Pernah berkunjung ke Gorontalo? Provinsi yang baru terbentuk pada tahun 2000 itu dikenal memiliki keindahan alam yang tersembunyi, sehingga banyak yang menyebutnya sebagai ‘Hidden Paradise’ di Pulau Sulawesi. Oleh sebab itu, berkunjung ke Gorontalo tidak lengkap apabila kamu tidak coba menjelajah hingga ke pelosok daerah. Banyak pilihan destinasi yang bisa kamu singgahi terutama pantai, karena memang lokasi Gorontalo yang diapit oleh dua lautan luas, Teluk Tomini dan Laut Sulawesi. Namun, bagi kamu yang sudah bosan dengan wisata bahari, bisa coba menjelajah ke pelosok belantara Gorontalo untuk bertemu dengan air terjun yang masih sangat alami.
Dari sekian air terjun yang ada di Gorontalo, salah satunya adalah Air Terjun Taludaa. Lokasinya berada di pelosok Kabupaten Bone Bolango dan kondisi alamnya pun masih sangat alami, jauh dari sentuhan tangan manusia. Dijamin, kamu tidak akan kecewa berkunjung ke tempat yang satu ini.
Lokasi Air Terjun Taludaa
Seperti namanya, Air Terjun Taludaa berlokasi di agrowisata Desa Taludaa, Kecamatan Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Apabila datang dari pusat Kota Gorontalo, kamu masih harus menempuh perjalanan sejauh 75 km untuk bisa sampai di Air Terjun Taludaa, dengan waktu tempuh sekitar 1,5 hingga 2 jam perjalanan darat. Tapi tak perlu khawatir soal akses, karena 90 persen perjalananmu menuju ke Air Terjun Taludaa akan ditemani jalan yang lebar dan telah teraspal dengan mulus. Selain itu, selama di perjalanan kamu akan ditemani oleh pemandangan yang sangat menawan, yang mana di sebelah kiri kamu bisa melihat dengan jelas perbukitan hijau dan tebing-tebing yang kokoh bagaikan tembok raksasa, sementara di sebelah kanan kamu bisa melihat Teluk Tomini dengan lautnya yang berwarna biru bersih.
Meskipun perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda empat terlihat lebih menraik, namun disarankan menggunakan kendaraan bermotor roda dua untuk menuju ke Air Terjun Taludaa Hal itu dikarenakan beberapa km jelang sampai di lokasi kamu akan menemui jalanan yang menanjak dengan kemiringan 45 derajat. Medan yang dilalui akan terasa lebih berat, karena 2 km jelang sampai di Air Terjun Taludaa kamu harus menembus hutan belantara dengan melewati jalanan yang belum teraspal dan masih berupa tanah makadam.
Pesona Air Terjun Taludaa
Setelah melalui perjalanan panjang yang terasa melelahkan, sesampainya di Air Terjun Taludaa kamu akan langsung disambut dengan suara gemiricik air yang menenangkan suasana. Air terjun yang satu ini diperkirakan memiliki ketinggian 40 meter dengan lebar tebing 10 meter, dan terdapat kolam yang terlihat sangat menyegarkan tepat di bawah guyuran air terjun. Akan tetapi, para pengunjung dilarang untuk berenang terlalu dekat dengan lokasi jatuhnya air, terlebih di musim hujan, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Bukan tidak mungkin sungai di atas air terjun akan membawa sampah hutan belantara seperti gelondongan kayu yang sewaktu-waktu bisa menghujami kolam alami di Air Terjun Taludaa.
Belum Dikelola
Walau pun memiliki pesona alam yang sangat menarik, namun Air Terjun Taludaa belum dikelola secara resmi oleh masyarakat sekitar atau pun pemerintah. Sehingga para pengunjung belum dikenakan biaya tiket masuk untuk berlibur di Air Terjun Taludaa. Air terjun yang satu ini juga masih sangat alami dan belum terjamah manusia, terbukti dari masih banyaknya gelondongan kayu bekas pohon tumbang yang dibiarkan begitu saja di dekat air terjun. Kemudian di sekitar air terjun masih banyak ditemukan sampah para pengunjung yang berserakan, mulai dari sachet shampo, botol mineral, hingga botol minuman berenergi.
Tidak Ada Fasilitas di Air Terjun Taludaa
Kamu tidak akan menemukan fasilitas apa pun di Air Terjun Taludaa, karena memang wisata alam yang satu ini belum dikelola secara resmi. Oleh sebab itu, ada baiknya kamu menyiapkan perbekalan dari rumah sebagai pengganjal perut sebelum berkunjung ke Air Terjun Taludaa.
Tips Berkunjung ke Air Terjun Taludaa
Melihat akses yang harus dilalui, terutama beberapa km jelang sampai di lokasi air terjun, disarankan untuk tidak berkunjung pada musim penghujan karena jalanan akan lebih licin dari biasanya. Walau pun belum tersedia tempat sampah, ada baiknya kamu membawa pulang sampahmu sebagai wujud kepedulian akan kelestarian alam Indonesia.
Jangan mengambil apa pun di tempat wisata alam kecuali gambar, jangan meninggalkan apa pun kecuali jejak, dan jangan membunuh apa pun kecuali waktu.