Wisata bahari adalah destinasi unggulan di Gorontalo, karena lokasinya yang berbatasan langsung dengan Teluk Tomini di sebelah selatan dan Laut Sulawesi di sebelah utara. Oleh sebab itu, di sana banyak tercecer pantai yang eksotis, dan bahkan beberapa di antara keindahannya sudah mendunia. Ada pula sentimen yang menyebutkan bahwa deretan pantai di Gorontalo adalah replika wisata bahari yang ada di Bali, pulau yang menjadi kebanggaan dan ikon pariwisata Indonesia.
Ngomong-ngomong soal Bali, di Gorontalo, tepatnya di Kabupaten Bone Bolango juga ada wisata yang bernama Bukit Tangga Bali. Di puncak bukit kamu akan disuguhkan pemandangan pantai dan lautan biru yang luas a’la Bali. Pokoknya berkunjung ke Bukit Tangga Bali tidak akan membuatmu menyesal, justru yang ada kamu akan merasa terhipnotis dengan keindahan yang ditawarkan.
Lokasi Bukit Tangga Bali
Secara administratif Bukit Tangga Bali berlokasi di Desa Botutonuo, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango. Dari pusat Kabupaten Bone Bolango, Kota Suwawa, jarak menuju ke Bukit Tangga Bali sekitar 34 km dengan waktu tempuh selama 1 hingga 1,5 jam perjalanan darat. Jauhnya jarak tempuh dari Suwawa menuju ke Bukit Tangga Bali tidak lepas dari lokasinya yang berada di balik bukit, sehingga para pengunjung harus mengambil rute memutar yang lebih jauh. Sementara itu, apabila datang dari pusat Kota Gorontalo, kamu hanya perlu menempuh perjalanan sejauh 20 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit hingga 1 jam perjalanan.
Selama di perjalanan kamu akan disuguhi pesona alam yang menawan, karena di sebelah kiri akan terlihat pemandangan perbukitan hijau dan di sebelah kanan terlihat jelas Teluk Tomini lengkap dengan airnya yang berwarna biru bersih. Pemandangan tersebut bisa kamu dapatkan karena jalur menuju ke Bukit Tangga Bali melewati jalan yang dibangun persis di tepi pesisir Teluk Tomini.
Cerita Penemuan Bukit Tangga Bali
Bukit Tangga Bali tergolong sebagai destinasi wisata baru di Bone Bolango. Pada mulanya bukit tersebut tak ubahnya seperti perbukitan pada umumnya yang dipenuhi dengan semak belukar, hingga kemudian salah seorang pemuda desa setempat yang bernama Arfan menyadari akan pesona alam yang dimiliknya. Ia kemudian mengadukan hal itu pada kepala desa setempat, yang menindaklanjutinya dengan mengerahkan pemuda desa untuk bergotong royong membersihkan bukit tersebut dan mulai menatanya sedemikian rupa. Setelah selesai, mereka menamai bukit tersebut dengan Bukit Tangga Bali, karena pemandangan pantai di sekitarnya dan Teluk Tomini terlihat sangat indah seperti halnya deretan pantai yang ada di Pulau Dewata.
Pesona yang Disajikan Bukit Tangga Bali
Sampai di puncak Bukit Tangga Bali, para pengunjung akan disuguhi dengan pemandangan Teluk Tomini yang sangat eksotis di sebelah selatan. Apabila melemparkan pandangan di sebelah utara, para pengunjung akan menemukan deretan pegunungan hijau yang masih alami dan belum terjamah oleh manusia. Lokasinya yang berada di ketinggian bukit juga membuat tempat wisata yang satu ini memiliki angin yang semilir dan membuat para wisatawan betah untuk berlama-lama di sana. Waktu terbaik untuk menikmati pesona alam di Bukit Tangga Bali adalah pada sore hari, karena selain cuaca yang sudah tidak terlalu terik kamu juga akan disuguhkan pesona senja yang menawan dan romantis.
Spot Foto Instagramable
Bukit Tangga Bali juga terlihat semakin menarik karena keberadaan beberapa spot foto yang sangat instagramable, berlatar belakang birunya Teluk Tomini. Beberapa spot foto dibangun seperti dek dari bambu yang menjorok ke jurang, membuatmu bisa lebih leluasa menikmati keindahan Teluk Tomini. Soal keamanan jangan khawatir, karena dek-dek tersebut telah dibangun sedemikian rupa sehingga bisa menampung beberapa pengunjung sekaligus di atasnya. Spot foto favorit di Bukit Tangga Bali adalah dek bambu yang membentuk menyerupai lambang hati, dengan alas yang dicat berwarna merah.
Fasilitas Bukit Tangga Bali
Karena termasuk destinasi wisata baru, fasilitas di Bukit Tangga Bali belum terlalu lengkap. Namun, di sana kamu sudah bisa menemukan beberapa toilet yang memang seharusnya menjadi fasilitas utama di tempat wisata.
Bagaimana, apakah kamu tertarik?