Lampung adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang memiliki cukup banyak destinasi wisata alam yang cantik dan menarik. Tidak hanya dengan Gunung Krakatau dan gugusan kepulauannya yang berada di Selat Sunda, posisi Lampung yang berbatasan dengan Samudera Hindia juga menjadikannya memiliki banyak wisata pantai yang eksotis. Ada juga Air Terjun, yang di mana mayoritas berada di Way Kanan, sehingga daerah tersebut dijuluki sebagai Negeri Seribu Air Terjun. Ya, walau pun memang jumlahnya gak sampai seribu, tapi banyak air terjun yang ada di sana, dan semuanya memiliki suasana yang asri dan masih alami.
Lampung juga memiliki banyak anak sungai, di mana banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sana. Bahkan di Lampung terdapat sebuah perkampungan air, tepatnya di Kuala Teladas, kecamatan Dente Teladas, kabupaten Tulang Bawang, di mana semua penduduknya menggantungkan hidupnya dari sungai, mulai dari membangun keramba, hingga mendirikan pemukiman tepat di atas air. Sementara itu, dari sekian banyak sungai yang ada di Lampung, yang paling terkenal adalah Way Tulang Bawang. Dalam bahasa lokal Lampung, way berarti sungai.
Sungai Terpanjang Keempat di Lampung
Way Tulang Bawang atau Sungai Tulang Bawang adalah sungai terpanjang keempat di provinsi Lampung, dengan panjang hingga mencapai angka 85 mil atau 136 km. Dengan luas daerah tangkapan sebesar 1.285 km persegi, Sungai Tulang Bawang mendominasi bentang alam Kabupaten Tulang Bawang, dan juga melewati ibu kota kabupaten Menggala. Menjadi salah satu yang terbesar di Lampung, aliran air dari sungai ini pun banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk irigasi areal persawahan dan perkebunan. Di beberapa titik, masyarakat juga memanfaatkannya sebagai sarana transportasi sungai.
Asal Usul Nama Sungai Tulang Bawang
Menurut cerita turun temurun, dinamakan Sungai Tulang Bawang karena sungai ini sebagian besar mengalir di daerah Tulang Bawang. Nama Tulang Bawang sendiri juga telah ada sejak lama, bahkan sejak zaman Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-5 masehi.
Kondisi Geografi Sungai Tulang Bawang
Sungai yang bermuara di Laut Jawa ini mengalir di wilayah tenggara Pulau Sumatera dengan iklim hutan hujan tropis, dengan rata-rata temperatur tahunan sekitar 25 derajat celcius. Menurut informasi, temperatur terpanas di Sungai Tulang Bawang terjadi pada bulan September, di mana temperaturnya bisa menyentuh angka 28 derajat celcius, dan temperatur terdingin terjadi pada bulan Januari, sekitar 22 derajat celcius.
Kegiatan di Sungai Tulang Bawang
Dengan statusnya sebagai sungai terpanjang keempat di provinsi Lampung, kegiatan susur Sungai Tulang Bawang pasti akan menjadi kegiatan yang menarik, terlebih jika dilakukan beramai-ramai. Selain itu, di beberapa bagian tepi sungai juga ada yang dijadikan sebagai objek wisata petualang dan tempat berkemah. Sementara bagi para penduduk di sekitar sungai, Way Tulang Bawang adalah tempat mereka menggantungkan hidup, terutama yang bermata pencaharian sebagai petani keramba. Jadi bukan hal yang mengherankan, jika di beberapa bagian sungai kamu akan menemukan cukup banyak keramba yang dipasang secara berdampingan. Selain itu, Way Tulang Bawang juga sering kali dijadikan sebagai spot memancing.
Namun, kini populasi ikan sudah semakin sedikit, bahkan dikatakan ada beberapa jenis ikan air tawar di Way Tulang Bawang yang sudah mulai punah. Hal itu terjadi karena ulah pihak yang tak bertanggung jawab, seperti membuang limbah langsung ke sungai hingga menangkap ikan dengan cara ilegal, seperti menggunakan potasium dan setrum. Penggunaan potasium dan setrum akan sangat merusak lingkungan, karena tidak hanya mematikan ikan dewasa, namun juga ikan-ikan kecil yang belum layak untuk dikonsumsi.
Menghadirkan Rawa yang Asri
Keberadaan Sungai Tulang Bawang juga menghadirkan beberapa rawa, bahkan Rawa Tulang Bawang disebut sebagai lahan basah terbaik di Sumatera. Rawa Kandis dan Rawa Pacing disebut sebagai dua rawa terbaik dari Sungai Tulang Bawang, karena masih memiliki pemandangan yang alami dan menawan. Ada juga Rawa Bajungtenuk, yang disebut sebagai tempat yang cukup indah untuk menghabiskan waktu sore hari sambil melihat sunset atau matahari terbenam,
Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk mencoba menelusuri Sungai Tulang Bawang?