Sejarah memang tidak akan pernah lepas dari pesona Indonesia. Negara yang memang terlahir dari berbagai macam kerajaan ini menghadirkan peninggalan yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Istana Raja Larantuka, yang sampai saat ini masih kokoh berdiri.
Kalau kamu berkunjung ke tempat ini, kamu akan menyaksikan sebuah rumah tua dengan aksen Belanda. Rumah itulah yang dinamakan sebagai Istana Raja Larantuka. Konon katanya, dari sinilah Kerajaan Larantuka yang berasal dari flores yang cukup terkenal itu berasal.
Mengenal Istana Raja Larantuka
Panjang rumah ini sendiri mencapai 20 meter. Sedangkan lebarnya 15 meter dan memiliki tinggi 8 meter. Nah, bangunan ini merupakan bangunan baru yang konon tempat ini pernah di renovasi. Menurut sejarahnya kawasan ini dibangun pada tahun 1887 oleh Raja Don lorenso DVG yang pernah memerintah pada tahun 1887 – 1910.
Mengalami dua kali ronovasi, dimana bangunan pertama yang terletak di dekat Taman Doa. Kemudian di bom oleh tentara jepang. tahun 1937 dibangun kembali di tempat yang sekarang. Pada tahun 1992, kawasan ini pernah diguncang gempa yang membuat beberapa bagian bangunan hancur dan direnovasi kembali.
Cara Menuju ke Istana Raja Larantuka
Bagian-Bagian Istana
Bila kamu diizinkan masuk ke dalam, kamu bisa melihat atapnya yang berawal genteng diganti dengan seng. Menariknya, hampir semua kayu, lantai, pintu, dan kaca yang masih tampak asli. Tidak ada perubahan yang berarti. Disini, kamu bisa melihat 4 kamar tidur, ruang tengah, ruang keluarga, serta ruang tamu.
Nah, diruang tamu ini kamu bisa melihat sofa berwarna hijau, kursi rotan dan juga nampak kursi jati. Memasuki ruang keluarga kamu bisa melihat poster permaisuri raja bernama Mama Dona. Untuk lantainya sudah menggunakan keramik yang mulai buram. Ada juga lemari yang berisii cangkir dan piring keramik zaman dahulu yang masih disimpan dan tertata rapi.
Di sini, ada juga sebuah karpet tebal yang membentang cukup panjang. Nah, di bagian depan kamu juga bisa melihat meriam di bagian depan yang terletak tidak jauh dari sebuah sumur tua. Disini, kamu bisa melihat meriamnya total ada 4 buah. 2 yang besar dana 2 yang kecil.
Tidak jauh dari sini kamu juga bisa sebuah altar yang digunakan sebagai tempat menaruh sajian untuk upacara adat. Altar ini sendiri terbuat dari meja batu ceper dengan panjang kurang lebih 1 meter lebarnya 40 cm. Ditopang dengan 3 batu pipih. Altar ini juga disebut dengan Nuba yang dulunya mempunyai panjang hingga 20 meter.
Sejarah Singkat Kerajaan Larantuka
Kerajaan Larantuka adalah kerajaan pertama beragam Kristen Kaltolik yang berdiri di Flores. Dimana, hubungannya dengan portugis yang semakin kental membuat agama ini semakin mudah saja masuk ke wilayah Indonesia Bagian Timur. Sayangnya dengan kedatangan Belanda membuat semuanya hancur.
Belanda mencoba mengadu domba Kerajaan larantuka dengan jawa. Hingga akhirnya portugis pun takluk, begitu pula dengan Kerajaan Larantuka yang ikut runtuh. Karena, setelah dikuasi oleh Belanda selama kurang lebih 50 tahun. Kerajaan ini pun dibubarkan oleh pemerintahan Belanda. Dari sejarahnya pula, pendiri pertama dari kerajaan ini merupakan patih tertinggi kerajaan majapahit yang mampu menciptakan pemerintahan monarki.
Walaupun, kerajaan ini sudah dihapus. Namun, ritual-ritual adat kerajaan sampai saat ini masih tetap dijunjung tinggi. Hingga, sampai saat ini.
Ritual Kerajaan Larantuka
Kerajaan Larantuka layaknya kerajaan-kerajaan lainnya yang mempunyai ritual-ritual yang sampai saat ini masih dijunjung tinggi. Di waktu tertentu, penduduk desa akan mengadakan upacara persembahan hewan ternak. Dalam pengorbanan ini, masyarakat desa meminta kepada Tuhan agar terjaga dan meminta keselamatan.
Tidak hanya meminta kepada Tuhan. Ketuda Desa biasanya akan meramalkan sebuah kejadian yang bisa dilihat dari urat nadi hewan yang dikorbankan. Bila kabar yang disampaikan baik, mereka akan menyambutnya suka cita. Tetapi, bila mendengar kabar buruk masyarakat akan mencoba menyeleseikannya bersama-sama dengan cara musyawarah.
Kesimpulan
Istana Raja Larantuka adalah sejarah bagaimana kerajaan larantuka berdiri dengan megahnya. Walaupun, hanya berbentuk seperti rumah biasa. Tetapi, bangunan tua yang masih berdiri membuatnya sangat menarik untuk dikunjungi. Jadi, sudah siap menikmati istana yang mirip dengan rumah belanda ini?