Indonesia dahulu pernah dijajah Belanda selama bertahun-tahun. Hasil penjajahan tersebut meninggalkan sebuah bangunan yang menarik dan menawan hati. Apalagi, saat ini dunia fotografi berkembang pesat, bangunan lama ini pun bisa dijadikan sebagai objek foto yang menghasilkan keindahan luar biasa.
Salah satu tempat yang wajib anda kunjungi saat pergi ke Sumatera adalah Benteng Fort De kock. Bangunan ini merupakan saksi sejarah dari masa pemerintahan Hindia – Belanda di Bukit Tinggi. Dimana, dulunya menjadi ibukota Sumatera Barat.
Sejarah Singkat Benteng Fort De Kock
Benteng ini di bangun atas perintah Johan Heinrich Corad Bauer pada tahun 1825. Beliau adalah kapten yang memimpin pasukan tentara belanda ke menyusuri wilayah pedalaman sumatera barat. Sebelum diubah menjadi Fort De Kock, benteng ini sendiri bernama Sterresxhans yang artinya adalah benteng pelindung. Kemudian, benteng ini diberikan kepada Letnan Gubernur Jenderal Hindian- Belanda yang bernama Hendrick Baron Markus De Kock yang digunakan sebagai benteng pertahanan.
Saat Belanda melawan rakyat sumatera dalam peristiwa perang minangkabau yang terjadi pada tahun 1821 – 1837. Benteng ini pun merupakan simbol atas berhasilnya belanda menduduki sumatera barat.
Alamat dan Rute Lokasi
Benteng Fort De Kock terletak di Jalan Yos Sudarso, Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukitinggi, Sumatera Barat 26136. Bagi anda yang berada di luar kota Padang, anda bisa mengunjungi tempat ini dengan menggunakan pesawat.
Turun di Bandara Minangkabau. Dari bandara ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam 11 menit dengan estimasi waktu 75 menit. Jalur yang bisa anda gunakan adalah jalur lintas sumatera barat menuju ke jalan Yos Sudarso hingga anda tiba di titik lokasi.
Fasilitas Benteng Fort De kock
Objek wisata ini tidak akan dipungut biaya sepeser pun. Saat ini benteng yang megah itu hanya tersisa beberapa meter saja karena, kawasannya telah di alih fungsikan menjadi Taman Kota Bukit Tinggi dan taman bunga tropis.
Walau tidak semegah benteng-benteng lainnya, objek wisata ini masih layak dijadikan sebagai foto latar belakang yang menyimpan banyak cerita bersejarah. Bangunan dengan tinggi 20 meter dengan bentuk segi empat.
Sementara di sekitarnya, ada bekas parit yang mempunyai kedalaman 1 meter dan lebar 3 meter. Parit ini yang menjadi saksi dari taktik perang Paderi yang dipimpin langsung oleh Imam Bonjol yang mengadopsi siasat perang nabi dalam menghadapi kafir Quraisy. Cobalah untuk naik ke atasnya dimana masih ada sedikit tempat untuk melihat keindahan dan pesona dari Gunung Marapi yang menawan dan mempesona.
Dari atas sini pula anda bisa menikmati keindahan dari Taman Bukittinggi yang dikepung oleh pepohonan, membuat suasana dan suhunya menarik untuk disiggahi dan dijadikan sebuah pilihan berkunjung saat libur.
Pesona Lain Benteng Fort De Kock
Objek wisata ini akan buka pada pukul 9.30 dan kembali di tutup pada pukul 5.30. Harga yang harus anda bayarkan kurang lebih 5 ribu rupiah. Nah, di bangunan ini anda masih bisa melihat meriam peninggalan belanda yang tampak gagah dan siap menghancurkan apa pun yang ada di depannya. Menariknya lagi, di belakang meriam ini anda akan disuguhkan sebuah bangku. Anda bisa berpose seakan-akan sedang menghidupkan meriam.
Karena terletak di kawasan taman bukit tinggi. Disini, selain belajar sejarah anda juga akan disuguhkan dengan area taman bermain anak yang cukup lengkap. Mulai dari ayunan, jungkat-jungkit, perosotan dan masih banyak lagi.
Jangan lupa untuk menikmati berbagai macam aneka kuliner yang berada tidak jauh dari benteng. Selain itu, anda juga bisa membeli beberapa kebutuhan cinderamata yang bisa dijadikan sebagai buah tangan. Harganya pun cukup bersahabat hanya saja, anda tetap wajib menawarnya. Selain itu, anda juga bisa mengajak putra-putri anda untuk menikmati berbagai jenis burung tropis yang cantik dan menawan.
Benteng Fort De Kock adalah tempat wisata sejarah di Sumatera Barat yang mempesona dan mengesankan. Walau sudah tidak berbentuk utuh tetapi, masih tetap menarik untuk dijadikan spot foto. Kalau mereka sudah berkunjung ke tempat ini, lalu kapan anda berkunjun ke tempat ini?