Menyambangi Danau Udang Merah yang Keramat di Buton

Walaupun jaman sudah semakin modern, namun di berbagai belahan bumi Nusantara masih banyak ditemukan cerita-cerita mistis yang menyelimuti suatu tempat. Tentu yang paling terkenal adalah cerita Pantai Parangkusumo dan Parangtrits, Yogyakarta, yang konon sering dikunjungi oleh ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul. Di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Pulau Buton, juga ada cerita misteri yang menyelimuti salah satu danau tak jauh dari Pantai Koguna. Ya, namanya adalah Danau Udang Merah.

Cerita Misteri dan Danau Udang Merah yang Keramat

Sumber: Instagram @aalifabd_

Ada beberapa versi mengenai legenda Danau Udang Merah di Pulau Buton, terutama mengenai keberadaan udang berwarna merah di danau tersebut. Menurut kepercayaan warga setempat, danau yang ditemukan sekitar tahun 1971 itu dihuni oleh ratusan udang merah sebagai wujud jelmaan tentara Kesultanan Buton yang telah dikutuk karena melakukan kesalahan fatal. Kemudian ada pula versi lain yang mengatakan bahwa udang merah tersebut sebagai titah Raja Buton yang merasa kelaparan saat melarikan diri bersama bala tentaranya ke tengah hutan.

Oleh sebab itu, sampai saat ini danau dan udang merah di sana dikeramatkan oleh warga setempat. Para pengunjung dilarang membawa pulang apa lagi membunuh udang merah yang diambil dari danau tersebut. Konon, apabila larangan itu dilanggar, mereka akan celaka. Meskipun demikian, para pengunjung masih diizinkan untuk memegang udang merah di danau tersebut, dengan catatan segera melepaskannya kembali ke danau.

Kondisi Danau Udang Merah

Sumber: Detik.com

Danau Udang Merah memiliki luas sekitar 70 x 25 meter, yang konon masih terhubung dengan laut melalui Pantai Koguna. Oleh sebab itu, danau ini berair payau dan volume airnya akan menyusut apabila laut sedang surut, begitu pula sebaliknya. Saat surut, akar-akar pohon bakau di sekitar danau tersebut akan terlihat jelas menyembul ke permukaan. Sementara itu, di sekitar danau para pengunjung akan melihat semak belukar dan pepohonan bakau yang rindang dan masih alami.

Sumber: bymerry.blogspot.com

Tidak ada yang tahu pasti asal usul udang berwarna merah di danau tersebut. Akan tetapi, menurut cerita masyarakat setempat udang-udang tersebut sudah mendiami danau itu sejak lama. Kepercayaan yang masih diyakini oleh warga dan para pengunjung membuat udang merah di danau tersebut berkembang biak dengan sangat cepat. Saat ini jumlahnya bahkan bisa mencapai ratusan ekor.

Aktivitas di Danau Udang Merah

Tidak banyak aktifitas yang bisa dilakukan di danau keramat tersebut. Walaupun memiliki air yang terlihat sangat jernih dan terasa menyegarkan, para pengunjung atau pun warga dilarang untuk berenang di dalamnya. Namun, mereka masih diizinkan untuk merendam kaki di tepian Danau Udang Merah.

Sumber: Instagram @a_zrull

Cara terbaik untuk menikmati pesona Danau Udang Merah adalah dengan duduk-duduk bersantai di tepi danau. Para pengunjung juga bisa bersantai dengan menggunakan hammock yang diikatkan di antara pepohonan di tepi danau.

Lokasi Danau Udang Merah

Sumber: bymerry.blogspot.com

Danau Udang Merah berlokasi di Desa Mopano, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Apabila datang dari pusat Kabupaten Buton, Pasar Wajo, para pengunjung harus menempuh perjalanan sejauh 55 km dengan durasi 1 hingga 1,5 jam menggunakan kendaraan pribadi. Periksa kondisi fisik kendaraanmu sebelum melakukan perjalanan menuju ke Danau Udang Merah, karena jalan menuju ke lokasi akan didominasi oleh kelokan dan tanjakan tajam melewati perbukitan.

Arahkan kendaraanmu menuju ke Pantai Koguna. Nah, dari sana perjalanan menuju ke Danau Udang Merah akan dilanjutkan dengan cara berjalan kaki kurang lebih selama 10 menit menuju ke dalam hutan bakau.

Harga Tiket Masuk dan Fasilitas

Para pengunjung tidak akan dibebankan tiket masuk apabila berkunjung ke Danau Udang Merah. Mereka hanya akan dikenakan biaya parkir kendaraan bermotor di Pantai Koguna. Namun, sayangnya tidak ada fasilitas yang ditemukan di sekitar Danau Udang Merah, karena kondisi lingkungan di sekitarnya yang masih sangat alami dan belum terjamah tangan manusia. Akan tetapi, kalian masih bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di sekitar Pantai Koguna.

Bagaimana, apakah kamu tertarik? Bagaimana pun situasinya, menghormati tradisi dan kepercayaan setempat adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap pengunjung.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.