Hutan De Djawatan, terletak di Purwosari, Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, merupakan salah satu destinasi wisata alam yang menawarkan keindahan luar biasa. Dengan pohon-pohon trembesi raksasa yang menjulang tinggi, tempat ini menyajikan pesona magis yang seolah membawa pengunjung ke dunia lain. Apakah Anda seorang penggemar alam, fotografer, atau sekadar mencari pelarian dari kesibukan kota, Hutan De Djawatan menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.
Menelusuri Keindahan Alam yang Tak Tertandingi
Setibanya di Hutan De Djawatan, Anda akan disambut oleh pemandangan yang begitu menawan, seakan mengundang Anda untuk memasuki dunia fantasi. Pohon-pohon trembesi raksasa yang menjulang tinggi menciptakan kanopi alami yang menakjubkan, melindungi area di bawahnya dari teriknya sinar matahari. Dengan diameter batang yang mencapai 2 meter dan keliling hingga 500 sentimeter, pohon-pohon ini tidak hanya besar secara fisik, tetapi juga merupakan saksi bisu dari sejarah panjang hutan ini. Usia mereka yang mencapai 100 hingga 150 tahun menambah aura keagungan dan keajaiban yang terpancar dari setiap batangnya.
Ketika Anda melangkah lebih dalam ke hutan ini, suasana yang tercipta benar-benar memukau. Hutan De Djawatan menawarkan nuansa yang mirip dengan Hutan Fangorn di film “The Lord of the Rings”. Pepohonan besar yang saling bertautan menciptakan lorong-lorong alami dengan cahaya yang menembus celah-celah dedaunan, menghasilkan efek visual yang mempesona. Kesan angker namun sekaligus menawan dari pepohonan lebat ini menyatu dengan keheningan yang mengelilingi Anda, seolah Anda telah melangkah jauh dari hiruk-pikuk kehidupan modern menuju sebuah dunia kuno yang penuh misteri.
Suasana magis ini tidak hanya menyuguhkan pemandangan, tetapi juga merangsang imajinasi dan memberikan pengalaman yang mendalam. Hutan De Djawatan adalah tempat di mana keajaiban alam dan keheningan bergabung, menciptakan pengalaman yang akan selalu dikenang.
Sejarah dan Nama yang Bersejarah
awasan Hutan De Djawatan, yang dikenal luas karena keindahan dan keunikannya, memiliki sejarah yang kaya dan nama yang penuh makna. Sebelumnya, kawasan ini dikenal dengan nama Jawatan Benculuk. Nama ini mencerminkan perannya yang signifikan sebagai salah satu pusat pengelolaan hutan di bawah naungan Perhutani. Selama masa penjajahan Belanda, kawasan ini berfungsi sebagai Tempat Penimbunan Kayu (TPK), tempat di mana kayu-kayu dari hasil pengelolaan hutan disimpan sebelum diproses atau dipindahkan.
Penggunaan nama “De Djawatan” dipilih untuk menghormati sejarah panjang tempat ini. Nama ini merupakan penghormatan kepada Perum Perhutani, yang pada masa lalu dikenal sebagai Djawatan Kehutanan. Pemilihan nama ini tidak hanya untuk mempertahankan kenangan sejarah, tetapi juga untuk mengingatkan masyarakat akan kejayaan dan kontribusi besar Perhutani dalam pengelolaan hutan.
Pintu masuk ke Hutan De Djawatan terletak 100 meter ke selatan dari pertigaan kantor Samsat Benculuk, dan saat ini dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan nama Djawatan PT KAI. Sejak dibuka sebagai destinasi wisata pada tahun 2018, kawasan ini telah melalui berbagai observasi dan uji yang ketat untuk memastikan bahwa keindahan dan keasliannya dapat dinikmati oleh publik. Pengelolaan yang hati-hati dan perencanaan yang matang telah menjadikan Hutan De Djawatan sebagai salah satu destinasi wisata yang sangat menarik, menggabungkan keindahan alam dengan warisan sejarah yang berharga.
Atraksi dan Aktivitas Menarik
Hutan De Djawatan tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, tetapi juga berbagai aktivitas menarik untuk semua usia. Bagi Anda yang ingin mengeksplorasi kawasan ini lebih dalam, tersedia beberapa opsi yang bisa dipilih:
- Menunggang Kuda dan Andong
- Tarif Kuda: Rp 20.000 untuk dewasa, Rp 10.000 untuk anak-anak.
