Apabila bosan dengan wisata sejarah atau wisata pantai, mungkin anda harus mencoba berwisata ke danau. Di Bengkulu terdapat sebuah danau yang tidak hanya memiliki panorama yang indah namun juga tradisi unik di dalamnya. Danau tersebut bernama Danau Gedang.
Danau ini berada di Desa Padang Betuah. Jaraknya sekitar 25 KM dari Kota Bengkulu. Jalanan menuju danau ini bisa menggunakan motor atau pun mobil. Keunikan lainnya lagi, nih, Danau Gedang bersebelahan langsung dengan sebuah pantai. Hanya dipisahkan oleh pasir putih yang jaraknya 20-25 meter saja. Dekat banget, kan?
Nah, jika anda masih penasaran, yuk, kita intip saja seperti apa sih potret dari Danau Gedang ini. Check this out!
Potret Danau Gedang
Danau Gedang atau yang biasa disebut juga sebagai danau besar memiliki luas sekitar 10 hektar. Menurut warga disana danau ini sudah terbentuk sejak ratusan tahun silam.
Bagi anda yang ingin menikmati keindahan danau, di lokasi juga sudah disediakan tempat untuk bersantai berupa kursi yang terbuat dari kayu. Dari titik inilah anda bisa mengabadikan moment sambil berfoto melihat ke arah danau.
Sayangnya, nih, di lokasi Danau Gedang sama sekali tidak ada pedagang. Jadi, jika anda singgah di danau ini jangan lupa untuk membawa bekal sendiri dari rumah, ya. Bisa juga membelinya sebelum memasuki obyek wisata.
Di Danau Gedang anda akan menemukan beragam jenis ikan laut yang jarang ditemukan pada daerah perairan lainnya. Jenis ikan tersebut seperti ikan belanak, ikan gebur, ika bekapur dan masih banyak lagi. Udang dan kepiting juga ada, loh. Tidak heran jika warga disana menjadikan Danau Gedang sebagai tempat untuk mengais rezeki dengan cara menangkap ikan setiap harinya.
Potensi Danau Gedang Belum di Optimalkan
Potensi di Danau Gedang belum terlalu dimaksimalkan sehingga membutuhkan support dari pemerintah setempat. Padahal menurut pengakuan wisatawan yang pernah berkunjung ke sana, hamparan tanah berbukit di sekeliling Danau Gedang juga bisa dijadikan lokasi perkemahan. Terlebih lagi fasilitas air bersihnya juga sangat melimpah sehingga sangat ideal untuk menggelar acara camping.
Jalan ke lokasi juga masih terbilang sulit ditambah masih banyaknya kebun sawit serta hutan yang harus dilewati sebelum akhirnya dapat tiba di Danau Gedang. Dengan kata lain apabila obyek wisata ini ingin maju, maka akses ke lokasi juga harus segera dicari solusinya supaya semakin banyak yang datang ke danau ini.
Tradisi Unik
Seperti yang telah disinggung di atas bahwa ada beberapa tradisi unik di Danau Gedang. Tradisi pertama yaitu Menyulu. Tradisi ini khusus untuk perempuan dimana mereka hanya akan menangkap udang pada saat malam hari. Guna meminimalisir kegelapan, merekapun memakai penerangan lampu minyak atau senter. Ini sudah menjadi tradisi turun temurun di Danau Gedang.
Tradisi berikutnya yang populer adalah tradisi Danau Terbelah atau Danau Patah. Tradisi tersebut dilakukan oleh para warga asli disana dengan menggunakan alat-alat tradisional.
Tradisi danau terbelah dilakukan ketika air Danau Gedang sedang tinggi. Pada saat tersebut warga setempat akan membuat sebuah tumpukan yang terbuat dari pasir untuk digunakan sebagai pembatas antara air danau dan air laut. Pembatas itu dibuat dengan ukuran kurang lebih sekitar setengah meter sampai satu meter.
