Sampai saat ini wisata di Pulau Kalimantan belum terlalu tenar, kalah jauh jika dibandingkan dengan Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, hingga Raja Ampat Papua. Padahal sebenarnya Kalimantan juga tidak hanya tentang hutan hujan tropis yang lebat, karena Pulau Borneo juga memiliki banyak keindahan alam yang sungguh menawan. Mulai dari wisata pantai, air terjun, pegunungan, taman bawah laut, danau, hingga goa-goa yang cantik pun ada di Kalimantan.
Di Kalimantan bagian selatan, tepatnya di Barito Kuala, di sana ada sebuah pulau yang cukup unik sekaligus cantik. Namanya Pulau Kaget, dan memang benar itu lah nama dari pulau yang satu ini. Walau pun namanya unik, namun pulau yang terletak di muara Sungai Barito ini selalu menjanjikan pesona alam yang menawan kepada setiap para pengunjung.
Lokasi Pulau Kaget
Secara administratif, Pulau Kaget masuk ke dalam wilayah Kecamatan Tabunganen, Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Apabila datang dari ibu kota Kalimantan Selatan, Banjarmasin, kamu bisa menggunakan perahu mesin tradisional atau yang biasa disebut perahu kelotok oleh warga sekitar, untuk menuju ke Pulau Kaget dengan durasi waktu tempuh sekitar 40 hingga 50 menit. Tapi tidak perlu khawatir, harga sewa perahu menuju ke Pulau Kaget cukup bersahabat. Apabila ingin lebih cepat, kamu juga bisa menyewa speed boat, yang hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk bisa sampai di Pulau Kaget. Namun, tentunya dengan harga sewa yang lebih mahal.
Asal Usul Pulau Kaget
Pulau Kaget terbentuk dari endapan lumpur di muara Sungai Barito sejak beberapa puluh yang tahun yang lalu. Oleh sebab itu, pulau ini memiliki tanah yang subur, dan berbagai jenis flora pun tumbuh dengan baik di Pulau Kaget. Tidak ada yang tahu pasti soal pemberian nama Pulau Kaget, namun menurut keterangan dari warga sekitar, pulau tersebut dinamakan demikian karena ketika pertama kali menjejakkan kaki di sana, kamu akan langsung dikagetkan oleh riuhnya suara bekantan.
Habitat Bekantan
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, di pulau seluas 85 hektar ini kamu akan menemukan banyak bekantan, kera asli Kalimantan, atau yang biasa disebut dengan monyet Belanda oleh warga sekitar. Disebut demikian karena kera tersebut memiliki hidung yang besar dan bulu berwarna kemerahan. Menurut catatan, setidaknya ada sekitar 2000 bekantan yang mendiami pulau tersebut, mereka biasanya akan muncul bergelantungan di atas pohon pada pagi hari, sementara ketika siang hari mereka memilih untuk bersembunyi di dalam sarangnya. Apabila ingin melihat bekantan lebih dekat, kamu harus turun ke dalam lumpur dan masuk ke tengah pulau.
Flora dan Fauna Lain di Pulau Kaget
Pulau Kaget adalah sebuah cagar alam yang telah ditetapkan melalui surat keputusan dari Menteri Kehutana Republik Indonesia pada tahun 1976 yang lalu. Jadi jangan heran, apabila di dalam Pulau Kaget kamu akan menemukan flora dan fauna yang beragam. Selain bekantan, Pulau Kaget juga menjadi habitat dari beberapa hewan langka lainnya, mulai dari lutung, kera ekor panjang, elang bondol, hingga elang laut. Selain itu, pulau yang satu ini juga menjadi rumah bagi beberapa vegetasi penting seperti bakau, rambai, bakung, nipah, pandan, hingga jeruju.
Pesona Pulau Kaget
Walau pun hanya sebuah pulau kecil, namun berada di tengah-tengah Pulau Kaget akan memberikanmu sensasi berada di hutan liar Kalimantan, karena ditumbuhi pepohonan yang lebat. Terdapat pula rawa-rawa di sekitar Pulau Kaget, dan pulau yang satu ini dikelilingi oleh lumpur sungai.
Fasilitas
Sesuai dengan fungsinya sebagai cagar alam, kamu pun tidak akan menemukan satu pun fasilitas di Pulau Kaget, termasuk toilet, yang seharusnya menjadi fasilitas utama di sebuah tempat wisata. Meskipun demikian, keeksotisan dan keberagaman flora dan fauna yang dimiliki membuat Pulau Kaget sangat layak untuk dijadikan sebagai tempat wisata, terutama untuk kamu yang mengaku sebagai pecinta alam dan sang petualang. Sebelum berkunjung ke Pulau Kaget, persiapkan perbekalan dengan cukup, terutama air mineral. Tidak perlu berpikir terlalu lama, langsung saja siapkan hari liburmu, dan mulailah berpetualang di Pulau Kaget.
