Berlibur baik bersama keluarga, teman bahkan hanya sendiri (solo traveller) sama-sama memiliki dampak yang baik bagi pikiran tiap individu dikala telah penat dengan aktivitas sehari-hari. Namun terkadang ada destinasi wisata yang sekiranya lebih cocok untuk didatangi hanya bersama teman, atau ada juga destinasi wisata yang cocok didatangi bersama keluarga atau hanya dengan diri sendiri. Jika traveller sudah memiliki keluarga dan ingin memboyong si kecil ikut dalam liburan biasanya yang terpikirkan adalah memboyong si kecil ke sebuah tempat yang banyak fasilitas permainan nya atau bahkan destinasi wisata yang memiliki nilai edukasi tinggi. Tak diragukan lagi bahwa kebun binatang menjadi salah satu destinasi wisata yang seringkali menjadi pilihan untuk memboyong si kecil. Di Indonesia sendiri banyak sekali kebun binatang dan ada juga beberapa destinasi wisata yang menghadirkan beberapa satwa untuk memperkenalkannya kepada pengunjung. Jika traveller mulai merasa bosan dengan kebun binatang namun tetap ingin merasakan sensasi berwisata dengan kehadiran satwa maka sebaiknya traveller mencoba berkunjung ke taman nasional.
Apa Itu Taman Nasional?
Sedikit info untuk traveller sebenarnya taman nasional merupakan sebuah kawasan pelestarian alam yang ekosistem didalamnya masih asli. Taman nasional biasanya dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, budidaya, bahkan rekreasi. Di dalam kawasan taman nasional ini biasanya terdapat tumbuhan, hewan, atau ekosistem yang khas. Hingga kini jumlah taman nasional di Indonesia ada sekitar 54 yang tersebar di beberapa pulau. Di Pulau Sumatera sendiri didominasi oleh taman nasional sebanyak 13 dan disusul oleh Pulau Jawa sebanyak 12. Sedangkan jumlah taman nasional sisanya terdapat di pulau Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Papua serta Bali dan Nusa Tenggara dan jika di total maka ada sekitar 29 taman nasional.
Salah satu taman nasional yang terkenal di Indonesia dan namanya sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat yakni Taman Nasional Way Kambas.
Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional ini terletak di Labuhan Ratu tepatnya di Lampung Timur. Taman Nasional Way Kambas merupakan konservasi yang berbentuk taman skala nasional. Taman ini memiliki luas sebesar 125,631.31 ha. Sebelum menjadi Taman Nasional ternyata status Way Kambas sempat melewati tahap – tahap perubahan status terlebih dahulu.
Way Kambas dulunya merupakan Suaka Margasatwa lalu berubah menjadi Kawasan Pelestarian Alam pada tahun 1978. Lalu Kawasan Pelestarian Alam diubah lagi status nya menjadi Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) pada tahun 1985. Selang 4 tahun, tepatnya pada tahun 1989 Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam Way Kambas ditetapkan sebagai Kawasan Taman Nasional Way Kambas. Hingga pada akhirnya di tahun 1991 dinyatakan resmi sebagai Taman Nasional Way Kambas. Penetapan ini dikarenakan Way Kambas dianggap menjadi tonggak penting bagi keberlangsungan hidup ekosistem di dalamnya. Way Kambas sendiri terkenal sebagai tempat konservasi satwa yang hingga kini keberadaannya masih terjaga dengan baik, Satwa-satwa tersebut lebih dikenal dengan sebutan The Big Five Mammals.
The Big Five Mammals tersebut terdiri dari tapir (tapirus indicus), Gajah Sumatera (elephant maximus sumatranus), harimau sumatera (panthera tigris), badak sumatera (diserohinus sumatranus), dan beruang madu (helarctos malayanus). Selain The Big Five Mammals ternyata terdapat pula rusa sambar (cervus unicolor), kijang (muntiacus muntjak), kucing emas serta 6 jenis primata. Namun, Way Kambas lebih dikenal dengan konservasi Gajah Sumatera. Jumlah Gajah Sumatera yang dilatih di Way Kambas sendiri berkisar 300 ekor. Banyak sekali kegiatan asyik, seru dan menantang bagi traveler ketika tiba disana. Way Kambas menyediakan banyak atraksi khususnya atraksi gajah. Disana traveler dapat mencoba menaiki gajah, memandikan gajah, adapula atraksi gajah bahkan traveler bisa melihat atraksi si gajah saat bermain sepakbola, lho! Selain itu traveler juga dapat melihat rumah sakit khusus gajah di dalam Way Kambas. Dan yang lebih menariknya lagi ternyata rumah sakit ini adalah yang terbesar di Asia, lho.
Untuk biayanya sendiri traveller tak perlu khawatir. Pasalnya harga tiket masuk Way Kambas hanya Rp 7.000 per orang dan Rp 10.000 untuk biaya parkir kendaraan. Untuk wisata menaiki gajah maka traveler cukup membayar Rp 20.000 untuk 1 putaran bersama si gajah dengan jarak 50 hingga 100 meter. Ketentuannya yakni 1 gajah hanya diperuntukan untuk 2 traveller beserta 1 pawang. Namun, jika traveler ingin melihat si gajah ini mandi maka traveller sudah harus tiba di Way Kambas sekitar pukul 6 pagi tetapi jika tidak sempat mungkin traveller dapat menunggu hingga pukul 3 sore ketika si gajah sedang mandi sore.
Ada juga kegiatan keliling Way Kambas yang disediakan oleh pihak terkait. Jika traveller ingin mencoba maka traveller wajib membayar sebesar Rp 150.000. Selain itu traveler bias mencoba berkunjung ke ERU (Elephant Response Unit). Didalamnya traveller dapat merasakan asyiknya menelusuri hutan dan melihat gajah liar dari titik yang ditentukan. ERU masih merupakan bagian dari Way Kambas namun jaraknya memang agak sedikit jauh. Untuk biaya wisata ERU ini traveller harus membayar sekitar Rp100.000 per orang. Di Way Kambas juga traveller dapat melihat indahnya sunset dan indahnya suasana Way Kambas yang masih alami dan menyatu dengan alam. Taman Nasional Way Kambas buka mulai pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore.
PERJALANAN MENUJU WAY KAMBAS
Bagi traveller yang memulai perjalanan dari Bandar Lampung maka traveler membutuhkan waktu sekitar 2,5 hingga 3 jam berkendara via jalur darat. Selama perjalanan traveller tak perlu khawatir karena kondisi jalanannya sudah lumayan bagus hanya saja ketika masuk ke pintu gerbang utama Way Kambas jalanannya sedikit berlobang namun tidak terlalu mengganggu kenyamanan traveller kok. Selain itu diperjalanan ketika sudah mendekati kawasan Way Kambas maka traveller akan disabut oleh banyak pedagang buah. Buah yang dijual didominasi oleh pisang. Traveller dapat membelinya seharga Rp 10.000 dan diperkenankan untuk dibawa masuk ke Way Kambas untuk memberi makan gajah didalamnya.
Bagaimana traveller? Sudah tidak sabar berkunjung ke Way Kambas kan?