Di daerah Lampung Barat ada sebuah situs peninggalan megalitikum yaitu Batu Berak. Situs megalitikum tersebut ditemukan oleh BRN / Badan Rekonstruksi Nasional pada 1951. Saat ini Situs Megalitikum Batu Berak berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lampung serta bekerja sama dengan pihak Badan Suaka Purbakala Banten.
Penemu dari situs tersebut yaitu Prof Dr Aris Soekandar. Beliau adalah arkeolog yang berasal dari Jakarta. Dari penelitian Situs Megalitikum tersebut batu berak merupakan suatu tempat untuk pemujaan. Walaupun dimanfaatkan sebagai tempat pemujaan, batu berak bukan peninggalan pada masa animisme. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti Pasa masa apa Situs Megalitikum tersebut dibuat. Situs batu berak sendiri bukan merupakan satu – satunya Situs Megalitikum di daerah Lampung Barat.
Namun ada beberapa Situs Megalitikum lain yang terdapat di Lampung Barat tersebut. Jumlah dari keseluruhan dari situs tersebut yaitu 8 buah. Dari 8 buah Situs Megalitikum tersebut hanya batu berak yang paling populer. Sementara beberapa Situs Megalitikum lain tidak dapat dikunjungi dan kurang populer dan kurang diminati oleh para wisatawan. Dengan adanya 8 buah Situs Megalitikum tersebut dapat dijadikan sebagai bukti bahwa Lampung Barat menjadi pusat pada masa megalitikum.
Situs Megalitikum Batu Berak ini telah mengalami beberapa pemugaran. Jumlah pemugaran yang telah dilakukan pada situs tersebut sebanyak 4 kali. Pemugaran tersebut dilakukan pada satu periode yang berlangsung selama ±5 tahun, yakni pada tahun 1984 – 1989.
Setelah dilakukan pemugaran pada situs prasejarah, akhirnya situs ini pun dibuka untuk umum dan dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah dengan konsep budaya prasejarah. Jadi sejak awal ditemukan, Situs Megalitikum Batu Berak tidak berniat untuk dijadikan sebagai tempat wisata sejarah.
Karena situs prasejarah ini menjadi suatu peninggalan yang sangat berharga, pihak pengelola mempunyai peraturan yang cukup ketat. Peraturan tersebut berlaku untuk semua pengunjung tanpa terkecuali. Peraturan itu yaitu suatu larangan untuk mencoret – coret dalam bentuk apapun dan media apapun, terutama untuk batu besar yang merupakan peninggalan prasejarah.
Lokasi Situs Megalitikum Batu Berak
Situs Megalitikum Batu Berak berada di darah perbatasan antara Kecamatan Kebun Tebu dan Kecamatan Gedung Surian. Namun secara geografis Situs Megalitikum Batu Berak berada di Kec Kebun Tebu. Tepatnya berada di jl Lebuay, ds Pekon, Kebun Tebu, Lampung Barat.
Lokasi dari Situs Megalitikum dikelilingi dengan kebun kopi dan area persawahan. Jadi telah dapat dipastikan bahwa suasana di tempat wisata prasejarah ini sangat asri dan sejuk. Terlebih lagi di sekitar situs prasejarah tersebut dipenuhi dengan pepohonan yang rindang.
Waktu yang dibutuhkan untuk menuju ke Situs Megalitikum Batu Berak termasuk cukup lama. Jika dari pusat Kota Bandar Lampung dapat memakan waktu hingga ½ hari penuh / 4 – 5 jam perjalanan.
Karena batu berak termasuk ke dalam situs historical dan baik untuk edukasi, perjalanan jauh pun tidak di permasalahan. Bahkan ada banyak para ilmuan dan pelajar yang melakukan riset di Situs Megalitikum Batu Berak ini. Terlebih lagi ada beberapa jenis batu megalitikum yang belum diketahui secara pasti akan fungsinya.
Harga Tiket Masuk Situs Megalitikum Batu Berak
Untuk harga tiket masuk situs prasejarah ini adalah gratis. Jadi pengunjung pun tidak akan dikenakan kontrubusi apapun. Hal ini juga menjadi salah satu faktor akan Situs Megalitikum Batu Berak menjadi salah satu Situs Megalitikum favorit dan sangat populer. Serta sangat recommended untuk semua umur, mulai dari balita hingga orang dewasa.
