Provinsi Lampung mempunyai sebuah aset penting dan sangat ikonik, menara siger. Selain itu menara tersebut menjadi suatu kebanggaan bagi seluruh masyarakat Lampung. Dibalik suatu bangunan yang cukup ikonik tersebut, menyimpan suatu keunikan sangat menarik. Menara yang menjadi tempat favorit ini juga mempunyai fasilitas yang cukup memadai.
Di bawah ini merupakan keunikan dari Menara Siger :
1. Menara Siger Merupakan Simbol Gerbang Masuk Pulau Sumatra
Dari awal pembangunan Menara Siger telah menjadi sesuatu yang cukup istimewa bagi Lampung dan Pulau Sumatra. Pembangunan dari menara ini dapat disebut sebagai tanda / simbol bahwa telah memasuki area Pulau Sumatra. Proses pembangunan menara juga di I ring dengan proses pembangunan Jembatan Selat Sunda yang menjadi penghubung / jalan darat dari Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Letak dari menara sendiri terdapat pada area pelabuhan Bakauheni. Jadi menara siger juga sekaligus menjadi gerbang masuk Pulau Sumatera. Gerbang sunatr ini mempunyai sebutan sebagai mulut naga. Sebab dalam setiap hari, di Pelabuhan Bakauheni dapat mengeluarkan hasil pertanian mencapai ±80.000 ton.
Lalu menara ini bukan hanya sekedar sebagi ikon Pulau Sumatera. Namun juga mempunyai arti dan makna lebih. Menara Siger merupakan simbol budaya, simbol kesenian lokal, simbol agama, simbol moralisme hingga simbol pendidikan.
2. Pembangunan Menara Siger Menggunakan Teknik Ferrocement
Pembangunan dari menara ini didesain oleh arsitek lokal. Arsitek tersebut yaitu Ir H Anshori Djausal, M T. Arsitek tersebut berasal dari Lampung. Pembangunan menara dimulai pada tahun 2005. Untuk tahun penyelesaian dan peresmian dari menara pada 2008. Untuk waktu peresmian yang dilakukan pada 30 April 2008, diresmikan secara langsung oleh gubernur Lampung.
Ir H Anshori Djausal memanfaatkan teknik ferrocement. Dengan teknik Ferrocement tersebut membuat menara tahan dengan terpaan angin besar sekaligus. Jadi bangunan dari menara ini sangat kuat dan kokoh.
Teknik ferrocement sendiri merupakan salah satu teknik arsitektur yang memanfaatkan jaring laba – laba. Kawat sebagai konstruksi menara dibentuk menyerupai jaring laba – laba terlebih dahulu sebagai dasar / rangka atas bangunan menara. Kemudian tahap dari penyelesaian bangunan menara menggunakan teknik cor, jadi mengurangi beban dari konstruksi menara.
Hal tersebutlah yang membuat Menara Siger menjadi salah satu bangunan yang sangat kokoh, kuat dan tahan terhadap terpaan angin besar dan kencang. Hal ini sangat sesuai dengan letak dari Menara Siger berada tepat di tepi pantai.
Dengan teknik ferrocement membuat Menara Siger dapat tahan terhadap gempa. Jadi bangunan dari menara ini dapat tahan terhadap kondisi alam yang cukup ekstream sekaligus, entah itu tsunami dan gempa bumi.
3. Titik Nol Jalur Lintas Sumatra
Sama halnya dengan Tugu Titik Nol Jogjakarta, menara siger ini juga menjadi titik nol atas jalur lintas Sumatra. Ada suatu perbedaan antara Tugu Titik Nol Jogja Dan Menara ini. Untuk Tugu Titik Nol Jogja terletak di pusat kota Jogja dan menjadi titik tengah dari kota Jogja. Sedangkan untuk Menara Siger menjadi titik nol yang merupakan awal dari jalan yang ada di Pulau Sumatera.
4. Desain Dari Menara Siger Sangat Unik
Desain dari menara ini cukup unik dan menarik. Ada suatu unsur khas dari Lampung yang terdapat dari menara tersebut. Karena hal itu, menara ini menjadi simbol budaya dan sekaligus simbol kesenian bagikan Lampung dan juga Pulau Sumatra itu sendiri.
