Salah satu wisata yang paling disukai oleh para pengunjung adalah wisata alam. Karena dengan berwisata alam, kita tidak hanya menikmati keindahan alamnya namun kita juga bisa merasakan sensasi dan keunikan dari tempat tersebut. Misalnya saja saat anda berkunjung ke salah satu tempat wisata di ujung timur Indonesia, ya di Papua. Di tempat ini, anda bisa menemukan keindahan alam bernama Pantai Jeen Womom. Letak dari pantai ini tepatnya ada di Papua Barat.
Keunikan Penyu Belimbing
Keunikan dari tempat yang satu ini adalah tidak hanya menghadirkan pesona alamnya yang indah, di pantai Jeen Womom anda juga bisa melihat penyu belimbing bertelur. Hewan yang memiliki nama lain Dermochelys coriacedi ini hanya ditemukan satu-satunya di tempat ini, dan disini hewan tersebut dibudidayakan.
Hewan ini sangat spesial, pasalnya seperti dilansir dari WWF atau World Fund For Nature menyebut bahwa hewan tersebut hanya berjumlah sekitar 1200-an di dunia. Dan spesialnya adalah Indonesia memiliki hewan unik tersebut.
Taman Pasir pantai Jeen Womom ini sangat luas. Daerahnya bahkan meliputi pesisir Jamursba Medi (Jeen Yessa), Warmon (Jeen Syuab yang terletak di Distrik Abun. Tepatnya di Kabupaten Tambrauw provinsi Papua Barat Indonesia.
Tidak hanya di Indonesia, untuk menemukan hewan unik ini anda bisa ke berbagai negara lain. Indonesia merupakan salah satu negara endemik ketiga terbanyak setelah negara Papua New Guinea dan juga Costarica. Salah satu kabar mengejutkan adalah kabarnya, penyu belimbing yang ada di tempat ini hanya berkelamin wanita saja. Alasan penyu ini menyukai daerah Tambrauw sebagai lokasi bertelurnya dikarenakan pasir di daerah sana yang sangat lembut.
Pesona Batu Karang
Ketika anda pergi ke sana, anda akan menemukan batu karang raksasa. Batu tersebut dinamakan batu Penyu. Dengan batu tersebut maka dijadikan sebagai ikon bahwa tempat tersebut merupakan habitat dari penyu belimbing. Salah satu yang unik adalah rupa dari bentuk batu tersebut sangat mirip dengan penyu. Pada bagian tengah dari batu karang ini melengkung, bentuknya sangat mirip dengan punggung penyu. Pada bagian mukanya langsung menghadap ke laut.
Keberadaan batu tersebut pun sering dijadikan sebagai mitos Jeen Womom. Dimana banyak yang menyebutkan bahwa batu tersebut merupakan sebuah jelmaan. Bahkan banyak juga yang memiliki anggapan bahwa hal ini terjadi secara alamiah.
Dibalik itu semua, batu yang berada di taman Pasir pantai Jeen Womom ini adalah sebuah anugerah. Dimana dengan adanya batu tersebut akan memberikan kesan yang beda dari pantai tersebut. Batu tersebut merupakan saksi bisu terhadap ratusan tukik penyu belimbing bergerak menuju habitat, laut. Penyu di tempat ini memiliki rentang umur antara 15-30 tahun. Ketika ingin melepaskan ke laut, kita memerlukan waktu sekitar setengah tahun.
Sebelum mereka bertelur, induk penyu tersebut akan menggali lubang yang cukup besar bahkan sampai kedalaman satu meter. Dengan lubang tersebut, mereka akan mengubur dan menyembunyikan para tukik dari para predator yang mengancam.
Setelah menginjak masa dewasa, induk penyu akan kembali ke lautan Pasifik. Mereka akan bereproduksi dan berburu makanan. Ketika mereka hamil, maka akan kembali ke Tambrauw untuk bertelur. Penyu-penyu ini akan kembali ke Tambrauw dengan berenang selama 6 bulan.
Pesona dari tempat ini memang tidak ada habisnya, selain menikmati keindahan pantai yang berbeda. Kita juga diajak untuk wisata edukasi dan melihat penyu yang khas dimana sangat langka. Penyu ini tidak akan ditemui di tempat lain. Kita bisa bersantai di tempat ini, menikmati hamparan pasir putih yang sangat lembut dan nyaman. Selain itu, anda juga bisa menikmati sebuah atraksi unik yang jarang ditemui di tempat lain. Namun anda perlu membayar sekitar 50 ribu rupiah untuk menontonnya.