Benteng Oranje Nassau, Saksi Sejarah Meletusnya Perang Banjar

Pernah ke Kalimantan? Kalimantan dikenal sebagai pulau dengan ribuan atau bahkan jutaan hektar hutan tropis, yang identik dengan pohon-pohon raksasa yang berdaun lebat. Selain itu, Kalimantan juga menyimpan banyak sejarah di masa lalu, bahkan di sana sempat berdiri sebuah kerajaan yang cukup terkenal, namanya Kerajaan Banjar. Sampai saat ini sisa-sisa kejayaan Kerajaan Banjar juga masih bisa dinikmati.

Ngomong-ngomong soal Kerajaan Banjar, kerajaan yang kemudian dipimpin oleh Pangeran Antasari tersebut memiliki penduduk yang terkenal sangat heroik dalam berjuang menentang penjajah Belanda. Bahkan pada 30 Juni 1859 meletus Perang Banjar, sebuah pertempuran panjang dan sangat heroik, yang melibatkan penduduk Banjar melawan Belanda. Sisa-sia pertempuran di masa lalu itu pun masih bisa dilihat dalam Benteng Oranje Nassau.

Lokasi Benteng Oranje Nassau

Sumber: Banjarmasin Post/Yayu Fathilal

Secara administratif, Benteng Oranje Nassau berada di Jalan Jati Negara, Desa Benteng, Kecamatan Pengaron, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Dari ibu kota Kalimantan Selatan, Banjarmasin, masih dibutuhkan waktu 2,5 jam perjalanan darat untuk bisa sampai di Benteng Oranje Nassau. Aksesnya cukup mudah, karena jalanan sudah teraspal mulus, kecuali beberapa km jelang sampai di lokasi.

Dari Banjarmasin, kamu harus berkendara menuju ke Kecamatan Pengaron di Kabupaten Banjar, dengan jarak sekitar 69 km. Setelah tiba di Simpang Empat Pengaron di Jalan Ahmad Yani km 69, kamu belok kanan untuk kemudian masuk ke Jalan Simpang Empat Pengaron. Setelah itu, lanjutkan perjalanan sejauh 5 km hingga akhirnya tiba di Desa Pengaron, ada sungai dan jembatan di sebelah kanan jalan menuju ke Jalan Pengaron Seberang. Dari jembatan tersebut, cari belokan di sebelah kanan menuju ke Jalan Jati Negara. Teruskan perjalananmu sejauh belasan meter, hingga mentok di ujung jalan, ambil jalur belok ke kiri dan lurus terus hingga menemukan Benteng Oranje Nassau. Di lokasi Benteng Oranje Nassau terdapat plakat yang bertuliskan ‘Objek Wisata Benteng dan Tambang Oranje Nassau’.

Awal Mula Perang Banjar

Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Pada mulanya, benteng yang satu ini merupakan lokasi tambang batu bara milik pemerintah Hindia Belanda, yang dibangun pada 1849 dan dinamai dengan Oranje Nassau. Pembangunan benteng ini pun melalui kerja rodi yang sangat menyedihkan, dengan memanfaatkan tenaga rakyat Indonesia. Perlakuan Belanda yang semena-mena, yang terkadang juga berbuat curang, membuat rakyat Banjar marah. Pangeran Antasari, sebagai pemimpin Kerajaan Banjar pun memutuskan untuk menyerang lokasi pertambangan Oranje Nassau. Tidak ingin jatuh lebih banyak korban, Pangeran Antasari sempat mengirim surat kepada komandan Benteng Oranje Nassau, Beeckman, untuk segera menyerahkan diri.

Sumber: kbk.news

Surat itu pun tak diindahkan, dan Belanda pun sekuat tenaga mempertahankan benteng serta pertambangan Oranje Nassau. Pemerintah Belanda kemudian menganggap Pangeran Antasari sebagai pemberontak, dan mengadakan sayembara dengan hadiah uang 10.000 Gulden bagi siapa saja yang berhasil mengangkapnya dalam keadaan hidup atau pun mati. Sikap Belanda itu pun semakin membakar semangat rakyat Banjar, dan Pasukan Antasari pun berhasil menghancurkan Benteng Oranje Nassau, sekaligus menewaskan beberapa perwira tinggi Belanda. Sejak peristiwa tersebut, perlawanan terhadap Belanda semakin menjadi-jadi, perang terjadi di mana-mana.

Benteng Oranje Nassau yang Hancur

Sumber: Banjarmasin Post/Yayu Fathilal

Lebih dari seratus tahun berlalu, kini kondisi Benteng Oranje Nassau semakin hancur lebur, tak Nampak seperti bangunan benteng pada umumnya. Dindingnya dipenuhi dengan lumut dan dikelilingi oleh semak belukar, maklum karena memang lokasi benteng yang satu ini cukup jauh dari pemukiman warga.

Sumber: Instagram @fiie_vm

Menurut warga sekitar, di dalam Benteng Oranje Nassau sebenarnya terdapat sebuah lorong bawah tanah yang sangat gelap, dan dipercaya bahwa ujungnya bermuara di dekat Sungai Pengaron. Bahkan kabarnya lorong-lorong Benteng Oranje Nassau melewati tiga desa sepanjang 4 hingga 5 km, yaitu Desa Benteng, Desa Maniapun, dan Desa Pengaron. Hanya saja kini lubang-lubang tersebut sudah tertutup oleh tanah, dan sebagian lagi telah tergenang oleh air.

Itulah sekilas kisah tentang Benteng Oranje Nassau, yang menjadi saksi bisu perjuangan panjang rakyat Banjar melawan penjajah Belanda. Para pengunjung tidak akan dipungut biaya untuk memasuki kawasan Benteng Oranje Nassau, karena memang tempat bersejarah yang satu ini tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat. Tidak ada fasilitas di sekitar Benteng Oranje Nassau.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.