Masjid Pusaka Banua Lawas, Saksi Bisu Islam Masuk Ke Tabalong

Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan wisata bangunan yang menjadi ciri khas negeri-negeri eropa. Dimana, negeri ini punya banyak bangunan tua yang bisa dijadikan sebagai salah satu objek foto. Salah satunya adalah Masjid Pusaka Banua Lawas.

Sumber: pariwisata-tabalong.blogspot.com

Nama lain dari tempat ini adalah Masjid Pasar Arba. Sebutan ini merujuk pada jamaah yang setiap hari rabu selalu lebih banyak dari hari biasanya. Konon tempat ini menjadi saksi bersejarah diterimanya agama islam bagi penduduk Suku Dayak Maanyan yang menghuni Kabupaten Tabalong.

Mengenal Masjid Pusaka Banua Lawas

Sejarah mencatat, masjid ini dulunya adalah sebuah pesanggrahan. Sebelum ajaran agama Hindu dan Buddha masuk ke tempat ini. Kawasan ini sudah dijadikan sebagai tempat pemujaan Suku Dayak Maanyan. 

Karena sebagai tempat pemujaan, tempat ini sangat disakralkan yang dipercaya terdapat manfaat yang sangat penting untuk kehidupan suku tersebut baik hari ini ataupun kedepannya. Tidak heran bila, masjid ini, sampai detik ini masih dikeramatkan oleh warga sekitar. Tempat pemujaan ini sendiri akhirnya diberi nama Banua Lawas.

Sumber: Instagram @hasnansyah1999

Menurut cerita penduduk sekitar, dahulu banyak suku dayak yang tidak bisa menerima ajaran agama islam. Sehingga, mereka memilih untuk keluar dari Desa. Ada juga yang mengatakan bahwa, tempat ini dulunya adalah sebuah pelarian dari orang jawa. Kemudian, menikah dengan orang suku Dayak hingga akhirnya, mau menerima Islam.

Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Khatib Dayan dan Sultan abdurrahman. Untuk pelaksanaan pembangunannya dibantu oleh para warga dan juga tetua adat suku Dayak yang sudah memeluk Agama Islam waktu itu.

Cara Menuju ke Masjid

Sumber: banjarmasin.tribunnews.com

Masjid ini terletak di Banua Lawas, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Menuju ke tempat ini kamu bisa masuk terlebih dahulu di Banjarmasin melalui. Bandara Syamsudin Noor. Kemudian, naik kendaraan pribadi menuju ke Desa Banua Lawas.

Jaraknya kurang lebih 188 km, menempuh waktu 4 jam 45 menit melewati jalan A. Yani. Setelah sampai di desa kamu, bisa tanya ke penduduk sekitar dimana letak masjidnya.

Daya Tarik Masjid

Sumber: banjarmasin.tribunnews.com

Ada banyak hal yang menarik yang bisa kamu temukan di tempat ini. Pertama, kamu bisa melihat dua buah tajau atau guci. Nah, dahulu masyarakat sekitar memanfaatkannya untuk memandikan seorang anak yang baru saja lahir disini. Kalau kamu ingin tahun usianya, sekarang sudah hampir 400 tahun lho.

Menariknya lagi, guci ini tidak berubah warnanya sedikit pun. Saat pertama kali dibuat hingga, terkena paparan sinar matahari. Warnanya tidak pernah luntur sedikitpun. Ada kepercayaan pula bahwa, meminum atau juga mencuci muka di tajau ini akan mendatangkan keberkahan.

Sumber: trepelin.com

Oleh karena itu, banyak jamaah yang datang selalu menyempatkan diri membasuh muka di guci ini. Setiap hari Rabu, ada banyak orang yang akan berbondong-bondong di masjid. Ada keyakinan, bahwa hari ini adalah waktu yang tepat untuk memanjatkan doa.

Di hari ini juga biasanya, mereka yang datang akan mengunjungi makam Penghulu Rasyid yang letaknya tidak jauh dari Masjid. Beliau adalah salah satu pejuang yang mengangkat senjata saat melawan penjajah Belanda di Perang Banjar.

Sumber: banjarmasin.tribunnews.com

Tidak heran bila di hari Rabu, akan ada banyak orang berdiam diri di masjid, melakukan sholat rawatib, mamabaca Al-quran terutama surat Yasin. Ada juga yang mempunyai hajat kemudian melakukan nazar. Atau juga membayar nazarnya karena hajatnya usdah dikabulkan.

Disini pula kamu juga bisa melihat bedug lawas yang memiliki ukuran 110 cm. Konon bedug dan kelopak ini sudah ada sejak awal pembangunan masjid pada tahun 1625 lho. Keindahan lainnya, bisa kamu nikmati dari jauh, dimana kamu bisa melihat struktur tradisional dengan atapnya yang bertumpang tiga.

Kesimpulan

Masih Pusaka Banua Lawas menjadi salah satu masjid tertua di Kabupaten Tabalong yang wajib kamu kunjungi. Dimana, tempatnya yang sangat asri dan bangunannya yang cukup unik. Memiliki 4 tiang guru yang dikelilingi anak tangga untuk naik ke lantai dua, tempat bilal mengumandangkan adzan. 

Pesona mistis dan mitos serta kepercayaan masyarakat sekitar juga masih sangat teras disini, salah satunya soal hajat. Jadi, kalau kamu sedang di Kalimantan jangan lupa sempatkan berkunjung ke masjid ini ya.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.