Diantara semua titik pendakian yang ada di Gunung Slamet, perjalanan melalui Baturaden bisa dibilang yang paling panjang. Karena, untuk memulainya kamu harus mendaki dari ketinggian 680 Mdpl. Sedangkan ketinggian gunung ini sendiri mencapai 3428 Mdpl. Bisa dibayangkan bukan bagaimana jauhnya.
Tetapi, bukan soal jauh atau dekat, perjalanan Via Baturaden menjadi salah satu favorit pendaki. Karena, mereka bisa sekaligus berwisata dan melepas penat di tempat yang indah ini. Maklum saja perjalanan kurang lebih 2 hari 1 malam cukup membuat mereka stress dengan tanjakannya.
Menuju ke Basecamp Baturaden
Perjalanan menuju ke Basecamp Baturaden tidak terlalu sulit. Dimana, kamu bisa naik kereta api dan turun di Terminal Purwokerto. Kemudian, naik angkutan ke terminal atau naik shelter mini bus menuju ke Baturaden. Setelah itu, kamu tinggal naik ojek menuju ke basecamp.
Di basecampnya sendiri kamu sudah disuguhkan dengan berbagai macam fasilitas. Mulai dari tempat istirahat, warung, kamar mandi, mushola, toilet, area parkir yang luas, bahkan tempat untuk menyewa tas carier, peralatan mendaki dan tenda pun tersedia disini. Harga simaksi yang harus dibayar adalah 25 ribu untuk 2 orang pendaki dan 1 motor per malam. Biaya akan ditambah 5 ribu per malamnya.
Disini, juga sudah tersedia jasa porter yang akan membawakan barang bawaan kamu sampai ke atas. Harganya mulai dari 300 ribu rupiah sampai 1 juta rupiah untuk pulang pergi dengan estimasi waktu 2 hari 1 malam. Akan dikenakan biaya tambahan per malam 100 ribu rupiah.
Menuju ke Pos 1, Pos 2, dan Pos 3
Menuju pos 1 kamu masih disajikan dengan jalur yang landai. Udara masih tampak segar dengan pesona hutan yang mengesankan. Ambilah jalan belok ke kanan bukan jalan lurus waktu yang ditempuh kurang lebih 1 jam 15 menit. Menuju ke Pos 2, kamu akan disuguhkan dengan tanjakan-tanjakan kecil yang membuat energi kamu cukup terkuras.
Perjalanan yang dibutuhkan kurang lebih 3 jam 15 menit. Biasanya para pendaki akan beristirahat dan menikmati bekal mereka yang sudah dibawa dari bawah. Menuju Pos 3, barulah kamu akan diuji dengan trek yang cukup menyenangkan. Banyak jalan licin, jadi hati-hati saja untuk berpijak.
Perjalanan yang dibutuhkan untuk bisa sampai di pos 3 ini kurang lebih 2 jam 20 menit. Dari sini biasanya energi sudah cukup terkuras banyak. Di pos ini para pendaki akan menemukan area yang cukup luas. Banyak yang memilih mendirikan tenda disini atau melanjutkan perjalanan menuju ke Pos selanjutnya
Pos Plawangan
Ini dia Pos Plawangan, atau disebut juga pintu masuk menuju ke Puncak Slamet. Tetapi, untuk bisa sampai disini, kamu membutuhkan watu 3 jam. Maklum saja, jalur yang disuguhkan memang tidak mudah dan sangat sulit.
Jalanan sempit dengan tanjakan yang hampir membuat lutut lemas menjadi sajian yang harus kamu nikmati. Ada juga lorong-lorong sempit yang bisa kamu gunakan untuk berjalan merangkak ala militer, seru sekali kalau dikenang.
Satu hal yang harus kamu perhatikan adalah tempat ini sering sekali turun kabut. Jadi, kamu harus perhatikan benar. Tingkat pandangannya sangat pendek, jangan lupa bawa senter yang mempunyai kualitas tinggi.
Puncak
Menuju puncak tidak seperti yang kita bayangkan. Dimana trek berpasir yang akan menyulitkan langkah untuk maju. Bila berjalan dikala dini hari, udara dini akan sangat menusuk dan kemungkinan hipotermia sangat besar. Jadi, hati-hati dan terus bergerak. Karena, pemandangan di atas sana memang layak untuk diperjuangkan.
Keindahan matahari terbit dengan pesona langit jingganya, pesona gunung-gunung lain di Jawa Tengah yang terlihat gagah menyapa. Serta kawah dari Segoro Wedi yang akan menyemburkan bau belerang yang sangat menyengat 2 jam setelah matahari terbit menjadi pemandangan yang harus kamu temui. Karena, tidak ada usaha yang menghianati hasil.
Kesimpulan
Total waktu tempuh di jalur pendakian Baturaden kurang lebih 13 jam sampai 15 jam lamanya. Untuk waktu turunnya hanya membutuhkan waktu 6 jam sampai 8 jam saja. Memang relatif lebih singkat, karena jalanannya menurun dan kebanyakan pendaki mampu mengatur kecepatannya dengan baik. Jangan lupa untuk membawa sampahmu kembali ke bawah. Dan, biarakan Gunung Slamet selalu bersih tanpa sampah.
