Bagi umat muslim, sholat 5 waktu adalah kewajiban sekaligus menjadi tiang agama. Tidak ada alasan apa pun yang memperbolehkan seorang muslim untuk meninggalkan sholat. Namun demikian Islam adalah agama yang fleksibel, dengan tetap memberikan keringanan kepada para pemeluknya untuk melakukan ibadah sholat dengan beberapa ketentuan. Nah, untuk kamu yang sedang travelling, jangan sampai meninggalkan sholat dengan menyimak 5 tips yang berikut ini. InsyaAllah sholatmu akan tetap terjaga walau pun sedang berada di ujung dunia sekali pun.
Menggabungkan dan Meringkas Rakaat Sholat
Ketika sedang travelling dan melakukan perjalanan minimal sejauh 86,4 km, kamu bisa menggabungkan atau menjama-nya. Yakni sholat Dzuhur digabung dengan Ashar dan Maghrib dengan Isya’. Untuk jama, tata caranya seperti sholat yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, rukun-rukun atau pun gerakannya sama persis. Hanya saja setelah sholat yang pertama selesai, setelah salam kamu bisa langsung melanjutkannya dengan sholat berikutnya. Untuk waktu pelaksanaannya pun bebas, bisa di waktu sholat yang pertama (Dhuhur dan Maghrib) atau pun di waktu sholat yang kedua (Ashar dan Isya’).
Tidak hanya itu, umat muslim juga bisa meringkas jumlah rakaat dalam sholat atau istilahnya adalah qoshor. Dari sholat fardhu yang awalnya 4 rakaat bisa ditunaikan hanya dengan 2 rakaat, namun untuk sholat fardhu yang 3 rakaat seperti waktu Maghrib tidak bisa di qoshor. Untuk tata caranya pun sama seperti sholat 2 rakaat lainnya. Ketika sedang dalam perjalanan jauh, kamu pun diperbolehkan untuk menggabungkan dan meringkas jumlah rakaat sholat fardhu secara bersamaan. Bagaimana, fleksibel bukan?
Sholat di Atas Kendaraan
Berkendara juga bisa menjadi salah satu halanganmu untuk menunaikan sholat fardhu tepat waktu. Jika menggunakan kendaraan pribadi masih bisa berhenti kapan pun dan di mana pun, namun lain ceritanya jika menggunakan kendaraan umum. Agar tak melalaikan sholat, kamu masih bisa tetap menunaikan sholat fardhu di atas kendaraan. Jika tidak ada persediaan air yang cukup dan tidak ada tempat untuk berwudhu, kamu bisa melakukan tayamum untuk mensucikan diri. Untuk pelaksanaannya, lakukan seperti sholat biasa namun dalam keadaan duduk. Untuk arah kiblat, ikuti saja arah kendaraannya sambil berniat di dalam hati untuk sholat menghadap ke kiblat.
Sholat di Gunung
Ketika mendaki gunung, tak jarang para pendaki akan buta arah sehingga tidak mengetahui arah kiblat. Sedangkan syarat sahnya sholat adalah menghadap ke arah kiblat, kecuali ketika sedang berada di kendaraan umum. Untuk mengatasi hal itu ada beberapa tips yang bisa dilakukan, dengan cara termudahnya adalah menggunakan kompas. Menggunakan gps juga bisa dilakukan, dengan catatan masih terjangkau oleh signal. Selain itu, bisa pula dengan memperhatikan arah makam yang dijumpai, karena biasanya makam akan menghadap ke arah kiblat terutama di gunung yang terdapat di pulau Jawa. Jika tidak menjumpai makam atau tak memiliki kompas, kamu bisa menggunakan rasi bintang Orion untuk menentukan arah kiblat. Karena dari beberapa rasi bintang yang lainnya, bisa dibilang rasi bintang Orion adalah yang paling mudah dikenali. Rasi bintang ini memiliki ciri khas berupa tiga buah bintang yang bersinar terang, saling berdekatan dan dalam satu garis lurus yang disebut sabuk orion. Garis lurus itu lah yang akan menunjukkan arah ke kiblat.
Install Aplikasi KESAN (Kedaulatan Santri)
Untuk kamu yang sudah memiliki smartphone, bisa juga menginstall Aplikasi Muslim KESANÂ yang sudah ada di playstore. Karena aplikasi tersebut isinya cukup lengkap, mulai jadwal sholat, reminder baca Quran, kumpulan bacaan dzikir, titik lokasi kiblat, hingga kalender hijriah. Waktu lagi asyik-asyiknya berfoto ria di atas gunung, dapat reminder sholat dari KESAN pasti akan membuatmu langsung teringat dengan ibadah dan Sang Pencipta.
Menggantikan Wudhu dengan Tayamum
Bersuci sebelum sholat dengan cara berwudhu adalah hal yang paling diutamakan. Namun karena adanya keterbatasan seperti yang telah disinggung sebelumnya, kamu pun bisa menggantikan wudhu dengan tayamum. Dengan tayamum, kamu bisa menggantikan air untuk berwudhu dengan embun-embun yang ada di gunung, atau pun debu-debu yang menempel di kursi-kursi kendaraan. Namun tentunya dengan catatan, embun dan debu yang digunakan harus bersih dan suci dari najis.