Pantai Tanjung Petang bukan hanya sebagai objek wisata yang terkenal karena keindahan alamnya. Namun pantai ini juga terkenal karena menyimpan sejarah masa lalu yang sangat penting dan menakjubkan. Pantai ini terletak sekitar kurang lebh 3 kilometer dari pusat kota di Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bambu, Kalimantan Selatan. Pantai ini membentang sepanjang 1 kilo meter dengan luas sekitar 1,5 hektar. Karena letaknya yang cukup dekat dengan pusat kota, akses menuju ke pantai ini tergolong sangat mudah.
Anda tidak perlu khawatir akan tersesat saat mencari pantai ini, karena pantai ini sangat terkenal di daerah Kabupaten Tanah Bambu. Bahkan pantai ini merupakan salah satu kebanggaan dari Kabupaten Tanah Bambu yang sangat dihargai keberadaannya. Namun jika anda sungkan untuk bertanya ke penduduk setempat tentang lokasi pantai ini, anda bisa mencarinya di Google Maps agar anda tidak tersesat. Pantai ini akan sangat ramai dikunjungi pada saat akhir pekan, karena pantai ini merupakan salah satu tempat yang sangat cocok untuk menghabiskan masa libur beramai-ramai bersama dengan keluarga.
Selain di akhir pekan, pantai ini juga ramai dikunjungi pada saat pagi hari. Anda akan menjumpai beberapa orang yang sedang melakukan beberapa aktivitas olahraga seperti jogging, senam, lompat tali, dan lain-lain. Udara pagi yang sangat segar dan belum tercemar oleh polusi adalah alasan mengapa pantai ini sering digunakan untuk berolahraga di pagi hari. Selain itu, pada saat sore hari pantai ini juga sering dikunjungi karena keindahan sunset yang dimilikinya. Panorama matahari terbenam dibalik Gunung Jambangan akan terlihat begitu indah dan romantis. Sehingga tidak jarang pasangan muda-mudi akan berkunjung untuk sekedar menikmati sunset dan mengabadikan momen.
Sejarah Pantai Tanjung Petang
Seperti yang sudah disampaikan, bahwa pantai ini tidak hanya terkenal karena keindahan alamnya. Pantai Tanjung Petang dikenal sebagai pantai yang menyimpan cerita bersejarah dari pertempuran melawan Negara Penjajah. Dulu pada tanggal 7 Februari 1946, terdapat sebuah pertempuran antara Tentara Keamanan Rakyat dengan Tentara Kolonial Belanda yang berjumlah sebanyak 3 Kapal. Pertempuran tersebut terjadi di pantai ini, sehingga pada setiap tanggal 7 Februari para penduduk khususnya penduduk Kabupaten Tanah Bambu memperingatinya sebagai Hari Pahlawan.
Selain itu, di pantai ini anda juga akan menjumpai beberapa bangunan hasil peninggalan Belanda. Salah satunya adalah Mercusuar yang sampai detik ini masih berdiri dengan kokoh. Mercusuar ini sampai sekarang masih dimanfaatkan oleh penduduk sekitar terutama para nelayan sebagai tanda saat mereka tengah berlaut pada malam hari. Anda juga bisa menjumpai beberapa bangunan lain dengan bentuk seperti sebuah gazebo. Bangunan tersebut sangat terkesan tua namun juga sangat indah. Keindahan beberapa bangunan peninggalan Belanda tersebut juga menjadi daya tarik dari pantai ini.
Hanya di Pantai Tanjung Petang anda akan bisa menikmati keindahan alam yang sangat luar biasa serta dapat merasakan suasana sejarah yang sangat kental. Mercusuar peninggalan Belanda tersebut telah menjadi salah satu spot foto yang paling diminati oleh para pengunjung. Anda bisa mengabadikan momen di depan mercusuar dengan pemandangan laut biru yang sangat indah.
Akses Menuju Pantai Tanjung Petang
Anda bisa mengunjungi Pantai Tanjung Petang dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Namun perlu diketahui bahwa jalanan menuju ke pantai ini tergolong sangat sempit, sehingga bagi anda yang mengendarai kendaraan roda empat disarankan untuk lebih berhati-hati. Terlebih lagi jika anda berkunjung pada saat musim hujan, jalanan akan berlubang dan cukup becek. Oleh karena itu pastikan anda berkunjung pada saat yang tepat jika ingin berlibur di pantai ini. Bagi anda yang ingin menghabiskan waktu beberapa hari, disana telah tersedia beberapa penginapan dengan harga yang bervariasi tergantung dengan fasilitas yang disediakan.