Situs Megalitikum ini mempunyai waktu operasional yang cukup singkat dan kurang dari 12 jam. Jam buka untuk situs megalikum batu berak ialah 08.00 WIB dan jam tutupnya yaitu 17.00 WIB.
Hal ini mungkin menjadi suatu kendala bagi pengunjung yang berasal dari Bandar Lampung, luar Provinsi Lampung hingga luar Sumatra. Karena saat berniat untuk mengunjungi Situs Megalitikum ini harus mencari tempat penginapan. Sehingga harus mengeluarkan biaya ekstra, apalagi untuk penginapan dengan fasilitas yang kompleks dan nyaman.
Kompleks Situs Megalitikum Batu Berak
Di dalam Situs Megalitikum Batu Berak ini terdapat beberapa jenis batu prasejarah pada masa megalikum. Diantaranya ada 40 buah batu menhir, 2 buah batu daftar, 38 buah batu dolmen dan lain sebagainya. Masing – masing jenis batu mempunyai fungsi tersendiri.
Di bawah ini merupakan jenis batu pada masa megalitikum di situs batu berak dan fungsinya :
1. Batu menhir
Batu menhir berupa batu tegak lurus seperti tiang, tetapi batu ini lebih lebar. Batu ini terbuat dari batu andese. Fungsi dari batu menhir ini sangat banyak. Diantaranya berfungsi seperti batu nisan, yaitu sebagai tanda atas sebuah kuburan / makam. Selain itu batu ini juga sangat dipercaya dapat menolak berbagai macam bentuk bahaya.
Fungsi lain dari batu menhir ini sebagai pemberian atas hukum pada upacara besar. Batu ini juga digunakan untuk mengikat suatu persembahan, entah itu hewan / manusia. Pada masa megalitikum kanibalisme menjadi hal yang sangat umum dan masih menjadi bagian dari adat istiadat.
2. Batu dolmen
Untuk batu dolmen berbentuk menyerupai meja. Ukuran darurat batu cukup lebar dan diletakkan secara horisontal. Lalu batu ini memiliki penyangga dengan batu berukuran kecil. Jumlah dari penyangga untuk setiap meja mencapai 4 hingga 6 buah.
Batu dolmen yang ada di Situs Megalitikum Batu Berak mempunyai ukuran yang cukup besar dan tebal. Ukuran panjang batu mencapai ±3 meter. Untuk ukuran lebar ialah ±2 meter dengan ketebalan batu mencapai 69 cm. Batu ini terbuat dari batu moneled. Untuk fungsi dari batu ini yaitu digunakan untuk meletakan mayat. Selain itu juga digunakan untuk meletakan sesajen.
3. Batu datar
Bentuk dari batu datar inj hampir sama dengan bentuk batu dolmen. Hanya saja batu ini tidak mempunyai penyangga. Fungsi dari batu ini hampir sama dengan batu dolmen yaitu digunakan untuk meletakan sesajen. Di dalam Situs Megalitikum Batu Berak batu ini hanya berjumlah 3 buah.
4. Batu Umpak
Untuk Batu Umpak ini merupakan batu – batu kecil yang berserakan. Jumlah dari batu kecil ini sangat banyak. Sedangkan untuk fungsi Batu Umpak saat ini belum dapat dipastikan dan masih dalam tahap penelitian. Ada yang berpendapat bahwa Batu Umpak digunakan sebagai tiang bangunan.
Tetapi pendapat tersebut sangat tidak logis, mengingat pada masa megalitikum belum mengenal bangunan yang disebut dengan rumah. Meskipun pada masa tersebut telah mengenal bangunan yang disebut dengan punden berundak. Secara umum fungsi dari Batu Umpak digunakan sebagai tiang bangunan. Namun fungsi tersebut diaplikasikan pada masa kerajaan hindu budha.
5. Batu Manik – manik
Batu Manik – manik merupakan bentuk dari aksesoris / perhiasan pada masa megalitikum. Lalu untuk batu ini biasanya ikut terkubur bersama dengan pemiliknya. Pada saat terkubur, batu ini pun juga harus dikenakan oleh sang pemilik.