Cerita Pesona Lereng Pegunungan Meratus yang Menawan

Kalimantan adalah pulau yang lebih didominasi oleh hutan hujan tropis yang cukup lebat. Dibalik itu, Kalimantan juga masih menyimpan pesona alam yang luar biasa, beberapa deretan pegunungan pun nampak berdiri gagah menopang Pulau Borneo. Di antara beberapa pegunungan yang ada, salah satunya adalah Pegunungan Meratus, yang menyimpan banyak keindahan di lerengnya. Selain itu, mendaki Gunung Meratus, juga akan menjadi salah satu aktivitas yang menarik, dan menjadi cara terbaik untuk menikmati lukisan Sang Maha Pencipta.

Pegunungan Meratus

Sumber: kanalkalimantan.com

Pegunungan Meratus berada di sebelah tenggara Pulau Kalimantan, yang membelah Provinsi Kalimantan Selatan menjadi dua bagian. Pegunungan yang satu ini pun membentang sejauh kurang lebih 600 km persegi dari arah timur laut – barat daya dan membelok ke arah utara, hingga sampai di perbatasan antara Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Menurut penelitian, Pegunungan Meratus adalah pegunungan ofiolit yang mulai terangkat menjulang ke permukaan pada zaman Miosen akhir dan secara efektif di sebelah barat membatasi Cekungan Barito pada masa Pilo-Pleistosen.

Titik Tertinggi Pegunungan Meratus

Sumber: Instagram @mhmmdrasyidr

Layaknya pegunungan pada umumnya, Pegunungan Meratus pun terdiri dari beberapa gunung yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Puncak tertingi di Pegunungan Meratus adalah Gunung Halau Halau, biasa disebut juga dengan Gunung Besar atau Gunung Halau Halau Laki, dengan ketinggian 1.901 mdpl. Ada juga Gunung Halau Halau Bini yang memiliki bentuk lebih kecil dan runcing, sehingga gunung ini pun tidak bisa didaki. Mayoritas para pendaki biasanya akan lebih memilih untuk menaklukkan puncak tertinggi Gunung Halau Halau. Sebelum mendaki, para pendaki diwajibkan untuk meminta izin ketua adat desa setempat, mereka juga dilarang mengambil apa pun dari gunung, berteriak di dalam hutan, dan berbicara tidak sopan. Gunung Halu Halu Laki biasanya juga dilarang didaki pada waktu-waktu pamali yang dipercaya oleh warga Dayak, salah satunya adalah saat tengah dilangsungkannya upacara adat.

Keindahan Lereng Meratus dari Balai Kiyu

Sumber: tirto.id/Alfian putra abdi

Bagi para petualang sejati, mereka bisa benar-benar menikmati keindahan lereng Pegunungan Meratus di Balai Kiyu, sebuah desa di pedalaman Kalimantan Selatan yang hanya dihuni kurang dari 30 Kepala Keluarga. Desa Balai Kiyu masuk ke dalam wilayah administratsi Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yang di mana untuk mengunjunginya dibutuhkan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam perjalanan dari ibu kota kabupaten, Barabai.

Seperti desa di pedalaman Kalimantan lainnya, akses menuju ke Desa Balai Kiyu juga tidak akan mudah, kamu akan menemukan jalan yang sangat sempit, bahkan hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan roda empat, berkelok-kelok serta tidak adanya lampu penerangan jalan. Aksesnya memang sangat sulit, namun sesampainya di Desa Balai Kiyu kamu akan disuguhkan oleh pemandangan lereng Pegunungan Meratus yang sangat menawan. Biasanya para pendaki Gunung Halau Halau akan memulai pendakian dari Desa Balai Kiyu, dan mereka akan membutuhkan waktu tiga hari dua malam untuk mendaki hingga ke puncak dan kembali ke desa.

Pesona Lereng Meratus di Desa Nateh

Sumber: FB Rudi Gelle

Selain dari Desa Balai Kiyu, kamu juga bisa menikmati keindahan lereng Pegunungan Meratus di Desa Nateh, yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Dari Barabai, kamu masih harus menempuh jarak sejauh 35 km untuk bisa sampai di Desa Nateh, dengan lama perjalanan sekitar 1 hingga 1,5 jam.

Sumber: Instagram @aspiani1234

Selain menyajikan keindahan lereng Meratus, di desa ini kamu juga akan menemukan wisata alam yang lainnya, seperti Goa Berangin, Goa Kukup, dan Goa Sawar, yang menjadi habitat alami dari kelelawar. Ketiga goa itu biasanya menjadi lokasi favorit para pecinta susur goa, karena menyajikan ornamen stalagtit dan stalagmit yang menawan. Dari Desa Nateh, kamu juga bisa mendaki ke Bukit Rindang untuk menikmati keindahan alam yang lebih menawan. Tidak terlalu sulit untuk mendaki ke bukit ini, karena kamu hanya butuh waktu trekking selama 1 jam untuk bisa sampai di puncak tertinggi Bukit Rindang.

Bagaimana, apakah kamu tertarik berwisata di Desa Balai Kiyu dan Desa Nateh? Aksesnya memang belum terlalu memadai, namun pesona alam yang disuguhkan tak akan pernah membuatmu kecewa.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.