Tidak heran memang bila banyak yang membicarakan Indonesia karena surga wisatanya. Apalagi, di bagian Timur yang memang keindahannya tidak tergantikan. Salah satunya adalah Desa Kwatisore. Sebuah kawasan yang bisa kamu kunjungi saat berada di Papua, khususnya Nabire.
Disini, tidak hanya melihat keramahan penduduk sekitar saja. Kamu juga bisa merasakan berenang bersama dengan hiu paus seperti yang dilakukan oleh anak-anak Desa Kwatisore. Uniknya lagi, kamu di tempat ini tidak mengenal musim seperti yang dikenal di Indonesia lho.
Mengenal Desa Kwatisore
Desa paling timur di Indonesia ini bisa disebut dengan Desa hujannya Papua. Dimana, tidak kenal musim kemarau atau musim penghujan. Akan selalu turun hujan bahkan hampir setiap hari khususnya pada sore hari. Tidak salah bila nama tempat ini adalah Kwatisore, singkatan dari khawatir sore. Dimana, penduduk sempat khawatir bila setiap sore akan turun hujan lebat. Disini, sudah banyak rumah yang berjajar rapi. Saat kamu datang ke tempat ini, kamu akan disambut dengan anak-anak yang bisanya akan bermain di sisi pantai.
Suasana desa juga sangat mengesankan. Sangat bersih, tidak ada sampah satu pun yang bisa kamu temukan. Dari segi jalanan juga sudah cukup baik memadai bagi kamu yang ingin berkeliling ke seluruh penjuru desa. Cobalah untuk berkeliling ke seluruh desa, bisa dengan berjalan kaki atau menyewa sepeda.
Cara Menuju Desa Kwatisore
Menuju ke Desa Kwatisore memang tidak mudah. Kamu bisa menempuh pesawat dari Jakarta dengan waktu tempuh 7 jam lamanya. Harganya mulai dari 3 jutaan. Setibanya di nabire, kamu bisa menyewa kapal speed boat dengan waktu tempuhnya bisa mencapai 1 jam lamanya. Dengan harga mulai dari 400 ribu rupiah.
Pesona Desa Kwatisore
Keunikan lain dari Desa ini adalah hadirnya Hiu Paus yang kadang bisa kamu lihat sedang berenang bersama dengan anak-anak atau kadang mereka hadir di samping kapal saat kamu turun lho. Ada puluhan bahkan ratusan yang bisa kamu nikmati disini. Nah, waktu terbaik mengunjungi tempat ini adalah pagi hari, agar kamu terhindar dari hujan.
Tidak hanya disitu saja, kamu bisa merasakan bagaimana arti kebersamaan yang tidak bisa kamu dapatkan di kota. Biasanya, pada saat malam hari listrik di tempat ini sangat minim. Hanya beberapa saja yang menyala, kalau sudah begini banyak warga akan kumpul pada satu kawasan. Canda tawa, riang gembira bisa kamu rasakan disini.
Kebiasaan warga sekitar pun juga cukup unik lho. Dimana, sebagian besar adalah seorang nelayan yang akan selalu mencari ikan menggunakan kole-kole. Kamu juga bisa meminta untuk ikut mereka memancing. Atau mengantarkan kamu menuju ke spot-spot diving yang tidak kalah dari lainnya.
Menariknya lagi, banyak penduduk desa yang memelihara rusa dan buaya muara hill lho. Sudah cukup? Tunggu dulu, masih banyak kejutan yang harus kamu ketahui. Saat kamu berjalan menyusuri desa, kamu bisa melihat banyak warga akan menanam Anggrek khas Papua yang benar-benar cantik.
Bila kamu menginginkannya, kamu bisa meminta izin kepala desa untuk mengambilnya di dalam hutan. Karena, di hutan bunga anggrek bisa dikatakan menjadi rumah dan surganya, terutama Anggrek Papua yang memang pesonanya tidak diragukan lagi.
Ada banyak kawasan resort yang bisa kamu manfaatkan untuk menginap. Atau bisa juga camping ceria. Biasanya, banyak wisatawan memilih camping. Sebelumnya, mereka ikut nelayaan memancing, ikan hasil pancingannya akan menjadi santapan lezat menu makan malam bersama dengan warga sekitar yang kadang juga akan ikut gabung. Sungguh, kebersamaan yang membuat harga mahal menuju ke tempat ini menjadi sangat murah.
Satu lagi, berlibur kesini menjadi yang paling tidak bisa dilupakan. Karena, sinyal handphone akan sulit kamu dapatkan. Jadi, kamu akan fokus untuk liburan bukan dengan handphone yang kamu bawa.
Kesimpulan
Desa Kwatisore adalah pesona Papua yang membuat kamu tak bisa berkata apa-apa lagi. Rumah bagi hiu paus yang akan selalu pulang tanpa disuruh. Keramahan warga dan semua pesonanya membuat kawasan ini layak mendapatkan sebutan sebagai Surga dari timur. Jadi, sudah siap mengunjungi desa yang tidak pernah berhenti untuk hujan ini?