Tangsi Belanda, Bukti Peninggalan Belanda di Riau

Masuknya Belanda ke Nusantara pada zaman dahulu sungguh meninggalkan bekas yang begitu perih. Terjadinya penjarahan serta penjajahan selama tiga setengah abad ini membuat rakyat kesusahan dan merasa sangat dirugikan. Di tiap tiap provinsi di negara kita ini tak satupun yang tak diduduki oleh pemerintahan belanda. Salah satu contohnya yakni Kesultanan Siak Sri Indrapura yang berpusat di provinsi Riau yang semakin hari semakin merasakan susahnya bergerak leluasa untuk menjalankan kehidupan kesultanan nya karena adanya kekuasaan pemerintahan Belanda.

Kini setelah Indonesia merdeka dan bebas dari jajahan Belanda banyak sekali peninggalan peninggalan yang sampai saat ini berdiri tegak seakan akan menjadi bukti konkrit hidupnya Belanda di negara kita dahulu.

Sumber: Instagram @exploresiak

Salah satu bangunan yang menjadi peninggalan Belanda di Indonesia yakni Tangsi Militer Belanda yang berlokasi di Riau. Tangsi merupakan gedung ketentaraan tempat berdiam sementara para serdadu yang biasanya dibangun di tengah-tengah lahan kosong atau biasa kita sebut dengan asrama. Namun tangsi yang berdiri sekitar tahun 1880 an ini bukan merupakan asrama seperti pada umumnya melainkan asrama khusus untuk para tentara Belanda yang diperuntukkan untuk menjajah rakyat di sekitar tempat berdirinya tangsi tersebut.

Sumber: Instagram @jhev_indrayuda

Tangsi militer Belanda ini lebih tepatnya berada di Desa Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau dan masih berada di Kawasan Cagar budaya Kesultanan Siak. Untuk menuju ke tangsi ini perjalanannya memakan waktu sekitar 2 hingga 3 jam dari kota Pekanbaru via jalur darat baik dengan motor atau mobil. Sedangkan jika para pengunjung telah berada di Kawasan Cagar Budaya Kesultanan Siak maka cukup menyebrangi sungai saja untuk menuju ke tangsi ini. Kondisi jalanannya pun sudah cukup lancar dan ramai sehingga jika wisatawan berniat untuk mencari penginapan maka dapat mencarinya di pusat kota Siak. Tangsi Belanda ini berdekatan dengan sungai Siak yang sangat terkenal sebagai sungai terdalam di pulau Sumatera.

Sumber: Instagram @rian_timadar

Tangsi yang masih berdiri kokoh ini telah mengalami revitalisasi oleh pemerintah provinsi Riau karena kondisi sebelumnya yang sudah sangat tua sehingga dinding nya pun mulai lapuk dan atapnya sudah mulai runtuh. Adanya revitalisasi ini tidak mengurangi struktur bangunan asli dari tangsi ini sendiri namun justru membuat tangsi ini terlihat lebih hidup sehingga dapat menarik pengunjung lebih banyak lagi. Pada saat Belanda membangun tangsi mereka bertujuan menjadikan tangsi militer Belanda ini sebagai kantor residen, rumah tahanan, gudang peluru dan asrama pasukan. Bangunan ini memiliki lima bangunan utama dan sejumlah bangunan kecil serta sumur tua berdiameter sekitar 2,5 meter yang berada di bagian halaman nya yang konon katanya di dalam sumur inilah banyak sekali mayat-mayat para pekerja paksa yang dipendam selama kedudukan Belanda di Indonesia dan pada umumnya pekerja paksa tersebut merupakan warga pribumi. Dugaan ini diperkuat dengan adanya bukti bahwa pada zaman pendudukan Belanda memang mayoritas Pribumi lah yang dipekerjakan oleh Belanda secara paksa atau yang lebih kita kenal dengan sebutan kerja rodi.

Sumber: Instagram @riauexpo

Setelah adanya revitalisasi oleh pemerintah kini tangsi militer Belanda memiliki tujuh bangunan yang berfungsi sebagai kantor, perpustakaan, museum, ruang pameran, dapur, area serba guna, dan gudang. Sedikit flashback saat sebelum pemerintah provinsi Riau melakukan revitalisasi memang belum terlalu banyak wisatawan yang mengetahui tentang tangsi militer atau bahkan berkunjung kesana namun seiring adanya perbaikan yang dilakukan maka kini tangsi Belanda menjadi destinasi unggulan bagi kabupaten Siak yang pada akhirnya mendatangkan keuntungan pula bagi para penduduk sekitar dari sisi ekonomi.

Untuk kalian wisatawan dari luar kota yang masih bingung dengan kegiatan apa saja yang dapat kalian lakukan di tangsi Belanda kini tidak perlu khawatir karena ketika telah sampai di tangsi Belanda dijamin para wisatawan tidak akan bisa memalingkan pandangan dari keindahan bangunan kolonial ini. Di tangsi ini wisatawan tidak perlu kebingungan dengan apa yang harus mereka lakukan karena selain bisa berfoto para wisatawan pun akan mendapatkan pengetahuan baru tentang pendudukan Belanda di Indonesia pada zamannya dan wisatawan pun dapat merasakan suasana kala Belanda memijakkan kakinya di Indonesia.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.