Bukan menjadi rahasia umum lagi bila, negeri ini dahulu dijajah oleh dua negara yang berbeda. Menariknya, keduanya meninggalkan tempat bersejarah yang saat ini bisa dijadikan sebagai kawasan wisata. Seperti halnya, Goa Belanda yang terletak di Jawa BaratÂ
Goa Belanda ini memang sangat menarik karena, dibangun pada masa pemerintahan Belanda. Digunakan sebagai markas, militer untuk menghadapi invasi yang dilakukan oleh Jepang kala itu. Maklum saja, Jepang terlalu kejam dan keji dalam melakukan Inovasinya.
Mengenal Goa Belanda
Sebelum dibangun menjadi sebuah Goa. Tempat ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air Bengkok, asalnya dari sungai Cikapundung. Pada masa penjajahan Jepang, tempat ini juga digunakan sebagai markas militer untuk mengatur strategi. Dalam upaya Jepang memenangkan Perang Dunia ke 2. Tidak hanya itu, Jepang juga sedikit merenovasinya dengan tambahan kamar penjara, pos enjagaan, dan lorong yang dibangun, demi mendukung kegiatan militer.
Setelah masa kemerdekaan berlangsung, tempat ini dialihkan menjadi tempat untuk menyimpan bubuk mesiu dan peralatan persenjataan yang lain. Maklum saja, kala itu negeri ini masih mendapat serangan dari sekutu terutama Belanda. Objek wisata ini memiliki panjang kurang lebih 144 meter mempunyai lebar kurang lebih 1,8 meter.
Mitos dan Misteri Goa
Saat ini, kawasan ini seperti diasingkan, kurang terawat dengan baik dan belum dikelola sebagai bagian dari tempat wisata Bandung. Sehingga, tidak heran bila Goa Belanda ini menjelma menjadi tempat yang angker. Auranya sudah bisa kamu rasakan saat memasuki mulut goa. Apalagi, ruangan yang cukup gelap dan hampir hampa udara, membuat suasana mistisnya bertambah.
Apalagi, banyak tawanan yang konon mati di tempat ini. Nah, saat mengunjunginya ada satu kata yang tidak boleh kamu ucapkan lho. Kata itu adalah, ” Lada”. Banyak orang yang percaya bila menyebutkan kata tersebut kamu akan berujung pada kesialan. Jadi, jangan pernah mencobanya ya.
Kata warga setempat, Lada adalah nama petinggi dari leluhur kawasan tersebut. Beliau sangat disegani dan dihormati. Oleh karena itu, tidak boleh ada yang menyebutnya sembarangan apalagi, digunakan sebagai bahan guyonan.
Ruangan Goa Belanda
Bila kamu mencoba masuk ke dalamnya kamu akan menemukan kurang lebih 3 bagian. Di bagian kirinya, kamu akan melihat sel tahanan yang pintunya masih asli lho. Jadi, kamu bisa mencoba masuk dan merasakan menjadi tahanan perang.
Disini pula kamu bisa melihat sebuah ruangan logistik. Beralih ke sisi kanan goa, dimana kamu bisa melihat ada sebuah tangga yang digunakan untuk mengintai. Permukaan goa dilapisi dengan besi yang tergantung di atap langitnya.
Cara Menuju Ke Goa Belanda
Objek wisata ini terletak di Area perbukitan batu pasir Tufaan, Taman Hutan Raya Ir. Djuanda kurang lebih 1 km dari pintu masuknya. Goa yang sudah berumur 108 tahun ini lebih tepatnya terletak di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Menuju ke tempat ini kamu bisa menggunakan transportasi umum.
Bila kamu berasal dari luar kota, bisa naik kereta api dan turun di stasiun Bandung. Kemudian, gunakan angkot dari Ciroyom menuju ke Ciburial. Atau bisa juga menggunakan angkutan Dago – Caringin. Turunlah di pertigaan menuju Tahura.
Bila kamu bingung, di pertigaan tersebut ada minimarket, turunlah di tempat tersebut. Kamu bisa jalan kaki sejauh 500 meter. Atau bisa naik ojek. Bila kamu menggunakan kendaraan pribadi, kamu bisa menempuhnya melalui jalan kebon kawung. Jaraknya kurang lebih 10 km dari stasiun Bandung dan kamu bisa menempuhnya dalam waktu 32 menit saja.Â
Kesimpulan
Menariknya lagi, saat ini PLTA yang sudah lama tidak difungsikan kembali digunakan kembali. Tetapi, aliran airnya tidak melalui lorong goa utama. Melainkan, melalui saluran yang dibangun di bawah tanah. Kamu bisa melihat aliran dari PLTA ini juga lho.
Goa Belanda menjadi bukti nyata dimana peninggalan Belanda dan Jepang bisa menjadi objek wisata sejarah yang sangat menarik untuk dikunjungi. Walaupun, terkesan mistis karena usianya yang sudah sangat tua. Namun, tetap elok untuk dikunjungi lho.