Kampung Wisata Gedung Batin, Rugi Bila Tidak Berkunjung Kesini

 

Indonesia memiliki ribuan pulau yang tersebar dari timur hingga ke barat. Dengan berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat, kuliner, dan panorama alam yang menarik. Mengunjungi negeri ini bak surga dunia yang mempunyai segalanya. Termasuk rumah adat yang berdiri menjulang menjadi saksi bagaimana dahulu, putra bangsa sudah mengenal sistem pembangunan yang baik.

Seperti halnya di kampung wisata gedung batin. Banyak rumah-rumah adat yang usianya sudah mencapai ratusan tahun masih berdiri kokoh. Konon katanya usianya mencapai 200 hingga 300 tahun yang lalu. Sungguh, menarik bukan melihat semua ini?

Mengenal Kampung Wisata Gedung Batin

Sumber Gambar: annienugraha.com

Tempat ini diresmikan sebagai kampung wisata sejak tahun 2007. Penduduk sekitar sudah bertahan selama ribuan tahun di tepian Sungai Way Besai yang menjadi urat nadi kampung.

Dari sungai inilah, saksi hidup penyambung hidup. Bagaimana mereka mengangkut hasil perkebunan menuju ke Way Kanan. Cobalah untuk berkeliling desa. Kamu akan mendapati 8 rumah tua yang masih berdiri dan menjadi saksi bagaimana perkembangan sejarah dari gedung batin.

Sumber Gambar: yopiefranz.com

Hampir semua perabotan rumah kuno masih disimpan dengan baik. Menurut mereka, perabotan kuno ini adalah peninggalan sejarah yang menjadi saksi kehidupan gedung batin dari masa ke masa.

Kamu pun akan dibuat tercengang bila melihat cermin yang ukurannya sangat besar kurang lebih 5 ribu centimeter. Ada pula sebuah kursi yang sering diduduki oleh raja-raja terdahulu yang sudah usang dan tampak lapuk.

Sumber Gambar: wijatnikaika.id

Tidak hanya soal rumah adat. Tetapi, tanah ini juga soal huruf china yang ada di tembok salah satu rumah, atau koran belanda yang masih terpahat di dinding. Selain itu, ada pula makam kuno dengan kubah berbentuk lancip. Namanya adalah Siti Fatimah dengan angka 1305. Disini, juga masih terlihat sebuah jembatan gantung yang umurnya juga sudah tua. Oleh karena itu sebagian wisatawan akan dilarang selfie di jembatan ini.

Jajanan Khas Gedung Batin

Sebagai kawasan wisata, bukan rahasia umum banyak wisatawan yang penasaran dan ingin berkunjung ke sini. Oleh karena itu, tidak heran bila banyak warung-warung berdiri menawarkan berbagai macam menu masakan.

Sumber Gambar: yopiefranz.com

Kamu bisa menyantap ikan pindang, sayuran, pijok khas Lampung dan masih banyak lagi menu yang disajikan. Harganya pun tidak mahal. Biasanya ibu-ibu penjual makanan ini akan sering bertanya dan menciptakan momen keakraban. Seperti, berkunjung rumah saudara sendiri saja jadinya.

Festival Bamboo Rafting

Sumber Gambar: annienugraha.com

Inilah dia festival yang menjadi kebanggaan rakyat gedung batin dan cukup menyedot wisatawan dari berbagai penjuru. Dimana, setiap peserta harus melewati rintangan sejauh 10 km dengan waktu yang diberikan hanya 2 jam saja. Beberapa rakit telah disiapkan untuk kelancaran festival ini. Panjangnya mencapai 8 meter dan lebarnya mencapai 14 batang bambu dengan ukuran yang besar-besar.

Dalam acara festival ini peserta diharapkan mampu bertahan hingga garis finish. Tantangan arus air yang deras serta berkelok menjadi daya tarik tersendiri. Mereka pun harus bekerja sama agar bisa memenangkan pertandingan. Hadirnya, acara ini merupakan menjaga sejarah dan adat istiadat bahwa sungai ini tetap menjadi ujung tombak kehidupan masyarakat gedung batin.

Rekomendasi Penginapan

Menuju ke kampung ini kamu harus naik kendaraan pribadi. Karena, belum ada transportasi umum yang bisa mengantarkan kamu kesini. Tempat pertama yang harus kamu cari adalah Masjid Agung Way Kanan yang terletak di Kecamatan Blambangan Umpu. Jarak tempuhnya mencapai 35 kilometer dengan estimasi waktu 57 menit. Melalui jalan Jenderal Sudirman.

Rekomendasi penginapan yang ada disini adalah Hotel Bumi Way Kanan. Terletak di Jl. Lintas Tengah Sumatera, Banjar Agung, Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Kamarnya cukup nyaman walau bisa dikatakan penginapan ini cukup sederhana dan dan murah dengan harga mulai dari 150 ribu. Jarak menuju ke kampung kurang lebih 24,6 kilometer. Bisa ditempuh dalam waktu 41 menit. Melalui jalan Gula Tubum

Kampung wisata gedung batin adalah saksi dari peradaban sejarah yang tak akan pernah lekang oleh waktu. Banyak bangunan berdiri menghadirkan pesona dan hikmah untuk kehidupan ini. Rumah ini layaknya museum yang akan mengingatkan siapa diri kita dan berasal darimana. Ayo berkunjung ke kampung wisata gedung batin yang tak ternilai sejarahnya.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.