Melihat Banten Dari Puncak Gunung Aseupan

Gunung Aseupan menjadi salah satu titik pendakian di Banten yang bisa kamu coba. Karena, tempat ini masih belum banyak terjamah oleh para pendaki. Ketinggiannya kurang lebih 1174 Mdpl yang mempunyai jalur-jalur yang cukup melelahkan dan membuat lutut kamu lemas.

Menariknya, tempat ini bersebelahan dengan Gunung Pulosari yang saat ini sedang naik daun. Kalau dibandingkan keduanya, pemandangan dan pesonanya pun sangat menakjubkan. Keindahan matahari terbit dan kabut-kabutnya menjadi sebuah keindahan yang harus kamu temui.

Menuju Ke Basecamp Gunung Aseupan

Titik pendakian dari Gunung Aseupan sendiri berada di Desa Sikulan. Menuju ke sana, kamu bisa naik kereta dan turun di Stasiun Rangkas Bitung. Selanjutnya, kamu bisa naik angkutan umum menuju ke Desa Sikulan. Selanjutnya, kamu bisa mengurus perizinan ke kepala desa dan membayar simaksi sebesar 10 ribu rupiah.

Para warga disini juga ramah-ramah lho. Bila saat turun kamu kelelahan, mereka dengan senang hati membuka pintu rumah untuk beristirahat. Menariknya, dari Gunung Aseupan adalah hadirnya banyak tumbuhan kantong semar yang menarik dan menawan.

Etape 1 Pendakian

Beberapa informasi memang tidak menyebutkan dimana pos-pos yang bisa kamu manfaatkan untuk beristirahat. Salah satu tantangan yang harus kamu hadapi saat mendaki adalah banyaknya jalur yang bercabang. Maklum saja, tempat ini memang masih belum banyak pendaki yang mencoba naik ke atas.

Sumber Gambar: Google Maps @Jaga & Riksa

Banyak perempatan dan percabangan yang bisa kamu lihat. Selain itu, tertutup alang-alang yang membuat pendakian ini semakin sulit. Disini, kamu bisa melihat air terjun yang cukup menyegarkan. Hanya saja jalur menuju curug dengan jalur pendakiannya tidak sejalan. Jadi, disarankan untuk mengunjungi setelah dari atas.

Etape 2 Pendakian

Sumber Gambar: Google Maps @Zikri Akew

Etape ke 2 pendakian, perjalanan tidak semakin mudah tetapi, semakin sulit. Jalurnya masih kembali diselimuti oleh alang-alang dan juga sedikit menanjak. Tidak hanya sampai disitu saja. Kamu akan disuguhkan dengan tumbuhan berduri yang membuatmu kesakitan dan terluka.

Oleh karena itu, jangan lupa bawa perlengkapan obat-obatan ya. Selain itu, air minum yang cukup. Karena, disepanjang perjalanan kamu tidak akan menemukan sumber air minum yang cukup. Jalur masih sangat alami, sehingga kalau mau naik ke atas, disarankan untuk mendaki saat siang hari.

Jangan sampai mendaki pada malam hari. Karena, tidak hanya jalur yang tidak terlihat. Tempat yang luas untuk mendirikan tenda hampir tidak ada. Selain itu, masih ada binatang buas yang memang mengintai. Selain itu, tempat ini juga cukup angker dengan banyaknya penampakan yang terlihat di setiap perjalanan malam.

Menuju Puncak

Sumber Gambar: Google Maps @Zikri Akew

Perjalanan menuju puncak semakin mengesankan karena, kamu bisa melihat pemandangan Gunung Pulosari. Selain itu, kamu juga bisa melihat situs batu asahan. Perjalanan masih saja menanjak dengan sudut kemiringan yang mencapai 75 derajat. kamu bisa memanfaatkan beberapa akar pohon yang menjulang kemana-mana.

Jalur berubah menjadi tanah bergambut, lebarnya hanya 50 cm dengan kanan dan kiri dalah jurang. Tumbuhan pandan dengan duri-duri tajam, kembali kamu temui. memang untuk melihat sesuatu yang indah, kamu harus berani mengalami kesakitan dan kelelahan yang tidak biasa.

Sumber Gambar: Google Maps @Jaga & Riksa

Tidak semua berjalan dengan cerita yang menyedihkan. Sepanjang jalan menuju puncak, kamu bisa melihat bagaimana menawnnya tumbuhan Katong semar yang memang langka. Selain itu, kamu jua bisa menyaksikan tumbuhan paku-pakuan dan juga pakis. Sungguh momen yang jarang sekali ditemui di berbagai pendakian.

Panorama Puncak

Sumber Gambar: Google Maps @Fajri sofyani Adim

Akhirnya perjalanan kurang lebih 4 jam sampai 6 jam kamu bisa menuju ke Puncak. Benar saja, pemandangan yang menawan bisa kamu lihat. Panorama matahari yang berpadu dengan Gunung Pulosari menjadi sesuatu yang harus kamu perjuangkan benar. Disini pula kamu bisa melihat sebuah makam yang konon dikeramatkan, entah makam siapa ini karena belum bisa dibuktikan dengan sejarah. Makam dengan nisan yang dibalut dengan kain.

Kesimpulan

Gunung Aseupan adalah keindahan lain dari Banten yang harus kamu coba. Mungkin, trek penadkiannya memang sulit dan melelhkan. Apalagi dengan hadirnya pepohonan berduri yang membuat tubuhmu terluka. Bagi pendaki pemula, medannya cukup berat. Hanya saja, pemandangan yang mengesankan bagaikan surga cukup layak untuk kamu perjuangkan. Jadi, sudah siap menjelajah Gunung Aseupan?

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.