Keraton Ismahayana, Keraton Sederhana Namun Berdekor Berlian dan Batu Mulia

Tahukah anda Kerajaan Ismahayana merupakan kerajaan tertua di Kalimantan Barat sejak abad ke 14, loh. Selain itu kerajaan ini pun masih memiliki hubungan darah dengan Kerajaan Majapahit. Hayoo… baru tahu, kan? Atau sudah pernah dengar saat belajar di sekolah dulu waktu pelajaran sejarah?

Ya, apapun itu pada kesempatan kali ini kami akan mengajak anda untuk melihat-lihat salah satu bukti peninggalan sejarahnya yaitu Keraton Ismahayana. Walau diluar kelihatannya tampak biasa saja, namun didalamnya berdekor berlian dan batu mulia. Wih, mewah, bukan?

Inilah ulasan spesial tentang Keraton Ismahayana.

Sekilas Tentang Keraton Ismahayana


Keraton Ismahayana merupakan tempat tinggal Kerajaan Ismahayana yang bertempat di Kabupaten Landak, tepatnya di Ngabang, Kalimantan barat. Itulah kenapa panggilan akrab lain dari keraton ini adalah Keraton Landak.

Keraton Ismahayana memiliki kronik sejarah yang cukup panjang, loh. Walaupun sumber-sumber tertulis yang ditemukan dikatakan sangat terbatas. Kendati demikian, bukti arkeologis seperti berbagai atribut kerajaan, serta Buku Indoek Lontar Kerajaan Landak yang ditulis oleh raja ke 19 pada tahun 1942 yaitu Gusti Soeloeng Lelanang sesungguhnya sudah sangat memadai, untuk menunjang bukti terkait perjalanan panjang tentang kerajaan ini.

Sumber Gambar: Facebook @Keraton Ismahayana Landak

Memang tidak diketahui secara pasti kapan keraton ini didirikan namun yang jelas keraton ini mulai dilakukan pemugaran pertama kali serta renovasi sekitar tahun 1950-an dan 1960-an pasca terjadinya kebakaran yang berakibat rusaknya beberapa bangunan keraton. Nah, jika anda mengunjungi keraton ini sekarang, itulah hasil dari pemugaran pada tahun 2000.

Wilayah kekuasaan kerajaan ini meliputi seluruh Kabupaten Landak. Di tiga awal periode awal kerajaan ini meliputi daerah sepanjang Sungai Landak dengan sungai sungai kecil yang merupakan cabang dari sungai tersebut.

Alasan kenapa kerajaan ini lebih memilih dibantaran Sungai Landak sebagai tempat tinggal adalah karena di sepanjang sungai memiliki potensi kekayaan alam yang begitu melimpah yaitu intan dan emas. Dimana intan terbesar yang berhasil ditemukan dan dimiliki oleh kerajaan ini bernama Palladium Intan Kubi. Beratnya sekitar 367 karat.

Potret Keraton Ismahayana

Sumber Gambar: infopromodiskon.com

Komplek Keraton Ismahayana terdiri dari beberapa bangunan di antaranya Istana Ilir, kediaman permaisuri bernama Istana Ulu, juga kediaman Neang Raja yang merupakan rumah sultan. Rasakanlah suasana bukan seperti di era modern, melainkan era klasik dengan atmosfer kental kerajaan.

Oh, ya, arsitektur dari keraton ini mirip rumah panggung. Warnanya kuning keemasan, dibalut warna hijau yang merupakan ciri dari nuansa melayu. Bangunan Keraton Ismahayana terus memanjang ke belakang. Masing masing bagiannya terdiri dari pondasi lantai, dinding juga sirap yang terbuat dari kayu berlian. Wah, keren, ya?

Selain itu bangunan keraton ini juga memiliki kombinasi bentuk atap pelana serta limasan yang terdiri dari beberapa bagian, yakni tempat pertemuan pada bagian depan, bagian belakang tempat tinggal sultan. dan balairung. Nah, bagian-bagian tersebut lalu tersambung oleh selasar yang juga terbuat dari kayu berlian.

Sumber Gambar: Instagram @andre_christiaw

Nah, saat anda melihat-lihat di dalamnya maka akan menemukan berbagai foto dan penjelasan sejarah singkat terkait Ismahayana.

Saat memasuki ruang tengah, kesan kemewahan akan langsung anda rasakan. Disana terdapat singgasana raja yang berkilauan sebab dibalut dengan unsur emas, batu mulia serta berlian. Anda bisa menemukannya di kursi, guci, gorden sampai dengan pajangan dinding. Tampak begitu berkilauan apalagi saat diterpa oleh cahaya matahari dari jendela.

Sumber Gambar: Instagram @melayu.kalimantan
Sumber Gambar: Instagram @melayu.kalimantan
Sumber Gambar: Instagram @melayu.kalimantan

Seseorang yang pernah menduduki singgasana tersebut adalah Raden Ismahayana. Beliau merupakan raja pertama kerajaan ini dan cucu dari salah satu raja Majapahit. Raja terakhir kerajaan ini adalah Pangeran Ratu Gusti Abdul Hamid. Beliau wafat pada tahun 1943 oleh tentara Jepang ketika dibantai pada peristiwa mandor. Tempat tidur para raja pun bertahta kan batu mulia, pakaian raja bisa anda lihat juga disana. Pakaian tersebut dibordir dengan benang emas.

Dengan banyaknya desain yang begitu mewah, tidak heran jika pertanyaan yang ada dibenak anda terlempar pada apakah tidak takut jika barang barang di keraton ini dicuri? Menurut pengelola disana, sampai sekarang tidak ada kejadian demikian. Warga yang ada disekitar juga masih berhubungan darah dengan kerajaan ini jadi tidak ada yang berani. Semuanya menghargai sejarah.

Demikianlah ulasan menarik tentang Keraton Ismahayana. Bagaimana sangat menarik untuk dikunjungi bukan? Apabila anda memang sedang berada di Kalimantan Barat, tidak ada salahnya untuk mengunjungi salah satu bukti sejarah ini.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.