Muhammad Hatta atau yang biasa kenal dengan panggilan akrab Bung Hatta mewariskan banyak hal penting untuk negara kita. Sementara bagi orang Minang, Bung Hatta memberikan kebanggaan yang luar biasa bagi mereka sebab dialah salah satu kenapa negara kita ini berhasil menyandang gelar kemerdekaan pada tahun 1945.
Nah bagi anda yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh terkait sosok Bung Hatta maka bisa mengunjungi rumah kelahiran beliau yang saat ini telah dibuat menjadi museum.
Museum yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta Nomor 37, Bukittinggi, Sumatera Barat, tersebut anda dan semua pengunjung dapat melihat kesederhanaan dari Bapak Proklamator kita ini.
Sekilas Tentang Bung Hatta
Bung Hatta dilahirkan pada tanggal 12 Agustus 1902. Beliau merupaka anak dari Haji Muhammad Djamil dan Saleha serta keturunan kedua dari Syech Batuhampar yang bernama Syech Abdurrahman. Bung Hatta tinggal di rumah ini selama 11 tahun
Walaupun terbilang relatif singkat namun suasana di rumah tersebut mampu memberikan kenangan yang luar biasa mendalam untuk beliau dan secara tidak langsung mempengaruhi karakternya. Seperti yang kita tahu bahwa Bung Hatta adalah pribadi yang disiplin kerja, selalu tepat waktu, sederhana dan penuh dengan kasih sayang.
Kepribadian tersebut juga didapatkan beliau dari kakeknya sendiri yaitu H. Marah atau yang akrab dipanggil Pak Gaek. Bung Hatta akhirnya menimba pendidikan sekolah dasarnya di ELS (Europese Lagere School) di Bukittinggi, kemudian dilanjutkan ke MULO (Meer Ultgebreid Lager Orderwijs) sekolah setara dengan SMP tersebut kini telah berganti nama menjadi SMP 1 Padang. Kemudian melanjutkan pendidikan lagi dengan pergi ke Batavia dan bersekolah di PHS (Prints Hendrikschool).
Tidak berhenti disitu, demi menimba ilmu lebih banyak beliau kembali melanjutkan pendidikannya dengan merantau ke negeri Belanda pada tahun 1921-1932 di Nederlandsche Handels-Hoogeschool, yang merupakan sekolah dagang ternama di Rotterdam (Belanda).
Tahukah anda bahwa perjuangan Bung Hatta dalam rencana membuat negara Indonesia merdeka sudah dilakukan sejak jaman bangku sekolah, loh bersama temannya-temanya. Beliau mendirikan Jong Sumateranen Bond yang berlokasi di Padang dan Batavia. Perjuangan tersebut kemudian dilanjutkan di negeri Belanda. melalui organisasi ‘Perhimpunan Indonesia (PI)’ yang pada gilirannya menjelma jadi organisasi politik yang sangat diperhitungkan oleh Belanda serta dalam kancah organisasi internasional.
Saking dianggap berbahayanya, Belanda dan Jepang bahkan pernah mengasingkan beliau ke Digul, Banda Naira, dan Bangka. Beliau juga sempat bertekad bahwa dia akan baru menikah setelah Indonesia merdeka. Janji tersebut benar benar ditepatinya karena Bung Hatta memang baru menikah setelah proklamasi kemerdekaan RI berhasil digaungkan.
Pembangunan Kembali Rumah Kelahiran Bung Hatta
Sekilas kisah tentang Bung Hatta di atas sangat menggetarkan hati bukan? Terlebih jika anda mendengarnya langsung ketika berada di museum, nya. Wah dijamin anda pasti merinding.
Rumah Bung Hatta yang berhasil terpotret dalam foto-foto di artikel ini pada dasarnya bukanlah rumah asli beliau melainkan replikanya yang dibuat semirip mungkin dengan aslinya. Rumah Bung Hatta yang asli terbuat dari struktur kayu diperkirakan dibangun sekitar tahun 1860-an. Rumah tersebut terus mengalami masa pasang surut baik secara fungsi maupun fisik. Sebab bangunannya terus bertambah tua maka pada tahun 1960 rumah itu ahirnya runtuh.
Guna mengenang beliau akhirnya didirikanlah kembali rumah Bung Hatta yang sekaligus difungsikan sebagai museum. Tujuannya bukan hanya untuk mempertahankan seluruh kenangan selama beliau hidup melainkan juga, supaya generasi baru Indonesia tahu bagaimana sepak terjang beliau dalam mengambil alih kemerdekaan, serta menitipkan pesan bahwa kita harus bisa melanjutkan untuk membuat Indonesia semakin sejahtera
Pelaksanaan pembangunan museum baru dimulai 15 Januari 1995, kemudian berhasil diresmikan pada tanggal 12 Agustus 1995. Peresemian tersebut bertepatan langsung dengan peringatan 50 tahun Indonesia serta hari kelahiran Bung Hata..
Untuk mengembalikan atmosfer kental tentang Bung Hatta, museum pun telah dilengkapi dengan berbagai peralatan seperti kamar bujang. Kamar itu digunakan oleh Bung Hatta Kecil. Di dalamnya terdapat meja tulis, ranjang dan lemari buku. Sedari kecil, bapak proklamator kita ini memang sudah gemar membaca buku.
Ada pula koleksi foto juga lukisan yang diperoleh langsung dari pihak keluaga. Pengunjung pun dapat melihat silsilah lengkap keluarga Bung Hatta melalui dokumentasi dan informasi yang dipajang pada pigura.
Sepeda ontel, perabotan ruang tamu, dan peralatan lainnya pun semuanya persis seperti aslinya
Bagian luar rumah juga diusahakan sama seperti awalnya. Hal ini terlihat dengan adanya 3 buah pohon jambak di bagian depan rumah, serta pohon murbai di bagian belakang rumah. Spot ini kerap kali dijadikan sasaran oleh pengunjung untuk berfoto mengabadikan moment di museum Bung Hatta.
Beberapa tanaman lainnya juga ada, loh seperti tetehan, adam dan hawa, pinang rajo, bungo kuniag, dan keladi aie. Jenis-jenis tanaman tersebut sudah jarang ditemukan saat ini.
Sebagai informasi tambahan, pada saat itu keluarga Bung Hatta dianggap sebagai keluarga terpandang hal ini dapat anda lihat pada kereta bugi yang ada di museum ini. Kereta bugi tersebut ibaratnya adalah mobil mewah jika disandingkan dengan zaman sekarang. Pasalnya tidak semua orang dapat memiliki kereta bugi tersebut.
Nah, untuk mengunjungi rumah ini anda tidak akan dikenakan biaya apapun alias gratis. Jam operasionalnya setiap hari dari pukul 08.00 sampai 18.00
Itulah ulasan tentang Museum Bung Hatta. Tanpa mengunjunginya secara langsung, banyak orang yang sudah men-judge duluan bahwa wisata sejarah pasti membosankan. Namun, percayalah pendapat tersebut akan sirna ketika anda berkunjung langsung pada tempatnya. Darah anda akan lebih berdesir, atmosfer semangat yang berkobar dalam merebut kemerdekaan akan sangat anda rasakan. Bahkan tak jarang wisatawan pun dibuat menangis karena terharu saat melihat betapa gigihnya tokoh-tokoh nasional kita seperti Bung Hatta memperjuagkan kemerdekaan demi Indonesia bebas dari penjajahan.