Rumah adat menjadi salah satu tempat yang menarik untuk didatangi. Apalagi, Indonesia mempunyai banyak sekali rumah adat dengan bentuk-bentuk yang mengesankan. Bila kamu berkunjung ke Kalimantan. Kamu, bisa melihat Rumah adat suku Dayak yang bernama Radakng,
Rumah ini bentuknya sangat mengesankan. Begitu besar, tinggi dan panjang, tampak sekali kemegahan yang bisa kamu rasakan saat melihatnya. Konon katanya, rumah ini bisa menampung kurang lebih 100 orang lho. Bisa untuk beberapa keluarga dengan sekat yang sudah disediakan.
Mengenal Rumah Radakng
Salah satu hal yang bisa kamu lihat pertama kali di tempat ini adalah bentuk rumahnya yang cukup tinggi. Dimana, tingginya ini mempunyai fungsi untuk menghadang binatang buas bisa masuk ke dalam rumah. Maklum saja, kawasan Kalimantan masih luas dengan hutan belantaranya.
Nama Radakng sendiri merupakan sebuah istilah bahasa Kalimnatan untuk rumah panjang. Sayangnya, di perkampungan Dayak rumah ini perlahan-lahan sudah mulai menghilang. Tidak heran untuk melestarikannya, pemerintah Kalimantan Barat membangun sebuah replika yang cukup besar. Agar budaya Dayak Asli tidak hilang begitu saja.
Kalau dilihat-lihat, rumah yang dibangun pemerintah ini memang sedikit berbeda dengan yang asli. Bahan bakunya tidak menggunakan Kayu Ulin yang menjadi ciri khas bangunan di Kalimantan. Melainkan, menggunakan beton dengan beberapa sentuhan modern di berbagai sisinya.
Sejarah Panjang Rumah Radakng
Punahnya, rumah ini pun bukan tanpa alasan. Dimana, pada waktu G30SPKI waktu itu, pemerintah bertindak tegas dengan menumpasnya sampai ke akar-akarnya. Kehidupan suku dayak dengan Rumah Radakng yang komunal itu pun akhirnya terkena imbasnya. Ke khawatiran pemerintah paham komunis masih ke Dayak, membuat rumah ini pun tidak diperbolehkan.
Satu-satunya rumah Radakng asli yang masih bertahan berada di Dusun Saham, Kabupaten Landak. Dimana, rumah ini sudah bertahan selama 140 tahun tanpa renovasi sama sekali. Ada kurang lebih 200 jiwa yang dihuni di dalamnya. Kamu juga bisa lho berkunjung ke sana dan merasakan bagaimana eksotisnya Rumah Radakng.
Arsitektur dan Keindahan Rumah Radakng
Rumah Radakng ini mempunyai ketinggian antara 5 meter sampai 10 meter dengan panjang 180 meter dan lebar 30 meter. Bangunan ini ditempat beberapa keluarga, yang akan menghuni satu kamar. Tidak hanya digunakan sebagai rumah saja, Radakng juga digunakan sebagai tempat untuk pertemuan masyarakat, menyelenggarakan pertemuan adat, serta upacara adat.
Kalau kamu bisa berkeliling, kamu bisa menemukan 3 bagian utama yang ada disini. Dimulai dari Tangga atau juga hejot. Kalau kamu perhatikan, ada 3 tangga yang ada disini. Mulai dari depan, kanan, dan kiri. Semakin besar rumahnya, maka tangga yang ada juga semakin banyak.
Pernah ada satu rumah punya 6 tangga sekaligus. Tangga ini memudahkan keluarga menuju biliknya masing-masing. Bagian Rumah, seperti yang ada di Kabupaten Landak. Rumah Radakng, terbuat dari kayu Ulin pilihan yang tahan akan cuaca dan juga rayap sekalipun.
Didalamnya, kamu bisa melihat sekat-sekat dan bilik yang terbuat dari sebuah papan kayu. Bagian terakhir adalah lantai. Dimana, menggunakan Bambu, belahan batang pinang atau juga bambu bulat.
Bagian Rumah
Masuk lagi ke dalam, dimana ada beberapa bagian rumah yang bisa kamu temui disini. Ada pante atau teras yang dipergunakan untuk mengadakan upacara adat atau juga menjemur pakaian dan padi. Samik atau ruang tamu yang sudah dilengkapi dengan meja bulat besar, dikhususkan untuk menaruh hidangan bagi para tamu yang datang.
Ruang Keluarga yang berada di bagian tengah dengan ukuran biasanya 6×6 meter. Disinilah mereka semua berkumpul dan bercanda tawa. Ada juga dapur yang digunakan untuk memasak, dan biasanya dapur akan dihadapkan ke sungai yang konon bisa mendatangkan rezeki. terakhir adalah kamar tidur.
Kesimpulan
Rumah Radakng dibangun dengan penuh filosofi dimana bagian hulu harus sesuai dengan matahari terbit dan hilir harus sesuai dengan matahari terbenam. Hal ini dikaitkan dengan siklus kehidupan manusia yang memulai harinya dengan penuh semangat. Rumah panjang dan besar juga menyimbolkan filosofi tentang toleransi antar sesama. Karena, hidup berdampingan memang tidak mudah dengan ego masing-masing. Jadi, sudah siap mengunjungi Rumah Radakng?