Terkadang memang mengejutkan bila di kawasan Nusa Tenggara Timur yang memang terkenal dengan kawasan panasnya. Mempunyai air terjun yang mengesankan. Salah satunya adalah Air terjun Lodovavo yang terletak di Desa Atawuwur ini.
Perlu diketahui bahwa desa ini sedikit berbeda dengan yang lainnya. Dimana, suhu panas sudah menjadi kawasan yang baik. Sehingga, banyak warga yang selalu membutuhkan air. Letaknya yang berada di kaki Gunung Labalekan membuat desa ini dipenuhi dengan air yang melimpah.
Mengenal Air Terjun Lodovavo
Air terjun ini memang terlihat istimewa. Maklum saja, kawasan Nusa Tenggara Timur yang memang dipenuhi dengan padang savana. Membuat kawasan ini bisa dijadikan sebuah pilihan yang tepat untuk bersenang-senang. Dengan ketinggiannya yang mencapai 50 meter.
Konon katanya, dahulu kala ada seorang ibu dan anak yang sedang bermain di sekitar Air Terjun Lodovavo. Beberapa menit kemudian, anak tersebut pun hilang tanpa jejak sama sekali. Ibu itu tidak tahu kemana perginya. Hanya saja, warga sekitar pun percaya kalau, anak tersebut telah menjadi santapan nikmat belut raksasa.
Akhirnya penduduk sekitar bersama-sama mencari belut raksasa tersebut hingga akhirnya ketemu. Para warga pun membunuhnya dan merobek seluruh badannya. Kecuali bagian kepala yang ditinggal begitu saja di sana. Warga sekitar pun percaya kepala tersebut akhirnya tumbuh menjadi pohon.
Mereka juga percaya siapa yang mencoba memotong atau memetik pohon tersebut. Maka, mereka akan diikuti oleh sosok ulat. Boleh percaya atau tidak. tetapi, itulah kepercayaan yang ada.
Cara Menuju Kesana
Objek wisata ini terletak di Desa Atawuwur, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Menuju Ke tempat ini kamu bisa menempuh melalui perjalanan udara di lewoleba yaitu Bandara Wunopito. Tapi, menuju kesini, kamu harus transit dulu ke Kupang. Setelah itu, gunakan pesawat ATR menuju ke Lewoleba.
Atau kamu juga bisa memanfaatkan jalur laut dengan menggunakan kapal ferry dengan waktu tempuh yang lebih lama kurang lebih 7 jam sampai 16 jam. Tergantung cuaca pada saat berlayar. Harga yang ditawarkan juga murah hanya 450 ribu rupiah saja. Daripada pesawat yang bisa menembus 700 ribuan.
Setelah sampai di bandara kamu bisa menggunakan mobil menuju ke Desa Atawuwur. Waktu yang akan ditempuh kurang lebih 2 jam hingga 3 jam lamanya. Jalanan yang akan kamu tempuh cukup terjal dan sedikit sempit. Jadi, kamu harus bersabar ya. Setelah sampai di desa kamu bisa bertanya kepada warga sekitar tentang keberadaan air terjun ini. Belum adanya maps dan penunjuk arah membuat kamu harus banyak bertanya.
Keindahan Air Terjun Lodovavo
Salah satu hal yang tidak akan membuat kamu lupa adalah perjalanan trekking yang mencapai 45 menit hingga 60 menit lamanya. Tergantung dari kecepatan kamu saat menyusuri semua jalanan yang dihadirkan. Lembah dan perbukitan adalah kawan yang akan menemanimu sepanjang perjalanan.
Air terjun ini memang mengesankan dengan batuannya yang berserakan hampir dimana-mana. Hal inilah yang biasa dijadikan sebagai sebuah spot foto terbaik. Kamu juga bisa duduk dan memandang air terjun ini.
Aliran air yang jernih juga bisa kamu manfaatkan untuk merendam kaki yang lelah, atau untuk mencuci muka. Segarnya memang tidak ada yang bisa menandinginya.
Tips Menuju Ke Air Terjun Lodovavo
Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan di sini. Karena, menuju ke lokasinya cukup panjang dan membutuhkan tenaga yang cukup. Maka, kamu harus siapkan fisikmu. Gunakan semua atribut yang membuatmu merasa nyaman memakainya. Agar tidak banyak tenaga yang terkuras.
Jangan paksakan diri, bila memang lelah maka beristirahatlah. Untuk 5 menit atau 10 menit. Jangan lupa pula untuk membawa perbekalan mulai dari air minum dan juga makanan. Karena, selama perjalanan kamu tidak akan menemukan satupun warung makan.
Kesimpulan
Air Terjun Lodovavo adalah keindahan yang tidak bisa kamu hindarkan. kesejukannya membuat siapapun pasti ingin berkunjung ke tempat ini lagi dan lagi. Tetapi, jangan sampai kamu mengotori tempat ini dengan sampah ya. Jadi, kapan kamu akan berkunjung ke tempat ini?