Pernah berkunjung ke Kotabaru? Oh ya, Kotabaru adalah kabupaten terluas di Kalimantan Selatan, yang disebut memiliki banyak sejuta destinasi wisata bahari yang sangat eksotis. Oleh sebab itu, untuk kamu yang mengaku sebagai anak panti, tentunya belum lengkap apabila belum sempat singgah di kabupaten yang satu ini. Banyaknya wisata bahari di Kotabaru tidak lepas dari kondisi geografisnya, yang mana di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan di sebelah timur berbatasan langsung dengan Selat Makassar.
Dari sekian banyak wisata bahari di Kotabaru, salah satu yang menarik dan patut untuk dikunjungi adalah Pulau Tanjung Kunyit. Banyak alasan yang membuat pulau ini layak dimasukkan dalam daftar liburanmu, beberapa di antaranya adalah karena pantai yang masih bersih, ditambah taman bawah lautnya yang sangat menawan.
Lokasi Pulau Tanjung Kunyit
Secara geografis, Pulau Tanjung Kunyit berada di daratan yang terpisah dengan Kotabaru, tepatnya masuk ke dalam Kecamatan Tanjung Selayar, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Apabila datang dari pusat Kotabaru, kamu harus memulai perjalanan menuju ke Lontar. Setelah sampai di Pasar Lontar, kamu akan menemukan pertigaan jalan dan pilih jalan menuju ke Teluk Tamiang.
Dari Teluk Tamiang, biasanya akan ada kapal nelayan yang menawarkan penyebrangan menuju ke Pulau Tanjung Kunyit dengan biaya sebesar 50 ribu rupiah untuk sekali jalan, dengan waktu tempuh sekitar 15 hingga 30 menit, tergantung cuaca. Sementara untuk kembali ke Teluk Tamiang, kamu bisa menyewa perahu nelayan yang ada di Pulau Tanjung Kunit.
Kehidupan Masyarakat Pulau Tanjung Kunyit
Pulau Tanjung Kunyit mayoritas dihuni oleh Suku Mandar dan Bugis, yang memiliki kehidupan sangat sederhana. Bahkan di pulau tersebut hanya ada satu sekola SD, yang kondisinya juga cukup memprihatinkan, sementara untuk sekolah tingkat lanjut biasanya warga Pulau Tanjung Kunyit akan menyekolahkan anaknya di Teluk Tamiang dengan diantar perahu.
Berada di sana akan membuatmu benar-benar merasa damai, jauh dari hingar bingar dan polusi layaknya di kota besar. Sebelum berkunjung ke Pulau Tanjung Kunyit, ada baiknya belajar beberapa Bahasa Bugis atau Mandar, karena tidak banyak masyarakat di sana yang bisa menggunakan Bahasa Indonesia.
Menginap di Rumah Belanda
Setelah sampai di Pulau Tanjung Kunyit, kamu bisa menyewa rumah peninggalan Belanda untuk tempat beristirahat, dengan biaya sebesar 20 ribu rupiah per orang. Namun, karena sumber listrik hanya berasal dari diesel dan panel surya, kamu hanya bisa menikmati fasilitas elektronik termasuk lampu hanya sampai pukul 23:00 waktu setempat.
Pesona Pantai di Pulau Tanjung Kunyit
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Pulau Tanjung Kunyit memiliki deretan pantai yang sangat bersih, berpasir putih halus dan lautan yang berwarna biru. Di sekitar pantai terdapat banyak pepohonan yang bisa menjadi tempat untuk berteduh, dari teriknya sinar matahari. Apabila ingin menikmati semua pesona pantai di Pulau Tanjung Kunyit, kamu bisa menyewa perahu dengan biaya sebesar 80 ribu rupiah untuk mengantarkanmu berkeliling melalui jalur laut.
Bukit dan Mercusuar
Pulau Tanjung Kunyit adalah tempat wisata yang bisa dibilang ‘all in one’, karena di sana kamu juga bisa menikmati hijaunya pemandangan perbukitan. Untuk bisa menikmati pesona Pulau Tanjung Kunyit lebih lengkap, kamu bisa mendaki ke salah satu puncak bukit, yang berdiri juga sebuah mercusuar, dengan lama pendakian sekitar 30 menit. Waktu terbaik untuk mendaki bukit tersebut adalah pada sore hari, yang mana cuaca sudah tidak terlalu panas, dan kamu bisa melihat pesona sunrise dari puncak mercusuar, yang dijaga oleh 2 hingga 3 orang petugas. Tidak perlu takut, untuk menuju ke puncak mercusuar kamu hanya tinggal izin ke petugas.
Snorkeling
Selain memiliki deretan pantai dan perbukitan yang menawan, Pulau Tanjung Kunyit juga memiliki taman bawah laut yang tak kalah apiknya. Kamu bisa menyewa peralatan snorkeling untuk bisa menikmati keindahan taman bawah laut Pulau Tanjung Kunyit. Namun perlu diperhatikan, banyak spot snorkeling yang berada di perairan dangkal, dan kamu pun dilarang untuk menginjak karang-karang cantik tersebut. Banyaknya spot snorkeling di area dangkal juga bisa membuat kaki terluka karena tergores batuan karang.
