Sebelum terbentuk menjadi Indonesia, negeri ini sudah berdiri dengan berbagai macam kerajaan. Bahkan, hingga saat ini kerajaan-kerajaan ini masih ada yang berdiri, ada juga yang meninggalkan istana-istana nan eksotis yang bisa kamu kunjungi. Salah satunya adalah Istana Kuning.
Keindahan kawasan ini memang wajib kamu kunjungi, tidak hanya bisa soal sejarah saja. Melainkan, ada banyak spot foto yang juga bisa kamu nikmati. Warisan dari kerajaan waringin ini menjadi salah satu objek wisata yang tidak boleh kamu tinggalkan.
Mengenal Istana Kuning
Istana ini sendiri didirikan oleh Sultan Imanudin, yang menjadi raja ke 9 mulai dari tahun 1811 hingga 1841. Disebut sebagai istana Kuning lantaran, warna kuning ini menjadi warna yang dikeramatkan oleh kerajaan. Ini merupakan kawasan istana islam kedua yang dibangun di kawasan Kalimantan Selatan.
Bila kamu lihat dengan seksama, kayu yang digunakan untuk membangunnya adalah kayu Ulin yang sangat kokoh dan kuat. Kayu ini pun juga digunakan sebagai bahan beberapa bangunan di Kalimantan. Bukti nyata, sampai saat ini tempat ini masih kokoh berdiri.
Sayangnya pada tahun 1986, istana ini sempat mengalami kebakaran. Semua bagiannya hancur lebur. Barulah tahun 2000, kawasan ini direnovasi hanya saja, bangunannya tidak diubah sama sekali. Kemudian, difungsikan sebagai kegiatan keagamaan, adat, dan juga kegiatan Pariwisata.
Cara menuju Ke Istana Kuning
Objek wisata ini terletak di tengah kota Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Menuju ke tempat ini kamu bisa memilih beberapa opsi Bisa menggunakan pesawat terbang dengan masuk ke Pangkalan Bun. Di berbagai daerah sudah banyak maskapai yang menyediakan rute menuju ke Bandara Iskandar.
Ada yang harus transit, ada juga yang langsung. Harganya mulai dari 400 ribuan lho. Dari sini, kamu bisa menempuh Jl. Iskandar dan Jl. Pangeran Diponegoro Jarak tempuhnya 7,3 kilometer dengan waktu 13 menit. Bila ingin tarif yang sedikit murah kamu bisa menggunakan kapal.
Dengan tarif mulai dari 150 ribuan, kamu bisa menuju ke Pelabuhan Kumai di Kotawaringin. Hanya saja, perjalanan kamu menuju ke Istana kuning bisa menempuh waktu 3 jam 25 menit melalui jalan Ahmad Yani. Karena, kamu harus memutar terlebih dahulu.
Daya Tarik
Bila kamu lihat dari luar dan dari kejauhan, akan tampak seperti rumah panggung. Arsitekturnya merupakan perpaduan antara budaya Melayu, China, dan juga Dayak. Masuknya kebudayaan Tiongkok ke kerajaan ini karena, salah satu istri dari Sultan IX PR Muhammad Isanudin berkebangsaan Tiongkok. Bentuk rumah panggung pun sangat terasa dengan adanya tangga-tangga yang akan kamu temui di depan pintu masuk.
Saat kamu masuk ke dalamnya, kamu bisa menyaksikan deretan raja-raja yang pernah memimpin kerajaan. Ada juga kereta kuda yang digunakan untuk keluarga istana pergi-pergi. Kemudian, kamu juga bisa melihat lemari kaca yang berisi berbagai macam peninggalan kerajaan seperti, gucci, cermin kuno, piring porselen.
Menjelajah, tempat ini kamu akan dipandu oleh pemandu wisata yang berasal dari keluarga kerajaan. Ia yang akan menceritakan berbagai sisi menarik dan seluk-beluk dari kerajaan ini. Kalau dilihat dari isinya, memang kurang menarik. tetapi, cerita dari sang pemandu wisata yang membuat banyak wisatawan ingin pergi ke tempat ini. Banyak pelajaran kehidupan dari keluarga raja yang bisa kamu jadikan petuah untuk hidup.
Aturan yang Harus Dipatuhi
Ada beberapa aturan yang harus kamu patuhi saat berada di tempat ini. Diantaranya adalah dilarang merokok. Maklum saja, bangunan yang megah ini terbuat dari kayu yang sangat mudah terbakar. Jadi, disarankan untuk tidak menghidupkan api sedikit pun.
Selanjutnya kamu wajib menggunakan pakaian yang sopan. Semua harus tertutup. Biasanya wisatawan mancanegara yang datang kesini, akan disediakan sebuah kain. Untuk menutupi tubuhnya. Jadi, patuhi aturan-aturan yang ada disini ya.
Kesimpulan
Istana kuning Kotawaringin menjadi saksi bagaimana kalimantan Selatan dengan kerajaannya mampu menghadirkan sejarah yang mengesankan. Ornamen yang dihadirkan pun cukup mengesankan membuat kamu tidak berkutik dan tidak mampu berkata apa pun. Jadi, kapan kamu akan mengunjungi objek wisata ini?