Tinggi dari bangunan menara ini mencapai ±32 meter. Bangunan ini dibuat di puncak bukit Gamping. Tinggi dari bukit tersebut ialah ±110 meter di atas permukaan laut. Panjang dari bangunan menara sebesar 50 meter dan lebar 10 meter. Bangunan dari menara mempunyai 5 buah lantai.
Bentuk dari Menara Siger ini menyerupai salah satu aksesoris adat pakaian tradisional wanita Lampung. Untuk nama dari Siger sendiri diambil dari Siger yang merupakan topi yang digunakan pada pakaian tradisional untuk wanita. Desain dari menara menjadi lebih otentik dan ikonik dengan adanya suatu motif yang digunakan Pasa kain tapis Lampung. Sedangkan di daerah minang, Siger disebut dengan suntiang.
Sedangkan untuk penggunaan dari warna Menara Siger juga memiliki arti dan nilai tersendiri. Warna merah dan kuning yang digunakan sebagai simbol atas warna emas yang merupakan warna topi siger favorit dari Lampung.
Menara Siger seolah mempunyai 7 buah atap runcing. 7 buah atap runcing merupakan simbol dari 7 buah gunung yang ada di Lampung. Selain itu juga menjadi cikal bakal dari nenek moyang. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk legenda setempat tentang Siger dan nenek moyang.
Tetapi ada legenda lain atas asal usul dari Siger. Legenda tersebut berhubungan dengan situs megalitikum batu berak. Konon terdapat seorang raja yang bernama Balaputra Dewa. Dia adalah raja dari Selaka / Selopun. Raja pun awalnya membuat sebuah Siger yang diperuntukkan oleh sang Ratu Pramudya Wardhani. Dia adalah putri dari Samaratungga. Tujuan sang raja membuat Siger sebagai miniatur Borobudur.
Di bagian atas menara terdapat payung yang terdiri atas 3 buah warna, yaitu warna putih, kuning dan merah. Arti dari payung sendiri merupakan bentuk dari simbol tatanan sosial. Untuk bangunan utama dari menara terdapat prasasti yang terbuat dari kayu are. Bagi masyarakat Lampung pohon kayu are menjadi bentuk simbol dari pohon kehidupan.
5. Terdapat Fasilitas Yang Sangat Kompleks
Menara Siger ini bukan hanya sekedar ikon Lampung, namun sebagai tempat wisata yang khas dan ikonik. Sebagai tempat wisata menara ini memiliki fasilitas yang cukup kompleks mulai dari area parkir yang luas, musollah dan toilet.
Di sekitar Menara Siger ini juga terdapat fasilitas penginapan yang cukup memadai dengan fasilitas nyaman dan lengkap. Tarif penginapan per malam juga sangat variatif sesuai dengan fasilitas yang ada.
Fasilitas lain yang tersedia di menara ini yaitu toko souvenir. Ada berbagai macam kerajinan lokal, pakaian hingga kuliner sebagai oleh – oleh khas Lampung yang cukup ikonik. Harga yang dibandrol juga sangat terjangkau.
Di dalam menara ini terdapat berbagai macam ruang. Masing – masing ruang mempunyai fungsi tersendiri. Salah satu ruang yang harus dikunjungi yaitu pusat informasi budaya. Di dalam ruang tersebut terdapat miniatur tentang kebudayaan Lampung, seperti pakaian tradisional.
6. Spot Sky Boat
Bagi sebagian besar pengunjung, spot favorit dari menara siger yaitu sky boat yang ada di puncak. Di atas menara dapat menyaksikan hampir senagian besar dari wilayah sekitar. Bahkan dapat pula menyaksikan landscape dari Selat Sunda serta jembatan Selat Sunda dan berbagai kapal yang menyeberangi Selat Sunda.
Selain itu dapat pula menyaksikan jajaran pulau – pulau kecil yang berada di Selatan pulau Sumatra. Dari puncak menara juga dapat menyaksikan pesona dari Gunung Rajabasa. Di puncak menara ini pula juga dapat menyaksikan pesona dari sunset dan juga sunrise.