Bagi kamu yang mengaku sebagai pecinta alam, tentu tak lengkap apabila belum pernah berkunjung ke Kalimantan. Tidak hanya melulu soal hutan, karena Pulau Borneo juga menjadi surganya para pecinta alam. Kecuali gunung berapi, semua keindahan alam ada di pulau terluas di Indonesia tersebut. Kamu pun bisa bersantai di pantai kawasan Pulau Derawan, menikmati ketenangan alam di Air Terjun Mandin, menantang adrenalin dengan mendaki Bukit Teleng, atau menyelami laut di Pulau Birah Birahan.
Nah, untuk kamu para pecinta goa, bisa juga berkunjung ke Goa Liang Kantin. Ya, memang seperti itu nama goa yang satu ini, terdengar cukup unik. Namun jangan salah, keindahannya justru akan membuatmu berdecak kagum.
Lokasi dan Cara Menuju ke Goa Liang Kantin
Lokasi Goa Liang Kantin terletak di Kampung Gendawang, Desa Salikung, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Secara geografis goa ini berada di kaki Gunung Batu Kumpai, sekitar 52 km dari pusat Kota Tanjung, Kabupaten Tabalong. Lokasinya masuk sekitar 2 hingga 3 km dari jalan utama Kalimantan Selatan – Kalimantan Timur. Apabila kamu datang dari ibu kota Kalimantan Selatan, Banjarmaisn, masih harus menempuh jarak sekitar 247 km.
Dari kantor bupati Tabalong, mulailah perjalanan dari arah selatan menuju ke Jalan Mawar, kemudian belok kiri masuk ke Jalan Pangeran Antasari sejauh 260 m. Dari sana lurus terus menuju ke Jalan Cendrawasih, kemudian belok kanan masuk ke Jalan Belimbing Raya, sebelum akhirnya belok kiri menuju ke Jalan Ir. Moch. Noor. Lurus terus ikuti jalan tersebut sejuah 8 km, dan kemudian lewat Jalan Tj. Kuaro sejauh 41 km. Setelah sampai di pertigaan Jalan Bakarman, pilih jalur belok ke kiri menuju ke Jalan Bakarman Jaro. Tidak jauh dari jalan tersebut, kamu akan menemukan pertigaan, ambil jalur ke kiri dan dari sana lokasi parkir Goa Liang Kantin sekitar 600 meter.
Pemandangan di Sekitar Goa Liang Kantain
Lokasinya yang berada kaki Gunung Batu Kumpai membuat Goa Liang Kantin memiliki pemandangan yang menawan di sekitarnya. Di sana kamu akan menjumpai hamparan sawah hijau yang cukup luas. Terlihat juga hamparan hijau areal perhutanan, karena Gunung Batu Kumpai dan sekitarnya adalah kawasan hutan lindung, yang kelestarian dan kealamiannya wajib untuk dijaga.
Goa Liang Kantin dan Keunikannya
Dinamakan Goa Liang Kantin, karena goa yang satu ini memiliki banyak stalagmit dan stalagtit dengan bentuk yang unik, banyak yang menyerupai kursi, meja, dan beberapa di antaranya bahkan ada yang menyerupai orang. Oleh sebab itu, kondisi di dalam goa tersebut layaknya sebuah kantin, lengkap dengan meja, kursi, dan para pembelinya. Di dalam Goa Liang Kantin, kamu juga akan menemukan ruangan yang cukup luas, bahkan lebih lebar dari ukuran ruang kelas normal. Kondisi tersebut membuat goa ini cocok untuk dimasuki oleh siapa pun, termasuk mereka yang phobia akan kegelapan dan ruangan yang sempit.
Menurut keterangan, Goa Liang Kantin memiliki panjang sekitar 800 meter, dan terdapat sungai bawah tanah di dalamnya. Namun, para wisatawan hanya bisa menyusuri hingga ujung goa apabila membawa peralatan yang lengkap, dan ditemani oleh pemandu.
Legenda yang Menyelimuti Goa Liang Kantin
Menurut legenda yang dipercaya masyarakat setempat, banyaknya bebatuan yang menyerupai orang di dalam Goa Liang Kantin berhubungan erat dengan hilangnya beberapa orang dari suku Dayak Kaharingan. Konon, mereka yang sampai saat ini tidak ditemukan keberadananya telah dikutuk dan berubah wujud menjadi bebatuan di dalam Goa Liang Kantin.
Di dalam goa tersebut juga terdapat bebatuan yang menyerupai badan ular, yang dibelah menjadi tiga bagian, kepala, ekor, dan badan. Dikisahkan bahwa ular tersebut ditemukan oleh sepasang suami istri, yang merupakan tokoh Suku Dayak dan seorang pemburu, di daerah Gua Sarang Burung Walet. Ketika pertama kali ditemukan, disebutkan bahwa ular tersebut sedang bertapa, dan mereka kemudian membawanya ke Goa Liang Kantin. Selanjutnya Ular itu dibunuh, dan tubuhnya dipenggal menjadi tiga bagian.
Tiket Masuk dan Fasilitas di Goa Liang Kantin
Menurut informasi, para pengunjung hanya akan dikenakan biaya masuk sebesar 10 ribu rupiah, sudah termasuk biaya parkir kendaraan. Murahnya biaya masuk karena memang tempat ini belum dikelola secara resmi, dan di sana pun fasilitasnya masih cukup minim. Akan tetapi kamu sudah bisa menemukan fasilitas dasar seperti toilet, tong sampah, dan jalanan pun sudah dicor.