- Tarif Andong: Rp 10.000 untuk dewasa, Rp 5.000 untuk anak-anak. Aktivitas ini memberikan cara yang menyenangkan untuk menikmati pemandangan hutan sambil bersantai.
- Arena Bermain Offroad
- Motor Trail Mini dan ATV: Menawarkan kesenangan bagi anak-anak dengan dua pilihan kendaraan offroad. Aktivitas ini sangat cocok untuk menghibur anak-anak dan memberikan pengalaman petualangan yang seru.
- Spot Fotogenik
- Hutan De Djawatan adalah tempat yang ideal untuk berfoto. Banyak pengunjung yang memanfaatkan spot-spot menarik di sini untuk swa foto yang Instagramable. Dengan latar belakang pohon-pohon raksasa dan suasana yang unik, setiap foto yang diambil akan tampak menakjubkan.
Menikmati Kedamaian Alam
Hutan De Djawatan menawarkan lebih dari sekadar destinasi wisata; tempat ini merupakan sebuah pelarian yang sempurna dari rutinitas kehidupan sehari-hari yang sibuk dan bising. Saat Anda memasuki kawasan ini, udara segar yang dihasilkan oleh hutan yang lebat akan segera menyegarkan setiap napas Anda. Pemandangan yang memukau dari pohon-pohon trembesi raksasa menciptakan sebuah lingkungan yang ideal untuk relaksasi dan refleksi pribadi.
Mengambil waktu untuk berjalan-jalan santai di antara pepohonan yang menjulang tinggi adalah salah satu cara terbaik untuk menikmati kedamaian yang ditawarkan Hutan De Djawatan. Dengan setiap langkah, Anda akan merasakan ketenangan yang mendalam, seolah-olah dunia luar yang penuh tekanan dan kesibukan tidak lagi ada. Suara alami dari dedaunan yang berbisik lembut dan burung-burung yang berkicau menciptakan latar belakang yang menenangkan, memungkinkan Anda untuk benar-benar melepaskan diri dari stres sehari-hari.
Sambil menjelajahi hutan ini, Anda akan disuguhi pemandangan yang jarang ditemukan di tempat lain. Keindahan alam yang belum terjamah oleh tangan manusia memberikan kesempatan bagi Anda untuk meresapi dan menghargai keajaiban yang ada di sekitar. Hutan De Djawatan menyajikan kesempatan langka untuk menikmati keindahan yang asli dan utuh, menawarkan sebuah pengalaman yang menenangkan bagi jiwa dan menyegarkan pikiran.
Hutan De Djawatan dalam Karya Seni dan Media
Keindahan Hutan De Djawatan telah menginspirasi banyak karya seni dan media, menjadikannya sebagai lokasi yang sangat dicari untuk produksi kreatif. Pesona alam yang magis dan suasana yang memukau telah menjadi latar belakang yang ideal untuk berbagai proyek artistik dan media, menunjukkan betapa menawannya tempat ini dalam perspektif kreatif.
Salah satu contoh nyata adalah video musik “Hanya Lolongan” yang dinyanyikan oleh Nabila Thaqiyya. Hutan ini memberikan latar belakang yang dramatis dan memikat untuk video tersebut, dengan pepohonan trembesi yang menjulang tinggi dan pencahayaan yang menambah keajaiban visual. Selain itu, video musik “Sweet Lie” oleh Glas juga memanfaatkan keindahan Hutan De Djawatan untuk menambah kedalaman dan atmosfer yang unik dalam penampilannya.
Hutan De Djawatan juga dikenal sebagai lokasi syuting untuk film “Kupu-Kupu Kertas,” yang dibintangi oleh Amanda Manopo. Dalam film ini, keindahan alam hutan memberikan konteks visual yang mendalam dan mendukung narasi film, menambah daya tarik cerita dan memperkuat tema yang ingin disampaikan. Kesan magis dan angker dari pepohonan besar dan kanopi alami memberikan latar belakang yang ideal untuk menggambarkan dunia yang penuh fantasi dan misteri.
Penutup
Hutan De Djawatan menawarkan lebih dari sekadar pemandangan yang memukau; tempat ini adalah tempat di mana Anda bisa merasakan kedamaian alam dan menikmati berbagai aktivitas seru. Dengan pohon-pohon trembesi yang megah dan atmosfer yang magis, Hutan De Djawatan adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang mencintai alam dan petualangan. Jadi, jika Anda mencari pengalaman yang berbeda dan menyegarkan, De Djawatan adalah tempat yang tepat untuk Anda kunjungi.
