Apa yang ada di benakmu saat mendengar kata Sumatera Barat? Saya yakin salah satunya adalah tentang rumah adatnya, yakni Rumah Gadang, atau mungkin dengan masakannya yang memiliki cita rasa khas. Ya, memang seperti itu lah Sumatera Barat, provinsi yang memiliki banyak keistimewaan, mulai dari sisi budaya, kuliner, hingga arsitektur bangunannya. Tapi berkunjung ke Sumatera Barat juga tidak akan terasa lengkap jika kamu tidak berkunjung ke berbagai tempat wisata yang ada di sana.
Salah satu tempat wisata yang layak dikunjungi di Sumatera Barat salah satunya adalah Nagari 1000 Rumah Gadang. Dengan sejarah yang dimilikinya, tempat ini cocok untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai budaya masyarakat Sumatera Barat atau Minangkabau.
Lokasi Nagari 1000 Rumah Gadang
Secara administratif Nagari 1000 Rumah Gadang berlokasi di Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Jika datang dari kota Padang maka para pengunjung harus menempuh perjalanan sejauh 150 km atau dengan 3,5 jam perjalanan darat. Memasuki Nagari Koto Baru, para pengunjung akan dengan mudah menjumpai perkampungan Minangkabau masa lalu, karena di sepanjang jalan terdapat banyak rumah adat Minangkabau atau Rumah Gadang yang masih berdiri kokoh dan terawat.
Para pengunjung dipastikan tidak akan kesulitan menemukan lokasi Nagari 1000 Rumah Gadang, karena memang lokasinya berada di dekat jalan utama yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Kerinci, Jambi. Saat memasuki Nagari Koto Baru, para pengunjung juga akan disambut oleh papan nama besar yang bertuliskan “Kawasan Saribu Rumah Gadang”.
Sekilas Tentang Nagari 1000 Rumah Gadang
Setelah memasuki kawasan Nagari 1000 Rumah Gadang, pengunjung akan langsung disambut dengan deretan Rumah Gadang yang berdiri secara rapi di kanan dan kiri jalan. Untuk bisa menikmati pesonanya, para pengunjung disarankan untuk berkeliling kawasan tersebut dengan berjalan kaki.
Meskipun dikatakan ‘Nagari 1000 Rumah Gadang’, namun Rumah Gadang yang berdiri di kawasan tersebut tidak sampai 1000 bangunan. Menurut informasi di sana hanya berdiri 138 Rumah Gadang dengan berbagai model, dan nama ‘Nagari 1000 Rumah Gadang’ sendiri disematkan oleh putri Bung Hatta, Meutia Farida Hatta Swasono pada tahun 2008 yang lalu. Di mana kala itu beliau masih menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Walaupun erat kaitannya dengan budaya Minangkabau, namun kawasan tersebut dihuni oleh banyak suku, seperti Suku Melayu, Bariang, Kampai, Panai, Durian, Koto Kaciak, Tigo Lareh, dan Sikumbang. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Minangkabau sudah menerapkan toleransi yang tinggi sejak zaman dahulu. Setiap suku di Nagari 1000 Rumah Gadang juga memiliki Rumah Gadang Kaum. Namun sayangnya untuk saat ini banyak Rumah Gadang di kawasan tersebut yang tidak lagi berpenghuni, dan hanya digunakan untuk acara-acara adat tertentu saja.
Bangunan di Nagari 1000 Rumah Gadang
Semua bangunan Rumah Gadang di kawasan tersebut terlihat artistik dengan terdapat 4 hingga 6 buah gonjong atau bentuk atap yang runcing mirip seperti tanduk kerbau. Menurut informasi, semua bangunan yang ada di Nagari 1000 Rumah Gadang telah berusia ratusan tahun, bahkan ada yang sudah dibangun sejak tahun 1700-an yang lalu. Meskipun sudah melalui beberapa kali pemugaran, namun bentuk asli dan ciri khas dari bangunan tersebut tetap dijaga keasliannya.
Dimanfaatkan untuk Home Stay
Karena banyaknya Rumah Gadang yang tidak lagi berpenghuni, pemerintah setempat mencoba untuk memberdayakan bangunan yang ada di sana untuk menjadi home stay dengan pelayanan yang tak kalah dari hotel bintang lima. Menurut informasi home stay di kawasan Nagari 1000 Rumah Gadang dipatok dengan harga yang cukup terjangkau, yakni sekitar 250 ribu rupiah per orang dengan pelayanan yang ramah dan mewah layaknya hotel bintang lima. Selain untuk beristirahat, para penyewa home stay juga bisa mengikuti kegiatan sehari-hari pemilik rumah, termasuk belajar memasak kuliner khas Solok Selatan.
Bagaimana, apakah kamu tertarik berkunjung ke Nagari 1000 Rumah Gadang? Kalau ada waktu bolehlah sesekali mencoba berwisata sejarah dan edukasi dengan berkunjung ke Nagari 1000 Rumah Gadang. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga keragaman budaya bangsa Indonesia?