Destinasi Wisata Gua Tujuh Yang Penuh Dengan Misteri


Gua Tujuh atau Guha Tujoh ialah sebuah destinasi wisata alam Indonesia yang penuh dengan misteri. Ada berbagai macam mitos yang beredar mengenai keberadaan dari gua tersebut. Masyarakat luas pun mempercayai seluruh mitos yang telah beredar. Walaupun belum ada bukti yang konkret dan aktual atas kebenaran dari seluruh mitos tersebut.

Lokasi Gua Tujuh

Lokasi dari gua Tujuh berada di Jl Sigli Krueng Raya, Ds Cot Laweung, Kec Muara Tiga, Kabupaten Pidie. Lokasi yang terletak di pedalaman, membuat destinasi wisata gua Tujuh tidak seharusnya ditempuh dengan alat transportasi umum. Sebaiknya menggunakan alat transportasi pribadi.

Wilayah Aceh yang berada di Pulau Sumatera memang tidak terlalu terekpose. Sehingga ada berbagai destinasi wisata yang tidak terdeteksi oleh Google map. Namun untuk tempat destinasi wisata ini cukup terkenal. Salah satu penyebabnya adalah berbagai macam mitos yang beredar.

Sumber: travel.dream.co.id

Hal tersebut menyebabkan lokasi dari gua Tujuh terdapat pada Google map. Sehingga dalam menempuh jalur ke destinasi sesuai dengan petunjuk arah dari Google map.
Selain dengan memanfaatkan arah jalan dari google map, juga dapat mengikuti rute berikut. Pertama ikuti jalur dari Jl nasional Banda Aceh. Kemudian, tepat di persimpangan Simpang Beutong ambil arah jalan yang menuju ke Laweung.

Untuk mengetahui apakah persimpangan tersebut adalah simpang Beutong dengan Masjid. Tepat di jalan yang menuju ke arah Laweung terdapat sebuah masjid Simpang Beutong. Masjid tersebut menjadi salah satu petunjuk jalan menuju ke Laweung.

Telusuri terus jalan utama yang menuju ke arah Laweung hingga tepat di suatu perempatan Laweung. Lalu belok ke arah kanan yang menuju ke lokasi Gua. Tepatnya di Jl Sigli Krueng Raya. Di sepanjang jalan terdapat petunjuk tentang keberadaan dari destinasi wisata tersebut.

Daya Tarik Gua Tujuh Aceh

Daya tarik dari gua Tujuh merupakan keistimewaan sekaligus keunikan dari gua tersebut. Ada 5 buah keistimewaan dari gua yang penuh dengan mitos dan misteri ini. Daya tarik tersebut antara lain sebagai berikut ini :

  • Jalur tracking menuju ke dalam gua

Gua Tujuh bukan merupakan gua yang termasuk ke dalam gua vertikal. Kondisi gua ini sepenuhnya horizontal dan tidak ada jalur turun sama sekali pada bagian gua. Hanya saja jalur tracking menuju ke arah gua adalah jalur yang menurun. Sehingga sangat disarankan untuk melepaskan alas kaki ketika memasuki wilayah gua. Untuk wanita juga sebaiknya tidak memakai sepatu hak ataupun wedges. Walaupun suasana dalam gua sangat memungkinkan untuk berjalan menggunakan sepatu hak maupun wedges.

Sumber: acehtourism.travel

Kondisi jalur tracking ke arah gua adalah turunan. Tingkat kemiringannya pun juga cukup ekstream. Lalu kondisi jalur hanya berupa bebatuan yang sangat licin. Sebab kondisi gua sangat lembab menjadikan tekstur batu menjadi licin dan penuh dengan lumut kecil. Jadi sangat diharapkan supaya melepas alas kaki ketika memasuki area gua. Setelah masuk ke dalam area gua, dapat memakai alas kaki kembali. Karena bagian bawah gua tidak terlalu ekstream.

  • Mempunyai banyak terowongan

Gua Tujuh ini mempunyai beberapa cabang. Jumlah seluruh cabang gua sebanyak 7 buah. Masing – masing cabang juga mempunyai nama masing – masing, seperti Gua Uleu / Gus Ular, Gua Rimueng / Gua Harimau, Gua Mie / Gua Kucing dan lain – lain.

