Taman hutan raya Djuanda merupakan kawasan konservasi yang berada di ketinggian 770 sampai 1300 mdpl. Dengan luas keseluruhan kurang lebih 590 hektar, cukup luas sehingga untuk eksplore di sini terasa menyenangkan.
Tidak heran bila kawasan ini tidak pernah sepi oleh wisatawan terutama, saat musim liburan tiba. Suasananya sangat alami, sejuk, teduh, dan saat kaki sudah masuk untuk pertama kalinya, terasa sangat tenang dan teduh.
Konsep alami yang dihadirkan disini ditunjukkan dengan hadirnya 2500 jenis tanaman yang tumbuh dan berkembang. Semua terlihat terawat, sehingga senang melihat semuanya mekar, sangat cantik sekali apalagi kalau dijadikan background foto.
Alamat dan Harga Taman Hutan Raya Djuanda
Untuk alamat kawasan ini berada di Jalan Pakar Kulon Nomor 13, Ciburial, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat. Menuju ke titik lokasi dapat ditempuh dengan memakai angkutan umum, tempat pemberhentiannya ada di jalan simpang Dago.
Naik yang warna hijau-krem, dengan jurusan Ciroyom – Ciburial. Kemudian, lanjutkan kembali menggunakan angkutan warna oranye, jurusannya adalah Caringin Dago. Kamu dapat menemukannya di Jalan Suci serta Cikutra.
Setelah itu berjalan kurang lebih 500 meter hingga 1 km, kalau memang tidak mau lelah jalan kaki. Bisa minta diturunkan di depan pintu Tahura. Hanya saja, tarifnya akan berbeda, dan tidak semua sopir mau.
Jam buka Taman hutan raya Djuanda pukul 8 pagi sampai 4 sore. Jangan terlalu sore kalau datang setidaknya pukul 9 adalah waktu paling tepat. Kamu bisa menikmati seluruh kawasannya karena, lokasi kunjungan untuk menikmatinya sangat banyak.
Daya Tarik Tahura Djuanda
Taman hutan raya Djuanda mempunyai beberapa lokasi yang harus kamu kunjungi. Rasanya sayang sekali sudah sampai sini tetapi, hanya duduk saja dan tidak berkeliling. Harus diakui, berbagai tempatnya benar-benar menarik serta menawan.
Seperti, Gua Belanda yang usianya sudah mencapai 111 tahun, cukup lama bukan? Bagi yang tidak suka atau kuat terhadap dingin disarankan membawa baju hangat. Suhunya sangat dingin dengan berbagai tempat masih terlihat saat kamu masuk. Jangan lupa juga membawa senter, saat masuk ke dalam benar-benar gelap.
Bukan hanya Goa Belanda saja, Taman hutan raya Djuanda juga memiliki beberapa keindahan lainnya seperti,
Goa Jepang
Bukan hanya Belanda saja, tetapi kamu juga bisa melihat buatan Jepang jaraknya hanya 300 meter saja. Menurut cerita, dulu sewaktu membangunnya dilakukan kerja paksa. Bila masuk ke dalam terdapat beberapa ruang mulai dari penjara, persembunyian sampai tempat persenjataan.
Alas dan dindingnya terlihat masih terbuat dari tanah serta batu. Disini terasa lebih pengap dan dingin, hati-hati pula kalau jalan karena ada sekelompok kelelawar siap beraksi, mereka bersarang di langit-langit.
Air Terjun
Berada di kawasan ketinggian dengan hutan yang masih sangat rimbun, membuat potensi adanya air terjun sangat tinggi. Tidak heran bila, saat berkeliling, jumlahnya cukup banyak muali dari Lalay, Omas, serta Dago.
Satu poin menarik diantara air terjunnya terdapat sebuah prasasti asal Thailand. Cerita ini memang sudah sukup terkenal. Tingginya beragam mula dari 12 sampai menjulang ke atas 30 meter.
Museum
Nama kawasan ini diambil langsung dari seorang tokoh yang bernama IR. Djuanda. Dalam museum tersebut berisi sosok beliau sekaligus berbagai penghargaan yang didapatkan. Selain itu ada pula koleksi herbanium.
Dalam museum kamu bisa melihat secara jelas bagaimana sosok beliau dan sedikit cerita tentang didirikannya kawasan Tagura ini. Maka dari itu, jangan sampai terlewatkan begitu saja, pasti rugi.
Tebing Keraton
Poin terakhir adalah Tebing Keraton yang cukup menarik untuk dinikmati. Sayangnya tiketnya terpisah. Tetapi, disini mau melihat sunrise atau sunset benar-benar sangat menarik mempesona dan membuat kamu malas pulang.
Taman hutan raya Djuanda adaah lokasi paling tepat untuk menikmati berbagai keindahan alam dan sejarah. Walau lokasi sangat jauh, Namun keindahan yang ditawarkan memang terasa spesial.