Lubang Mbah Soero, Bekas Galian Tambang yang Menyimpan Kisah Pilu di Sumatera Barat

Sumatera Barat adalah provinsi yang bisa dibilang cukup beruntung, di mana mereka dianugrahi Sang Pencipta dengan keindahan alam yang luar biasa. Bahkan keindahan alam di Sumatera Barat tak kalah dari Pulau Bali yang di mana namanya sudah terkenal hingga ke penjuru dunia. Di Sumatera Barat kamu bisa dengan mudah menemui wisata alam yang mengesankan, mulai dari pantai, air terjun, ngarai, danau, hingga pantai eksotis.

Tidak hanya itu, Sumatera Barat juga menjadi salah satu daerah penghasil mineral terbesar di Indonesia, terutama batu bara. Bahkan di salah satu daerah bernama Sawahlunto kita masih bisa menyaksikan bekas kejayaan tambang di Sumatera Barat, yakni Lubang Mbah Soero. Menurut informasi, Lubang Mbah Soero sudah ada sejak zaman kolonial Belanda dan menjadi penghasil batubara berkualitas tinggi.

Lokasi Lubang Mbah Soero

Sumber: Instagram@mohammedyogi

Lubang Mbah Soero sendiri berada di Jl Muhammad Yazid, Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Untuk menuju ke sana para pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi atau pun angkutan umum. Bagi para pengunjung yang datang dari Kota Padang, mereka harus menempuh perjalanan sejauh 85 km dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam menuju ke arah timur laut.

Akses jalan yang sudah cukup baik sangat memungkinkan para pengunjung untuk datang dengan menggunakan kendaraan roda empat. Bagi mereka yang datang dari Kota Padang dipastikan akan melewati perbukitan hijau di Taman Nasional Kerinci Seblat dengan pemandangan yang menyejukkan mata, sehingga bisa sedikit mengobati lelahnya di perjalanan.

Sejarah Lubang Mbah Soero

Sumber: Instagram@putriana15

Setelah sampai di lokasi, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu sejarahnya, sebelum kemudian merasakan langsung pengalaman berada di perut bumi di Lubang Mbah Soero. Menurut informasi, Lubang Mbah Soero mulai dioperasikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1898 yang lalu dan ditutup pada tahun 1930. Meskipun menghasilkan batu bara dengan kualitas tinggi, namun semakin derasnya rembesan air dari Sungai Lunto membuat pemerintah Belanda memutuskan untuk menutup lubang tersebut. Setelah penutupan tersebut Lubang Mbah Soero tak lagi digunakan untuk aktivitas penambangan.

Sumber: Instagram@praditatk

Lubang Mbah Soero sendiri panjangnya mencapai ratusan meter, namun untuk saat ini yang sudah direnovasi untuk kepentingan wisata hanya sepanjang 186 meter. Di mana di sana telah dipasang beberapa fasilitas penunjang seperti lampu, besi untuk pegangan tangan, ventilasi, dan tangga. Setelah menyelesaikan proses renovasi, Lubang Mbah Soero baru dibuka untuk umum pada tahun 2007 yang lalu. Sementara dinamakan Lubang Mbah Soero karena dahulu di sana ada seorang mandor bernama Soero yang memiliki ketegasan dan sangat disegani oleh para buruhnya.

Kisah Pilu di Lubang Mbah Soero

Sumber: Instagram@inparawansa

Lubang Mbah Soero juga menyimpan kisah pilu di masa lalu. Cerita yang terkenal di Lubang Mbah Soero adalah kebaradaan orang rantai, dinamakan demikian karena pada masa jayanya dulu di dalam lubang tersebut juga dipekerjakan para pribamu yang menjadi tahanan politik atau pun para pembangkang dengan kondisi tangan, kaki, dan leher mereka yang terus dirantai. Mereka pun diperlakukan dengan sangat tidak manusiawi, dipekerjakan siang hingga malam dan hanya diberi makan yang tidak layak. Bagi mereka yang ingin mendapatkan jatah makanan tidak ada pilihan lain kecuali terus bekerja tanpa henti di dalam Lubang Mbah Soero.

Sumber: Wego

Belum lagi, kabarnya para orang rantai yang meninggal dunia maka janazahnya akan ditimbun begitu saja di dalam Lubang Mbah Soero. Bahkan beberapa di antaranya ada yang diselipkan di dinding lubang. Hal itu diperkuat dari keterangan saksi yang tak lain adalah pemandu setempat, di mana pada proses pemugaran dulu banyak ditemukan kerangka dan tengkorak manusia yang diyakini milik jenazah orang rantai. Dia pun meyakini bahwa ada ratusan jenazah yang ditimbun begitu saja di dalam Lubang Mbah Soero.

Tiket Masuk Lubang Mbah Soero

Setelah mengetahui sejarah dan kisah pilu Lubang Mbah Soero, kini saatnya masuk menelusuri lubang. Namun sebelumnya para pengunjung harus membeli tiket terlebih dahulu seharga 10 ribu rupiah per orang. Setelah membeli tiket dan mendapat alat keselamatan, para pengunjung pun diizinkan masuk ke dalam Lubang Mbah Soero. Suasana pengap dan gelap akan langsung menyapa para pengunjung, dan bisa membuat bulu kuduk siapa saja merinding jika mengingat kisah pilu yang pernah terjadi di dalamnya.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.