Apa tujuan dari tradisi ini? Tujuannya yaitu agar air yang ada di Danau Gedang dapat mengalir menuju laut atau ke pantai yang ada disebrangnya. Walaupun sekilas jika dibayangkan sepertinya mudah, namun kenyataanya tidak demikian. Tradisi danau terbelah melibatkan ratusan warga setempat. Dimulai dari bagian pangkal danau yang memiliki ukuran 20 hingga 25 meter.
Setelah itu, warga kemudian akan mengawasi aliran airnya. Apabila danau sudah surut, galian pasir yang telah dibuat lalu ditutup kembali. Tradisi ini pun sengaja dilakukan supaya warga bisa mengambil berbagai jenis ikan, kepiting maupun udang yang hidup di danau.
Tradisi belah danau dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Keunikan dari tradisi ini sudah berlangsung selama ribuan tahun. Tapi heran tidak? Kenapa ikan ikan yang ada di danau ini tetap melimpah dan seolah tidak pernah habis? Padahal terus-terusan diambil setiap hari, bahkan lebih banyak diambil lagi saat tradisi danau terbelah dilakukan.
Konon katanya danau ini memiliki penjaga dan menyimpan misteri magisnya tersendiri, sehingga dibawa sebanyak apapun ikan-ikan dari Danau Gedang tidak akan pernah habis.
Wah, semakin menarik saja, ya, danau ini.
Misteri di Danau Gedang
Danau Gedang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Di area danau terdapat sebuah tumpukan tanah yang cukup besar. Warga setempat menyebut gundukan tanah tersebut sebagai pulau tengah. Di pulau itu ada sebuah keramat yang diketahui sudah ada sejak zaman dahulu kala.
Keramat tersebut diberi nama Keramat Haji Sidi. Penyebab pasti kenapa keramat ini mempunyai tumpukan cukup besar adalah karena terus terkikis oleh air danau yang ukurannya pun terus berkurang. Walaupun demikian bentuk keramat sama sekali tidak berubah.
Menurut warga, Haji Sidi semasa hidupnya memiliki kesaktian dan ilmu yang sangat tinggi. Konon katanya beliau pun tidak mempan terhadap senjata tajam. Tidak hanya itu diketahui bahwa Haji Sidi mempunyai 15 orang anak buah yang berada di sekitar Danau Gedang yaitu Haji Pakai Sorban, Telau Gedang, Suak Sualin, Beringin Kuning, Lubuk Sampan, Suak Kabut, Suak Bungkuk, Suak Gajah Mati, Suak Nibung, Suak Paku Piyai, Suak Balam, Suak Alay, Suak Sorban Panjang, Pulau Suak Kabut 1, Pulau Suak Kabut 2. Ke 15 anak buah tersebut dipercaya sampai sekarang masih menjadi penunggu danau.
Keramat itu juga dipercaya oleh warga sebagai tempat untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT supaya keinginannya dapat segera tercapai. Banyak warga yang sudah membuktikan dan ternyata doanya terkabul. Namun yang perlu diingat adalah saat memanjatkan doa tersebut harus dalam keadaan niat yang tulus dan baik.
Mengenai hal ini tentu saja ada yang pro dan kontra. Ada yang percaya memang berkat berdoa di keramat, ada pula itu hanya kebetulan saja karena sejatinya sang pencipta adalah Maha Mendengar.
Sama seperti daerah mistis yang di ‘segani’ lainnya, di area pulau tengah anda dilarang berbuat hal-hal yang tidak senonoh seperti buang air kecil sambil berdiri, buang air kecil sembarangan, berkata kotor, dan perbuatan tercela lainnya.
Harga Tiket Masuk
Berapa harga tiket masuk ke Danau Gedang? Jawabannya gratis!
Namun anda tetap harus membayar parkir apabila membawa kendaraan pribadi ke danau ini. Tarifnya adalah 5000 rupiah untuk motor dan 10.000 rupiah untuk mobil.
Demikianlah ulasan lengkap mengenai Danau Gedang. Menarik sekali bukan? Jika anda penasaran dengan danau ini, jangan lupa untuk singgah, ya.