Monumen Palagan Jumerto menjadi sajian sejarah yang jarang diketahui di Jember. Dimana, kawasan ini sangat menarik untuk dikunjungi. Bukan dari sisi selfienya. Melainkan, cerita yang terkandung didalamnya. Bagaimana heroiknya petugas kepolisian dalam mempertahankan kedaulatan NKRI dari Belanda.
Mengenal Palagan Jumerto
Monumen ini sendiri dibangun pada tanggal 1 juli 1984 diresmikan oleh Mayjen Polisi Soedarmadji. Di sisi monumen, tertulis papan nama beberapa orang yang meninggal. Kurang lebih ada 20 warga sipil dan juga 13 anggota brimob yang menjadi korban. Nah, lokasi terjadinya peperangan tersebut sekarang dijadikan letak monumen ini. Tampak megah dengan warna hitam dan prasastinya warna abu-abu, ada juga logo kepolisian diatasnya lho.
Cara Menuju ke Lokasi
Monumen ini terletak di Jl. Rajawali, Jumerto, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Dimana kamu bisa menggunakan kereta api menuju ke tempat ini. Ada banyak jadwal yang bisa kamu pilih. Setelah tiba, kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi atau juga memanggil ojek online dengan harga 10 ribu rupiah saja.
Kamu bisa memulainya dari Jl. Wijaya Kusuma menuju ke Dahlia Kemudian, belok ke kiri untuk sampai ke PB. Sudirman, setelah 200 meter kamu belok kekiri lagi untuk masuk ke Nusa Indah. Jalanlah sejauh 1 kilometer hingga masuk ke Cendrawasih.
Jalanlah kurang lebih sejauh 1,1 kilometer belok ke kanan setelah itu kamu bisa belok ke kanan. Kira-kira 2,3 kilometer lagi ada perempatan kamu bisa belok ke kiri. Tidak jauh dari situ kamu akan menemukan monumen ini.
Cerita sejarah lengkap waktu itu
Menurut cerita penduduk sekitar Jumerto yang masih terngiang jelas kejadian waktu itu. Pada waktu dini hari tanggal 11 Februari 1949. Mereka kedatangan tamu Brimob yang sedang melakukan perjalanan gerilya dari Malang, Lumajang dan singgah di Jember.
Penduduk sekitar pun menerima mereka dengan ramah dan bersahaja. Semua yang dibutuhkan pun coba dipenuhi terutama soal makanan. Sayangnya, saat itu bagian Jember masih belum jelas statusnya akibat perjanjian renville yang menyatakan bahwa Jember bukan bagian dari NKRI melainkan bagian dari Belanda.
Saat para Brimob ini berada di Desa Jumerto, saat yang bersamaan pasukan dari Belanda juga berada di daerah yang sama. Konon katanya mereka sedang merebut hati rakyat Jember agar bersedia menjadi bagian dari Belanda dan keluar dari NKRI atas keinginan mereka sendiri.
Tahu tentang keberadaan kepolisian RI, pasukan Belanda itu pun mulai menyusun strategi. Hingga akhirnya pagi-pagi buta, mereka mencoba mengepung para Brimob tersebut mereka langsung menyerang tanpa ampun. Menariknya, warga Jumerto pun membantu para Brimob dengan senjata seadanya. Walaupun, kemenangan tetap bisa diraih. Namun, beberapa diantaranya gugur dalam medan pertempuran yang dahsyat tersebut.
Penginapan sekitar
Bagi kamu yang bingung mau menginap dimana selama di Jember tidak ada salahnya, bila mencari penginapan di sekitar Palagan Jumerto, Ada banyak tempat yang bisa kamu jadikan pilihan. Asa Capital O 1776 Cempaka Hill Hotel yang jaraknya hanya 2,3 kilometer saja.
Tempat ini terletak di Jalan Cempaka No.50, Patrang, Jember Jawa Timur. menyediakan beberapa tipe kamar yang bisa kamu pilih. Mulai i dari standard dengan harga 210 ribuan sudah mendapatkan fasilitas free akses wifi dengan ukuran kamar mencapai 12 meter persegi.
Kamar ini hanya diperbolehkan untuk 2 orang saja. Bebas asap rokok dan sudah dilengkapi dengan AC, televisi dan desk. Sementara untuk kamar mandinya seperti kamar mandi pribadi yang dilengkapi dengan shower. Sayangnya, tipe kamar ini tidak mendapatkan sarapan pagi
Kesimpulan
Di sekitar monumen ini, kamu bisa menikmati berbagai macam warung yang menjajakan makanan dan juga minuman dengan harga yang cukup murah.Â
Monumen Palagan Jumerto adalah keindahan dari Jember yang terkadang terlupakan. Cobalah datang dan rasakan perjuangan dari para pahlawan Jember waktu itu yang dengan berani melawan penjajah. Mungkin, kalau tidak ada kejadian waktu itu, Indonesia saat ini seperti apa ya? Jadi, kapan kamu akan pergi ke tempat ini?