Legenda Putri Mandalika – Kisah Putri Cantik Jelita Yang Mengorbankan Diri Demi Rakyatnya

Rasanya saat ini sedikit sekali dari kalian yang tidak kenal dengan Sirkuit Internasional Mandalika yang digunakan untuk menggelar event balap motor paling bergengsi di dunia saat ini yaitu MotoGP. Sirkuit yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah ini sendiri tidak hanya mulai dikenal oleh wisatawan dalam negeri akan tetapi juga para wisatawan yang berasal dari luar negeri juga.

Tapi tahukah kalian dari mana asal nama Mandalika ini? Ada legenda dan kisah yang sudah diceritakan secara turun temurun oleh masyarakat Lombok, yaitu kisah mengenai seorang putri cantik bernama Mandalika yang mengorbankan diri demi kerukunan rakyatnya. Penasaran dengan kisahnya? Kalau begitu ikuti dan simak kisahnya di bawah ini hingga tuntas.

Awal Kisah

Sumber Gambar: dongeng kamikamu

Diceritakan jika pada zaman dahulu kala ada sebuah kerajaan bernama Sekar Kuning yang berasal dari Negeri Tonjeng Beru yang mana di kala itu dipimpin oleh seorang raja bernama Raden Panji Kusuma yang terkenal dengan gelar Raja Tonjeng Beru. Raja Tonjeng Beru bersama dengan Sang Permaisuri bernama Dewi Seranting memimpin kerajaan Sekar Kuning ini dengan bijaksana sehingga rakyatnya hidup makmur.

Karena kebijaksanaan dan kearifannya membuat rakyat sangat mencintai Sang Raja dan juga Sang Permaisuri, hingga pada suatu hari Sang Permaisuri melahirkan seorang putri dengan paras yang sangat cantik dan diberi nama Mandalika.

Putri Mandalika Tumbuh Menjadi Sosok Yang Dicintai Oleh Rakyatnya

Sumber Gambar: wisatadilombok

Singkat cerita Putri Mandalika tidak hanya tumbuh dengan paras yang sangat cantik akan tetapi juga memiliki sifat – sifat yang sangat baik, beliau sangat sopan, santun, ramah dan juga lembut bahkan kepada rakyatnya. Diceritakan jika Putri Mandalika bahkan akan selalu menyapa para rakyatnya yang berpapasan dengan dirinya dengan sopan dan juga ramah, sifat – sifat tersebutlah yang membuat Putri Mandalika begitu dicintai oleh rakyatnya.

Berita mengenai seorang putri dengan paras rupawan dan sifat yang baik pun segera tersebar ke seluruh negeri sehingga membuat para pangeran dari berbagai kerajaan ingin meminang sang putri untuk dijadikan permaisuri mereka. Karena banyaknya pangeran yang melamar sang putri akhirnya sang Raja menyerahkan keputusan tersebut kepada Putri Mandalika itu sendiri.

Pengorbanan Sang Putri

Mengetahui sang Raja menyerahkan segala keputusan tersebut kepada dirinya, Putri Mandalika tidak buru – buru untuk mengambil keputusan akan tetapi memutuskan untuk bersemedi terlebih dahulu agar diberi petunjuk. Setelah menyelesaikan persemedihannya, Putri Mandalika kemudian mengundang semua pangeran yang melamarnya ke sebuah pantai yang saat ini dikenal sebagai Pantai Seger, dengan alasan akan memberikan jawabannya.

Pantai yang menjadi tempat pertemuan kemudian dipenuhi tidak hanya oleh para pangeran yang melamar sang putri akan tetapi juga para rakyat yang ingin melihat siapa pangeran yang akan diterima lamarannya. Area pantai bahkan sudah dipadati sebelum matahari terbit, begitu matahari terbit Putri Mandalika beserta Sang Raja dan Permaisuri menemui para pangeran yang sudah menunggu.

Putri Mandalika kemudian naik di sebuah bukit dan menyampaikan keputusannya, sang putri mengungkapkan jika dia tidak ingin adanya perpecahan yang terjadi karena dia menerima pinangan satu pangeran dan harus menolak pinangan pangeran lainnya. Dia takut jika kedamaian yang selama ini sudah terjadi akan rusak jika sampai dia memilih satu pangeran saja, sehingga membuat pernyataan yang membuat semua yang datang menjadi bingung.

Putri Mandalika berkata bahwa dia akan menerima semua lamaran yang ditujukan kepadanya sehingga dia berharap dapat mencegah perpecahan yang akan terjadi, kemudian belum hilang rasa bingung mereka sang putri tiba – tiba meloncat ke laut. Melihat putri yang mereka cintai, para rakyat pun tidak segan – segan menceburkan diri mereka ke laut demi menyelamatkan nyawa sang putri, tapi apa daya karena Putri Mandalika sudah tidak ditemukan lagi.

Tidak lama setelah sang putri menghilang ditelan ombak, mereka yang datang menemukan ada banyak binatang berukuran kecil dengan jumlah yang sangat banyak bermunculan dari laut yang ternyata adalah cacing dengan ukuran yang cukup panjang. Cacing unik berwarna warni ini diyakini oleh masyarakat sebagai jelmaan dari Putri Mandalika yang begitu mereka cintai dan memberi nama cacing ini sebagai Cacing Nyale.

Festival Bau Nyale

Sumber Gambar: Indonesia Travel

Untuk memperingati pengorbanan dari Putri Mandalika ini, masyarakat Lombok akan menggelar sebuah festival bernama Bau Nyale yang mereka selenggarakan setahun sekali pada sekitar bulan Februari hingga Maret. Festival Bau Nyale adalah festival dimana para masyarakat lokal beramai – ramai turun ke pantai untuk mencari cacing – cacing unik bernama Nyale yang mana dipercaya sebagai jelmaan dari Putri Mandalika.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.