Sejarah Panjang Stasiun Kereta Api Padang Panjang

Di sumatera barat terletak sebuah stasiun kereta api yang dapat dikatakan pernah menjadi sebuah stasiun kereta api yang paling besar di sumatera barat, nama stasiun tersebut adalah Stasiun Kereta Api Padang Panjang atau dikenal juga dengan nama Stasiun Padang Panjang. Stasiun ini terletak di jalan Sutan Syahrir, Silaing Atas, Padang Panjang Barat, Padang Panjang, Sumatera Barat. Stasiun tersebut terletak pada ketinggian kurang lebih 773 m.

Sumber: Instagram @ridhobrillian

Stasiun padang panjang ini dikatakan dibangun pada sekitar tahun 1889 oleh pemerintah Kolonial Belanda yang berkuasa pada saat itu. Tujuan dibangunnya stasiun ini adalah untuk membawa seluruh barang-barang keperluan warga atau penduduk Belanda yang dikhususkan untuk membawa batubara dari pertambangan batu bara Ombilin yang berada di Sawahlunto.

Selain sebagai tempat untuk membawa barang Stasiun Padang Panjang sendiri dikatakan dibangun sebagai perlintasan untuk menuju kota-kota lain yang berada Sumatera Barat dan untuk menuju daerah-daerah lainnya yang berada di luar Sumatera barat. Dulunya dikatakan stasiun ini juga merupakan percabangan antara Padang, Payakumbuh dan Sawahlunto.

Sumber: rangkiangbudaya.wordpress.com

Karena letak stasiun Padang Panjang yang strategis, membuat stasiun padang panjang menjadi ini sangat sibuk dengan datangnya berbagai macam orang, barang dan kereta api yang melewati atau singgah di Padang Panjang pada masa itu. Stasiun ini dikatakan strategis karena stasiun Padang Panjang merupakan titik pertemuan antara jalur rel kereta yang berasal dari Bukittinggi, Solok dan yang berasal dari Padang. Sayangnya sejak pada sekitar tahun 2000 stasiun ini dapat dikatakan sudah tidak beroperasi lagi. Tetapi kabar baiknya pada sekitar tahun 2017 dikatakan rel serta bangunan stasiun Padang Panjang ini sudah mulai diperbaiki kembali.

Sumber: Instagram @arif.rhmn23

Stasiun Kereta Api Padang Panjang dikatakan memiliki ukuran panjang 53 meter dengan lebar 10,5 meter. Sedangkan untuk bangunan utama stasiun itu sendiri dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian timur dan bagian barat. Di bagian timur sendiri dibagi menjadi 4 ruangan, sedangkan pada bagian barat dibagi menjadi 8 ruangan. Kemudian untuk Bangunan utamanya, stasiun kereta api Padang Panjang ini dibangun dengan menggunakan batu bata dan juga kayu yang memiliki 13 pintu.

Pada bagian barat dari bangunan stasiun sebenarnya sudah dibangun dengan bangunan baru, yang kurang lebih dibangun pada sekitar tahun 1986-1987. Selain bangunan utama, stasiun padang panjang  memiliki beberapa bangunan pendukung lainnya yaitu antara lain seperti depo yang berfungsi sebagai gudang atau wisma yang berada di samping stasiun yang dulunya pernah digunakan sebagai tempat tinggal untuk karyawan.

Saat kalian menjelajah bangunan kalian mungkin akan dapat menemukan beberapa gerbong kereta api yang sudah tidak digunakan terparkir di rel kereta api. Selain itu banyak dari gerbong-gerbong tersebut, tidak memiliki roda hal ini dikarenakan roda-roda tersebut memang sengaja dilepas dari gerbong pada saat stasiun sudah tidak beroperasi lagi dan dibawa menuju tempat yang lebih membutuhkan. Selain itu dibagian kanan dan kiri stasiun kalian akan dapat menemukan rumah-rumah yang disebut sebagai rumah sinyal yang sayangnya sudah tidak terawat dan bahkan telah rusak dibeberapa tempat akibat tangan-tangan tidak bertanggung jawab.

Sumber: Instagram @archipelago_avontur

Jika kalian penasaran untuk berkunjung ke stasiun ini, kalian akan seperti dibawa kepada jaman pemerintahan Belanda pada masa itu dan dapat membayangkan sendiri bagaimana orang-orang pada waktu itu beraktifitas, dan bagaimana stasiun Padang Panjang akan sibuk dipenuhi dengan berbagai macam orang-orang yang berlalu lalang baik yang untuk pergi menuju kota lainnya maupun yang sekedar singgah di stasiun sebelum meneruskan perjalan mereka.

Mengenal dan mempelajari sejarah secara langsung dengan mendatangi tempatnya, merupakan hal yang sangat menyenangkan. Karena disana kalian dapat melihat secara nyata bagaimana kondisi dan tempat tersebut. Selain itu mungkin kalian dapat menemukan dan mempelajari hal tidak diajarkan di buku maupun di sekolah. Tetapi tentu saja saat kalian berada di sana, kalian jangan sampai merusak atau bahkan mengotori tempat tersebut. Karena jika bukan kita yang menjaganya maka siapa lagi yang dapat diandalkan untuk melestarikan dan merawat tempat-tempat bersejarah ini.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.