Indonesia memiliki banyak sekali destinasi pariwisata yang kental akan ciri khas budaya dan adat istiadatnya. Keberagaman suku dan budaya di Indonesia membuat setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing, seperti rumah adat dan pakaian adatnya. Seperti yang kita ketahui Indonesia sangat terkenal dengan salah satu hasil budayanya, yaitu kain batik. Jika Daerah Jawa memiliki Batik, maka Indonesia bagian Timur juga memiliki Kain Tenun sebagai salah satu ciri khasnya. Salah satu kain tenun yang sangat khas berasal dari Desa Doka, Nusa Tenggara Timur.
Sama seperti Desa Panglipuran yang ada di Bali. Desa Doka juga dikenal sebagai salah satu Desa Wisata yang ada di Pulau Flores sejak tahun 1997. Desa ini terletak di tepi utara Pulau Flores dengan jarak kurang lebih sejauh 20 kilometer. Tepatnya berada di Kelurahan Bola, Kabupaten Sikka. Desa ini tidak terlihat seperti perkampungan tradisional lainnya karena sudah terampur dengan beberapa rumah yang bernuansa modern. Meskipun demikian, kerajinan kain tenun yang berasal dari desa ini tetap memberikan nuansa tradisional yang melekat dan menjadi daya tarik tersendiri.
Kegiatan Yang Dapat Dinikmati Oleh Wisatawan
Para Wisatawan yang berkunjung akan merasakan keistimewaan yang diberikan oleh warga setempat. Pada saat tamu datang, warga desa akan menyambut dengan sebuah tarian tradisional, serta atraksi budaya mulai dari tarian penyambutan, pesta tamu di Belaraghi hingga tarian caci di Compang To’e.
Tak hanya itu, para wisatawan juga dimanjakan dengan pertunjukan proses pembuatan kain ikat yang ternyata melalui 12 proses pembuatan dan diakhiri dengan hidangan makanan dan minuman tradisional yang bisa dinikmati. Mayoritas wisatwan yang telah berkunjung menyampaikan bahwa mereka sangat bahagia bisa merasakan keramahan dan kehangatan yang diberikan oleh warga setempat dengan sentuhan budaya yang kental.
Warga setempat dengan senang hati menunjukkan dan mengajarkan bagaimana caranya membuat kain tenun. Salah satu ciri khas dari kain tenun Desa Doka terletak pada warna dasar kain hitam. Kain ini dipercaya telah melindungi mereka saat damai dan saat terjadi peperangan di masa lalu. Untuk bahan yang digunakan dalam pembuatan kain tenun berasal dari bahan alami.
Mulai dari benang hingga bahan pewarna yang digunakan didapatkan secara alami dari hutan, perbukitan, dan yang dengan sengaja ditanam di sekitar desa untuk mempermudah kegiatan pembuatan kain tenun. Selain melihat tarian dan proses pembuatan kain tenun, para wisatawan juga bisa bergabung untuk mengikuti tarian massal. Para wisatawan dapat bergabung dengan warga setempat untuk bisa ikut dan belajar tarian tradisional asal Pulau Flores tersebut.
Fasilitas Dan Transportasi Wisata Ini
Para wisatawan dapat membeli kain tenun khas Desa Doka yang telah dipajang khusus di salah satu sudut desa yang diletakkan secara rapi pada bambu. Untuk masalah harga tergantung dari jenis dan ukuran dari kain tenun itu sendiri. Disana telah terpajang berbagai ukuran dan jenis kain, dimulai dari ukuran kecil sampai besar sudah disediakan.
Untuk harga termurah dimulai dari Rp. 250.000 hingga paling mahal sekitar Rp. 2.000.000. Namun tidak perlu khawatir, anda bisa melakukan penawaran harga untuk mendapatkan kain tenun dengan harga yang lebih murah. Disarankan untuk membawa uang cash jika anda berminat untuk membeli, karena di desa tersebut sangat jarang dijumpai mesin atm.
Untuk transportasi anda bisa menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua. Bagi yang mengendarai roda empat disarankan untuk lebih berhati-hati karena jalan menuju desa tergolong sempit dan kecil. Jika dirasa mengalami kesulitan dan kebingungan untuk bisa sampai ke tempat tujuan anda bisa bertanya kepada warga setempat. Namun jika anda menggunakan bantuan dari travel wisata atau seorang pemandu maka anda tidak perlu khawatir akan tersesat.