Untuk nama gua yang menggunakan nama binatang, berarti di dalam gua tersebut didiami dengan beberapa binatang sesuai dengan nama. Oleh karena itu sebaiknya tidak memasuki kawasan cabang dari Gua Tujuh.

Sumber: portalsatu.com

Hingga saat ini tidak ada yang melakukan ekspedisi di setiap cabang gua. Jadi panjang gua, terutama dari cabang gua belum diketahui secara detail. Selain dengan kondisi gua gelap gulita, keberadaan dari penghuni gua pun juga menjadi suatu ancaman yang berbahaya.

  • Batu pengantin wanita

Di dalam gua terdapat sebuah batu yang menyerupai bentuk yang sangat unik. Batu tersebut berbentuk pengantin wanita. Di sebelah batu pengantin tersebut tersedia batu yang menyerupai onggok hidangan ketan. Lalu juga terdapat batu cadas berbentuk seperti ranjang.

Keberadaan dari batu tersebut membuat kesan dari gua sangat eksotis. Sayangnya hingga saat ini belum diketahui secara pasti tentang adanya batu pengantin wanita. Apakah batu tersebut merupakan jelmaan dari seorang, fenomena alam ataupun hasil karya seni manusia.

  • Batu bergantung

Batu bergantung di dalam gua, disebut juga dengan batu anti gravitasi dan Bate Meugantung. Batu bergantung juga menjadi daya tarik dari Gua Tujuh. Batu tersebut benar – benar mengapung dari atas tanah. Batu tersebut juga sama tidak terikat dengan atap gua.

Sumber: rheinduniatulisan.blogspot.com

Fenomena alam tersebut menjadi salah satu keunikan yang sangat langka sekaligus menakjubkan. Karena batu bergantung bukan merupakan hasil rekayasa manusia ataupun sekedar trick dalam promosi destinasi wisata gua Tujuh. Jadi hal tersebut murni fenomena alam.

  • Lafadz Basmallah di atap gua

Selain sebagai daya tarik dari gua, lafadz Basmallah juga menjadi faktor bahwa gua Tujuh adalah gua suci. Masyarakat setempat pun menganggap gua merupakan tempat yang sangat sakral. Berbagai macam mitos yang beredar menambah tingkat kesakralan dari gua Tujuh tersebut. Lafadz Basmallah juga hampir sama dengan batu pengantin wanita dan batu anti gravitasi. Sebab belum ada penjelasan sama sekali atas semua fenomena alam yang terjadi dalam gua.

Mitos Gua Tujuh

Ada berbagai macam mitos yang beredar mengenai Gua Tujuh. Untuk mitos yang pertama adalah mitos yang berhubungan dengan nama gua sendiri. Sebelum dikenal sebagai gua Tujuh, gua ini bernama Leumo Meureugoh. Sebab pada pintu masuk gua terdapat sebuah batu besar yang berbentuk seperti lembu sapi. Arti kata tujuh sendiri merupakan jumlah ketujuh Aulia atau ulama yang pernah singgah di dalam gua untuk meditasi atau bertapa. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti siapa ke tujuh ulama tersebut.

Mitos lain adalah salah satu cabang gua merupakan arah menuju ke Mekkah. Penyebab utama dari mitos tersebut adalah suatu ekspedisi untuk mengetahui ukuran panjang dari gua. Tetapi tim ekspedisi gagal dalam menentukan panjang gua. Karena alat ukur yang digunakan tidak mampu untuk mengukur, sebab lorong gua terlalu panjang. Maka dari itu terdapat kesimpulan yang tidak logis yang menyatakan bahwa Gua Tujuh merupakan jalan pintas menuju ke Mekkah. Walaupun hanya sebatas suatu pernyataan, masyarakat pun sangat mempercayainya.

Mitos yang terakhir adalah air yang mengalir dari lafadz Basmallah adalah air suci. Air tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dengan mitos tersebut, tepat di bawah aliran air selalu dijumpai sebuah ember. Ember tersebut milik dari warga setempat yang hendak mengambil air suci. Pengunjung pun juga sering kali membasuh dengan air tersebut.

Itulah review lengkap mengenai daya tarik Gua Tujuh yang penuh dengan mitos.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.