Indonesia memang negara yang mengesankan. Memiliki beberapa desa tertinggi yang bisa kamu kunjungi. Salah satunya terletak di daerah Jawa Timur yaitu, Ranu Pani. Tempat yang pasti tidak asing bagi kamu yang suka mendaki Gunung Semeru.
Ketinggiannya mencapai 2100 mdpl, dan merupakan desa terakhir sebelum kamu menanjak Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini. Tempat ini mempunyai keindahan alam yang benar-benar mengesankan. Bahkan, semua orang yang pernah kesini pasti akan merindukan tempat ini dan ingin berkunjung lagi ke sini.
Mengenal Desa Ranu Pani
Tempat ini dihuni oleh suku asli yaitu Tengger. Mereka sangat ramah dan bersahaja. Paling senang jika ada tamu yang berkunjung ke tempat mereka. Menariknya, kawasan ini tidak pernah terdampak apa pun lho. Baik saat Semeru mengeluarkan awan panas atau lahar dingin sekalipun. Tempat ini berada di daerah utara. Sementara, aktivitas Semeru kebanyakan terbuang ke bagian timur. Perlu diketahui bahwa, di kawasan ini terdapat tiga buah danau sekaligus. Ada Ranu Pani sendiri, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo yang namanya sudah sangat terkenal di kalangan pendaki.
Cara menuju ke Ranu Pani
Tempat ini sendiri terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Tepatnya berada di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ada beberapa pilihan untuk bisa menuju ke lokasi ini. Walaupun, letaknya berada di Lumajang. Namun, kamu akan mudah menuju ke lokasi bila dari Malang. Bisa menggunakan kereta api dan turun di Stasiun Malang.
Kamu bisa menggunakan angkutan tujuan terminal Arjosari dengan tarif 5 ribu rupiah. Selanjutnya, naik angkot lagi dari Terminal Arjosari menuju ke Pasar Tumpang. Harga yang harus dibayar sebesar 7 ribu rupiah. Setibanya, di pasar tumpang kamu bisa memilih sarana transportasi. Ada mobil jeep atau motor yang akan mengantarmu sampai ke atas. Untuk harga kamu bisa nego sendiri dengan mereka.
Sebenarnya kamu bisa meminta mobil jeep menjemput kamu di stasiun Malang. Dengan harga mulai dari 1 jutaan. Sehingga, kamu tidak perlu repot-repot atau bingung naik apa menuju ke sana.
Pesona Ranu Pani
Kawasan ini memiliki luas kurang lebih 500 hektar. Saat pertama kali tiba di sana, kamu akan disambut dengan beberapa porter dan pemandu menuju ke Semeru. Total penduduk disini sendiri kurang lebih 1300 jiwa dengan mata pencaharian sebagian besar adalah petani.
Nenek moyang dari desa ini adalah para penduduk Majapahit yang lari dari kerajaan dan membentuk desa baru. Tidak heran bila tempat ini mayoritas menganut ajaran agama Hindu. Biasanya, setiap tahun pemimpin suku adat tengger akan melakukan kegiatan bersih-bersih desa atau yang disebut dengan unan-unan. Daya tarik lain dari desa ini adalah cuaca ekstrim yang sering terjadi. Dimana suhunya menembus 0 derajat hingga minus 4 derajat. Hal ini menyebabkan desa membeku dan kamu bisa menyaksikan dedaunan yang berubah menjadi es.
Tidak hanya itu, kedua danau yang ada di kawasan Ranu pani pun juga ikut membeku lho. Sayangnya, tidak bisa kamu gunakan untuk papan luncur ya. Bila kamu mau lihat fenomena ini, datanglah sekitar bulan Juli hingga Agustus. Atau kamu bisa menjadikan Dieng sebagai patokan. Bila disana sudah mencapai suhu ekstrim, besar kemungkinan di sini juga sudah mengalami kejadian yang sama. Terakhir, seperti yang sudah diutarakan diatas. Kamu bisa melihat danau-danau yang indah. Ranu Regulo menjadi wisata yang dekat dengan desa. Kamu hanya perlu bertanya pada warga sekitar saja.
Danaunya sangat jernih ditambah dengan perbukitan di sekelilingnya membuat suasana disini sangat asri dan teduh. Disini pula kamu bisa mendirikan tenda dan camping. Pemandangannya pun tak kalah dengan Ranu Kumbolo lho. Di desa ini pula kamu bisa menemukan beberapa homestay yang biasa digunakan para pendaki untuk beristirahat sebelum pulang. Harganya juga tidak terlalu mahal mulai dari 250 ribu rupiah saja.
Kesimpulan
Desa Ranu Pani adalah bagian dari panorama cantik kaki gunung Semeru. Panoramanya, serta warganya memang sulit untuk dilupakan. Jadi, kapan kamu bisa mengunjungi kawasan ini dan berkenalan dengan mereka?
