket Masuk
Untuk menikmati objek wisata ini tidak dikenakan biaya. Hanya saja, anda wajib memberikan dana talangan seikhlasnya. Di tambah dengan biaya parkir untuk motor 3 ribu rupiah dan bagi yang membawa mobil 5 ribu rupiah. Sementara, jam operasional museum ini akan buka pada pukul 10 pagi dan tutup pukul 5 sore
Alamat dan Rute Lokasi
Alamat Museum Simalungun terletak di jalan jenderal Sudirman P, Proklamasi, Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara 21144. Bila anda dari medan, anda cukup naik kereta api siantar ekspres dan turun di stasiun siantar. Selanjutnya, anda bisa naik ojek atau memilih jalan kaki karena, jarak dari stasiun menuju objek wisata hanya 1 km saja. Cukup mudah dan murah bukan menuju ke objek wisata ini.
Museum Simalungun memang tidak mempunyai foto yang menunjukkan bagaimana wilayah dan kerajaan ini dahulu. Tetapi, semua koleksinya yang tersedia disini begitu lengkap dan komplit bagi anda yang haus akan sejarah.
Jangan lupa untuk membawa kamera yang mempunyai kualitas yang mumpuni. Lantaran, bangunan dan peninggalannya akan sangat esoktis bila diabadikan melalui ke dalam gambar. Walaupun kurang terurus dengan baik, namun masih tetap layak untuk dikunjungi. Jadi, kapan anda akan datang ke objek wisata ini?