Berwisata ke Banten, memang kurang lengkap rasanya jika tak ikut merasakan ketenangan alamnya. Salah satunya seperti Danau Tasikardi. Destinasi wisata yang sudah berdiri sejak zaman Kesultanan Banten ini, ternyata adalah sebuah danau buatan. Dahulunya, Sultan Banten membangun danau ini untuk sang Ibunda.
Lokasi Danau Tasikardi
Destinasi wisata Danau Tasikardi, berlokasi di Jalan Banten Lama, Pegadingan, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Apabila ditempuh dari pusat kota, hanya memakan waktu 5-10 menit atau berjarak sekitar enam kilometer dengan melalui Jalan Raya Serang-Cilegon.
Histori dibalik Berdirinya Danau Tasikardi
Kisah mengenai Danau Tasikardi, sebenarnya tercermin melalui penamaannya. Kata Tasikardi sendiri merupakan gabungan dua suku kata yang berasal dari bahasa Sunda, yakni Tasik dan Ardi. Tasik berarti ‘danau’ dan Ardi yang berarti ‘buatan’.
Berdasarkan sejumlah sumber mengatakan, bahwa Danau Tasikardi dibangun pada saat masa kejayaan Sultan Banten Kedua, Panembahan Maulana Yusuf. Danau tersebut memiliki luas sekitar 5 hektar dengan kedalaman mencapai satu meter. Ubin dan batu bata memenuhi seluruh dasar permukaan danau. Ditengahnya, terdapat sebuah pulau kecil yang diberi nama sebagai Pulau Kaputren. Kemudian di sekelilingnya dan seluruh danau dipenuhi oleh air yang bersumber dari Sungai Cibanten.
Dahulunya, danau ini dibangun sebagai tanda cinta Sultan Maulana Yusuf kepada Sang Ibunda, Ratu Ayu Kirana. Mengingat saat itu, kesedihan dan duka sang ibu tak kunjung surut selepas kepergian ayahnya, Sultan Maulana Hasanuddin dari Kerajaan Demak. Oleh karena itu, ia kemudian menghadiahkan sebuah danau buatan tersebut. Pun juga tak jarang, tempat itu difungsikan oleh ibunda sebagai tempat beribadah kepada Allah.
Sesekali, Danau Tasikardi juga biasa digunakan Sultan sebagai tempat untuk menerima para tamu bangsawan yang sedang berkunjung ke Banten. Dulunya, danau ini tak hanya akrab disebut sebagai Danau Tasikardi. Namun juga biasa disebut dengan Situ Kardi, karena sering digunakan sebagai tempat peristirahatan Sultan Banten bersama dengan keluarganya.
Tak hanya difungsikan untuk menunjang aktivitas keluarga kesultanan saja, tetapi danau ini juga dipakai untuk kemaslahatan bersama. Sebagai bentuk bakti kepada masyarakat, danau tersebut digunakan untuk tempat memasok air bersih yang airnya kemudian dialirkan ke Kota Surosowan dan irigasi persawahan menggunakan pipa-pipa tanah liat yang melintasi bagian bawah Keraton Surosowan. Lain daripada itu, keberadaan pipa-pipa tersebut ternyata juga difungsikan sebagai pendingin ruangan bagi bangunan keraton.
Objek Wisata Danau Tasikardi
Meskipun tak lagi dijadikan sebagai tempat tinggal, keberadaan Danau Tasikardi tetap terawat. Bahkan difungsikan sebagai objek wisata yang bisa Anda datangi kapanpun itu.
Suasana yang ada di seluruh area danau, cenderung tenang. Pepohonan rindang yang berderet di sekitar danau semakin meneduhkan suasana.
Semilir angin yang berhembus sesekali menggoyangkan dedaunan dan membuat sejuk hawa di tempat itu. Air danau yang tenang, sudah barang pasti membuat tempat ini cocok dijadikan sebagai tempat istirahat sejenak dari hiruk pikuk kota. Berikut sejumlah aktivitas yang bisa Anda lakukan ketika berkunjung ke Danau Tasikardi.
Menikmati Tenangnya Suasana Danau
Di sana, disediakan cukup banyak tempat duduk untuk sekadar bercengkrama bersama keluarga maupun teman di pinggir danau. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa piknik di bawah pepohonan dengan menggelar tikar dan memakan bekal yang dibawa dari rumah.
Memancing Ikan
Karena memiliki area yang cukup luas, Danau Tasikardi juga difungsikan sebagai kolam ikan. Hal ini tentunya menambah aktivitas pengunjung yang datang ke sana. Bagi Anda yang berkunjung ke sana dan tak membawa peralatan pancing, tak usah risau, karena beberapa pedagang menjual perlengkapan memancing yang bisa Anda beli.
Bermain Perahu dan Bebek-Bebekan
Jika sudah bosan duduk di tepi danau, Anda bisa mencoba berkeliling danau menggunakan perahu atau bebek-bebekan yang disewakan di sana. Perahu dan bebek-bebekan ini pun memungkinkan Anda melihat Pulau Kaputren dari dekat.
Berkemah
Destinasi wisata ini ternyata juga menyediakan area berkemah untuk pengunjung yang ingin menghabiskan waktunya lebih lama di Danau Tasikardi. Hal ini tentunya bisa menjadi aktivitas seru bersama dengan keluarga atau teman-teman.
Untuk menuju ke tempat wisata ini, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi, angkutan umum, hingga bis berukuran besar. Area parkir yang luas dan akses jalan beraspal yang cukup besar, memungkinkan pengunjung bisa datang ke tempat ini dengan aman dan nyaman. Apalagi tarif tiket masuk yang sangat murah, pengunjung hanya perlu membayar Rp2.500 per orangnya.