Tidak hanya terkenal dengan makanannya yang enak, Sumatera Barat banyak memiliki destinasi-destinasi alam tersembunyi yang menakjubkan. Kali ini penulis akan mengajak kalian mengunjungi wisata air menarik di Sumatera Barat yang dikenal dengan nama Kapalo Banda Taram.
Kapala Banda Taram sesungguhnya merupakan danau irigasi yang bermanfaat untuk mengairi perkebunan dan sawah di sekitarnya. Dulu, danau ini belum menjadi destinasi wisata yang banyak diketahui oleh banyak orang dan sepenuhnya dimanfaatkan sebagai fungsi pengairan. Banyak orang dahulu lebih mengenal destinasi-destinasi wisata lain di sekitar Kawasan Kapalo Banda Taram seperti Lembah Harau dan Jembatan Kelok Sembilan. Namun, sejak sempat menjadi viral di media sosial, Kapalo Banda Taram kini menjadi destinasi wisata air yang diminati oleh segala usia.
Kapalo Banda Taram terletak di Desa Taram yang berjarak sekitar 11,5 km dari pusat Kota Payakumbuh. Karena letaknya yang berada di kaki pegunungan, udara di sekitar area ini menjadi masih sangat bersih dan segar. Air di danaunya berasal dari aliran Sungai Batang Mungo. Pemanfaatan irigasi air sungai di Kapalo Banda Taram membuat pemandangan di tempat ini menjadi semakin unik karena aliran air sungai yang dibendung menjadikannya terlihat seperti air terjun. Terlebih lagi sungainya masih dikeliling oleh bukit-bukit hijau dengan pepohonan yang rindang, membuat siapa saja menjadi betah untuk berlama-lama di sana untuk menikmati alam.
Lokasi ini memang sangat cocok menjadi tempat untuk membuang rasa penat. Selain susananya yang memang nyaman, biaya masuk ke lokasi ini juga cukup terjangkau dan memiliki akses yang mudah. Untuk tiket masuk, pengunjung akan dikenakan karcis dengan harga Rp 3000 per-kepala. Akses menuju lokasinya juga bisa dibilang sangat mudah untuk dilalui karena meskipun tidak berada di jalan utama, jalanan menuju Kapalo Banda Taram sudah halus dan beraspal. Selain biaya masuk ke lokasi, pengunjung hanya tinggal membayar biaya parkir sebesar Rp 5000 baik untuk sepeda motor maupun kendaraan roda empat.
Tidak hanya sekedar duduk-duduk di pinggir sungai menikmati keindahan alam. Pengunjung juga diperbolehkan berenang di sekitar area irigasi dan merasakan kesegaran dan kejernihan air sungai ini secara langsung. Anak-anak juga bisa turut bermain air karena di sini juga disediakan pemandian untuk anak-anak.
Jika kalian merasa lapar, terdapat juga fasilitas kedai nyaman yang menjual berbagai jenis makanan, seperti gorengan, mie instan, crepes, kopi, kerupuk kuah, jagung bakar, pisang molen, dan makanan kaki lima lainnya. Kalian juga bisa membawa makanan kalian sendiri dan melakukan piknik di pingir-pingir sungainya.
Saat berkunjung ke Kapalo Banda Taram, kalian juga bisa menjajal untuk naik rakit. Rakit sendiri adalah susunan bambu yang digunakan untuk perjalanan di atas air. Rakit merupakan rancangan perahu paling dasar yang memang sering digunakan sebagai alat transportasi oleh orang-orang zaman dahulu. Dengan biaya Rp 15.000 kalian sudah bisa menaiki rakit yang disewakan oleh warga setempat. Â Bagi kalian yang tidak bisa berenang maka kalian tetap harus berhati-hati saat menaiki rakit, karena warga sekitar tidak menyewakan pelampung. Beberapa pengunjung yang memiliki jiwa kompetitif tinggi juga terlihat berlomba mendayung rakit. Seru sekali bukan? Pastikan membawa baju ganti agar kalian tidak melewatkan kesempatan untuk mendayung rakit di sini.
Pada musim kemarau debit air yang mengalir pada irigasinya memang akan menjadi tidak terlalu deras. Namun, masih ada banyak spot-spot foto yang menarik untuk diabadikan saat datang bersama keluarga, pasangan, maupun sahabat dekat kalian. Pemandangan indah Kapalo Banda Taram kini semakin dilengkapi dengan wisata ke Tapian Puti yang memiliki anak sungai berair jernih. Kejernihannya membuat batu-batu kecil yang berada di dasar sungai terlihat jelas. Tidak hanya itu, di dekat area ini juga terdapat hutan pinus yang tidak kalah menawan. Terdapat juga ayunan di area hutan pinus yang dapat dinikmati oleh siapa saja.
Sayangnya beberapa pengunjung masih kurang menjaga kebersihan area ini dengan membuang sampah sembarangan. Jika hal ini tidak segera didisiplin, keindahan alam dari Kapalo Banda Taram akan tercermar. Kita semua harus memiliki kesadaran lebih untuk menjaga kelestarian wisata alam yang kita kunjungi.