Wisata Alam Gua Super Seru di Taman Wisata Goa Sunyaragi

Berwisata alam terutama dengan konsep wisata sejarah tidak melulu angker dan membosankan kok! Sebut saja Gua Sunyaragi yang ada di Cirebon.

Walaupun merupakan bekas sebuah Gua, tapi pengunjung bisa membuktikan sendiri bahwa wisata alam ini tidak membosankan, bahkan bisa sangat mengasikkan! Memang ada apa saja didalamnya? Simak penjelasan dibawah ini ya!

Sekilas Mengenai Gua Sunyaragi

Taman Wisata Gua Sunyaragi_2
Taman Wisata Gua Sunyaragi. (Sumber: Go Trip Indonesia)

Gua Sunyaragi adalah bangunan mirip candi yang merupakan sebuah gua buatan yang berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon. Nama “Sunyaragi” sendiri berasal dari kata “sunya” yang artinya sepi, sedangkan “ragi” yang berarti raga, yang diambil dari bahasa Sanskerta.  Hal ini sesuai dengan tujuan pendirian Gua Suryani, yaitu sebagai tempat beristirahat dan meditasi para Sultan Cirebon dan keluarganya.

Dengan luas sekitar 15 hektare, objek cagar budaya ini berada di sisi jalan by pass Brigjen Dharsono, Cirebon. Konstruksi dan komposisi bangunan situs ini merupakan sebuah taman air, maka itu Gua Sunyaragi ini juga kerap disebut taman air gua Sunyaragi.

Dulu, kompleks Gua Sunyarangi ini dikelilingi oleh Danau Jati, namun sekarang sudah mengering dan berubah menjadi jalan by pass Brigjen Dharsono, sungai Situngkul, lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Sunyaragi milik PLN, persawahan dan menjadi pemukiman penduduk.

Di Gua Sunyarangi ini juga, pengunjung dapat menemukan banyak air terjun buatan sebagai penghias, dan hiasan taman seperti Gajah, patung wanita Perawan Sunti, dan Patung Garuda. Gua Sunyaragi merupakan salah satu bagian dari keraton Pakungwati sekarang bernama keraton Kasepuhan.

Sejarah Berdirinya Gua Sunyaragi

Sebenarnya, ada dua versi dari sejarah berdirinya gua Sunyaragi. Versi pertama adalah berita lisan tentang sejarah berdirinya Gua Sunyaragi yang disampaikan secara turun – temurun oleh para bangsawan Cirebon atau keturunan keraton atau yang lebih dikenal dengan sebutan versi Carub Kanda.

Sedangkan untuk versi yang kedua adalah versi Caruban Nagari yang diambil berdasarkan buku Purwaka Caruban Nagari tulisan tangan Pangeran Kararangen atau Pangeran Arya Carbon tahun 1720. Sejarah berdirinya gua Sunyaragi versi Caruban Nagari adalah yang digunakan sebagai acuan bagi para tour guide di gua Sunyaragi. Menurut versi ini, Gua Sunyaragi didirikan tahun 1703 Masehi oleh Pangeran Kararangen, cicit Sunan Gunung Jati yang kemudian beberapa kali mengalami perombakan dan perbaikan.

Selain itu, menurut Caruban Kandha dan beberapa catatan dari Keraton Kasepuhan, Tamansari dibangun karena Pesanggrahan Giri Nur Sapta Rengga berubah fungsi menjadi tempat pemakaman raja – raja Cirebon, yang sekarang dikenal sebagai Astana Gunung Jati.

Hal itu dihubungkan dengan perluasan Keraton Pakungwati yang sekarang dikenal sebagai Keraton Kasepuhan Cirebon yang terjadi pada tahun 1529 M, dengan pembangunan tembok keliling keraton, Siti Inggil, dan lain-lain.

Sebagai data perbandingan, Siti Inggil dibangun dengan ditandai candrasengkala Benteng Tinataan Bata yang menunjuk angka tahun 1529 M.

Objek Wisata Gua Sunyarangi

Taman Wisata Gua Sunyaragi_3
Taman Wisata Gua Sunyaragi. (Sumber: NativeIndonesia)

Di Gua Sunyarangi ini, terdapat beberapa gua yang bisa dimasuki oleh wisatawan. Beberapa gua yang bisa dimasuki tersebut antara lain gua Arga Jumut, gua Peteng, gua Pawon, gua Pengawal dan lain – lain.

Berbagai pintu gua yang ada di Gua Sunyarangi ini didesain rendah, sehingga pengunjung perlu sedikit menunduk ketika memasuki gua agar tidak terantuk bangunan atau pun bagian atas pintu yang terdiri karang tajam.

Selain itu, perlu diperhatikan bahwa di dalam gua terdapat kolam yang memiliki kedalaman hingga lima meter. Jadi terutama pengunjung yang membawa anak – anak, diharapkan orang tua nya lebih memperhatikan pergerakan agar tidak terjadi kecelakaan.

Destinasi Wisaya Untuk Kaum Anak Muda

Sebagai salah satu destinasi wisata sejarah yang memiliki tujuan mengenalkan dan melestarikan sejarah, Gua Sunyarangi membuktikan bahwa destinasi wisata sejarah tidak selalu terkesan suram, dan kuno, namun bisa juga bersahabat terhadap kaum anak muda.

Dengan kesadaran itu lah akhirnya pengelola lokasi wisata Gua Sunyarangi juga menyesuaikan diri agar menyesuaikan dengan kemauan generasi kekinian. Maka tidak heran, kalau sekarang telah tersedia pula wahana bagi wisatawan antara lain panahan, sky bike, ayunan terbang dan balon terbang yang bersifat aktivitas, tidak hanya alam saja.

Selain itu, panorama yang indah di Gua Sunyarangi ini juga kerap kali digunakan untuk mengambil foto. Bahkan tidak jarang beberapa pasangan hendak menikah juga mengunjungi Gua Sunyarangi sebagai tempat foto pre-weeding.

Ditambah lagi harga tiket yang masih terjangkau, yakni 10 ribu rupiah per orang pada hari Senin sampai Minggu. Akan tetapi, pengunjung akan dibanderol dengan biaya tambahan apabila ingin menjajal wahana permainan, dimana harga tiketnya dibanderol sekitar 10 ribu rupiah sampai 20 ribu rupiah per orangnya.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.