Suasana tenang dan damai pasti sangat diincar banyak orang, khususnya warga ibukota yang sudah merasa penat dengan kegiatan sehari – hari. Kali ini lokasi wisata alam yang akan WISATO.ID bahas letaknya tak begitu jauh dari Kota Jakarta. Lokasinya ada di wilayah Kabupaten Kuningan. Kabupaten Kuningan sendiri merupakan sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat tepatnya di sisi timur Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes yang masuk dalam Provinsi Jawa Tengah. Dengan luas wilayah sekitar 1.178 KM persegi yang terbagi menjadi 32 Kecamatan dan 361 Desa, Kabupaten Kuningan menyimpan banyak tempat tempat menakjubkan yang bisa wisatawan kunjungi untuk berwisata.
Salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi di Provinsi Jawa Barat khususnya Kabupaten Kuningan adalah air terjun atau curug. Ada banyak curug yang bisa anda kunjungi ketika berkunjung ke Kabupaten Kuningan, beberapa curug yang terkenal diantaranya Curug Landung, Curug Cikahuripan Kuningan, Curug Bangkong, Curug Putri Palutungan, Curug Ngaley Kuningan dan Curug Sidomba. Diantara deretan curug curug yang terletak di Kabupaten Kuningan tadi, salah satu curug yang layak untuk dikunjungi karena keindahannya adalah Curug Bangkong. Yuk, intip ulasannya!
Curug Bangkong Kuningan
Curug Bangkong terletak di Desa Kertawirama, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Curug ini menawarkan panorama air terjun dengan pemandangan alam yang indah dan alami. Jika wisatawan memulai perjalanan ke curug dari pusat wilayah Kuningan maka jarak yang ditempuh sekitar 9 KM atau memakan waktu sekitar 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Untuk tiket masuk ke Curug Bangkong wisatawan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 10.000 untuk biaya tiket masuk dan ditambah dengan biaya parkir kendaraan sebesar Rp 2.000 untuk motor dan Rp 3.000 untuk mobil. Terkait jam operasionalnya, Curug Bangkong buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Curug Bangkong memiliki ketinggian sekitar 23 meter dan lebar sekitar 3 meter. Meskipun Curug Bangkong tidak setinggi air terjun lain di Jawa Barat tetapi curug ini tetap menjadi salah satu tempat wisata yang tidak boleh dilewati ketika berkunjung ke Kabupaten Kuningan, karena Curug ini memiliki panorama yang sangat indah. Ketika sampai di sekitaran Curug, para wisatawan akan langsung disuguhkan dengan pemandangan yang cantik dan juga suasana yang sejuk. Suara gemercik air yang jatuh dari ketinggian menambah suasana tenang di sekitaran lokasi Curug Bangkong.
Aktivitas Seru di Curug Bangkong
Ada banyak aktivitas yang biasa dilakukan oleh wisatawan ketika berkunjung ke Curug Bangkong diantaranya adalah berfoto foto. Ada banyak spot foto di sekitaran curug yang bisa wisatawan temukan untuk berfoto. Oleh karena itu bagi wisatawan yang senang mengabadikan moment, Curug Bangkong bisa menjadi salah satu tempat wisata yang berkesan untuk dikunjungi bersama keluarga. Jangan lupa untuk membawa peralatan foto yang memadai agar foto yang diambil lebih sempurna. Waktu yang direkomendasikan untuk mengambil foto di Curug Bangkong adalah pagi hari ketika matahari sedang terbit karena cahaya yang dihasilkan tampak lebih indah.
Selain berfoto, aktivitas lain yang biasa dilakukan oleh wisatawan adalah berenang di sekitar area curug. Bagi wisatawan yang ingin berenang harap perhatikan terlebih dahulu debit air dari air terjun karena pada waktu tertentu debit air bisa saja sangat deras. Selain itu, jangan lupa membawa baju ganti untuk dipakai sehabis berenang.
Setelah lelah bermain air, para wisatawan dapat beristirahat di sekitaran lokasi curug. Disana tersedia banyak gazebo yang bisa dipakai untuk beristirahat atau hanya untuk sekedar menyimpan barang bawaan. Selain itu bagi wisatawan yang tidak membawa bekal makanan atau minuman pun tidak perlu khawatir karena di sekitaran gazebo terdapat warung warung yang menjual berbagai makanan dan minuman.
Kisah Curug Bangkong
Dibalik keindahannya, ternyata Curug Bangkong menyimpan banyak sejarah. Konon katanya curug ini ditemukan oleh seorang petapa asal Ciamis bernama Wiria. Setelah menemukan curug tersebut, Wiria yakin bahwa curug ini adalah lokasi yang tepat baginya untuk betapa. Disela waktu, Wiria menyempatkan untuk bergaul ke masyarakat sekitar curug dan mengajarkan banyak ilmu diantaranya cara membuat gula merah. Selang beberapa waktu, Wiria tiba – tiba menghilang dan beberapa warga mempercayai Wiria menghilang karena menyempurnakan pertapaannya. Banyak warga yang percaya bahwa Wiria atau Abah Wiria ini telah berubah menjadi seekor kodok atau dalam bahasa sunda disebut bangkong. Dari sinilah nama curug ini diambil menjadi Curug Bangkong.
