Melihat Bukti Sejarah Zaman Purbakala dan Berburu Spot Keren di Pugung Raharjo

Tidak hanya kaya akan wisata alamnya yang indah, namun Lampung juga menyimpan banyak sekali peninggalan  sejarah menarik. Berbagai peninggalan tersebut bisa anda temui salah satunya di Pugung Raharjo atau sering disebut juga Taman Purbakala Pugung Raharjo. Tempat wisata sejarah ini berada di Desa Pugungraharjo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Lokasinya berada di ketinggian 80 meter dari permukaan laut.

Taman ini sangatlah asri. Apalagi lokasinya di tengah perkebunan jagung dan jauh dari pemukiman warga sehingga membawa ketenangan tersendiri. Luas lahan taman purbakala Pugung Raharjo adalah 30 hektar. Kendati demikian, baru 6 hektar saja yang sudah dibebaskan, 24 hektar lainnya masih menjadi milik masyarakat disana.

Nah, di taman ini anda bisa melihat banyak sekali situs purbakala seperti Benteng Parit, Batu Mayat, enam situs Punden Berundak juga Kolam Megalitik dan masih banyak lagi. Asyiknya, nih, beberapa peninggalan sejarah tersebut bahkan bisa menjadi spot foto yang keren. Jadi double, kan, hal kece yang anda dapat jika berwisata ke tempat ini? Nambah pengetahuan, nambah juga koleksi foto Instagramable anda. Tidak perlu berlama-lama lagi, berikut ulasan selengkapnya tentang Pugung Raharjo

Berbagai Peninggalan Sejarah di Pugung Raharjo

• Benteng Parit
  

  

Ada dua benteng di Pugung Raharjo keduanya memanjang ke seluruh areal situs purbakala. Namanya adalah Benteng Parit. Benteng ini tidak dibuat dari beton atau batu-batuan melainkan, terbuat dari dua gundukan tanah yang berada di sebelah barat dan timur. Beberapa pengunjung di sana bahkan menyebutkan kedua benteng ini mirip sekali dengan Bukit Teletubbies hihi

Benteng sebelah timur panjangnya 1200 meter, sementara benteng di sebelah barat hanya 300 meter. Dulunya benteng ini berfungsi sebagai tempat perlindungan dari serangan musuh, atau pun gangguan binatang buas.

• Punden Berundak

Apabila anda masuk ke dalam lagi, maka akan menemukan beraneka Punden Berundak Ukurannya pun bervariasi ada yang berundak satu sampai tiga. Menurut Arkeolog, punden ini merupakan salah satu bukti peninggalan sekitar 2500 tahun lalu atau tepatnya pada Zaman Megalitik.

Awalnya Punden Berundak di Pugung Raharjo berjumlah 13 buah. Namun sekarang hanya tersisa 7 buah saja. 6 punden lainnya rusak dan menyatu rata dengan tanah karena faktor usia juga alam. Dari 7 punden yang ada di Pugung Raharjo, Punden Enam merupakan punden yang paling besar. Punden ini memiliki 3 undak, dimana undak pertama ukurannya sekitar 25 m x 25 m, undak kedua 14 m x 14 m, serta undak ketiganya 7 m x 7 m. Sementara untuk tingginya sendiri adalah 7 meter.

Dulunya fungsi dari punden ini adalah sebagai tempat pemujaan kepada arwah nenek moyang juga sebagai kuburan. Punden Berundak besar dikhususkan untuk pemuja dengan jumlah banyak, sementara punden kecil untuk pemuja dengan jumlah terbatas. Nah, objek ini juga sering dijadikan tempat berfoto oleh para pengunjung. Bentuknya yang mengerucut menyerupai piramida memberikan kesan fotogenik tersendiri.

• Batu Mayat

Selain, Punden Berundak, masih ada peninggalan unik lainnya di Pugung Raharjo yaitu Batu Mayat. Di situs ini sejumlah batu tampak tersusun tegak juga datar dan membentuk persegi panjang. Ditengahnya berdiri kokoh sebuah batu. Nah, batu tersebutlah yang dinamakan Batu Mayat. Bentuknya lonjong dan ditancapkan ke dalam tanah.

Disamping itu terdapat pula Batu Lingga (batu seperti alat vital laki-laki), batu huruf T dimana maknanya melambangkan kesuburan wanita, batu bergores, juga meja batu. Lantas apa fungsinya dari Batu Mayat ini? Menurut pengelola disana Batu Mayat dulunya difungsikan sebagai tempat untuk penyelenggaraan upacara yang berkaitan dengan pemujaan juga kesuburan.

• Kolam Megalitiik

Beralih ke peninggalan sejarah berikutnya, di taman ini terdapat Kolam Megalitik. Konon lokasi ini adalah tempat pengambilan air baik untuk kebutuhan hidup maupun keperluan ritual. Ada dua kolam di lokasi ini yang dipisahkan oleh jalan setapak berbatu.

Kolam pertama berada disisi timur ukurannya lebih kecil namun sudah berdinding batu, sementara kolam  kedua berada disisi barat. Bentuknya persis seperti danau. Air dikedua kolam ini benar-benar sangat jernih, sehingga dasarnya pun dapat terlihat dengan jelas.

Oh, ya, di kolam sisi barat anda juga dapat melakukan fish pedicure alias terapi ikan. Bagaimana caranya? Sangat mudah. Anda hanya perlu mencelupkan kaki ke dalam kolam, nanti akan banyak ikan yang mengerubuti anda dan memberikan gigitan gigitan kecil. Manfaatnya adalah kaki anda akan jauh lebih rileks.

Bagi beberapa orang, air di kedua kolam Pugung Raharjo juga dipercaya sebagai air bertuah dimana mampu membawa keberuntungan, sebagai obat dari berbagai penyakit, juga obat mujarab agae tetap awet muda. Banyak warga yang selalu rajin mengambil air dari kolam ini.

Selain itu air di kolam juga bisa langsung diminum, loh, tanpa perlu dimasak terlebih dahulu. Hal ini berkat terbuktinya sebuah penelitian bahwa kadar keasaman air yang ada di kolam sudah mendekati PH 7.

• Rumah Informasi
  

  

Di Pugung Raharjo ada rumah informasi. Sesuai namanya rumah ini berisi segala macam informasi terkait Pugung Raharjo juga apa saja yang ada di dalamnya. Terdapat pula beberapa guji dan gerabah.

Jejak Sejarah

Berbagai peninggalan di Pugung Raharjo, pertama kali ditemukan pada tahun 1957 tepatnya pada tanggal 14 agustus oleh seorang masyarakat di sana. Beliau menemukan susunan batu besar, gundukan tanah berbentuk bujur sangkar, juga batu perempuan yang terbuat dari batu andesit. Patung perempuan tersebut duduk dengan sikap Dhamacakra Mudra. Diperkirakan patung ini dibuat dari abad ke 12 masehi.

Dari ditemukannya beberapa peninggalan sejerah itulah mulai banyak penelitian juga penggalian di Pugung Raharjo. Para Arkeolog pun terkagum kagum sebab Pugung Raharjo benar benar situs yang sangat unik. Bagaimana tidak, di dalam satu areal saja terdapat banyak sekali peninggalan dari berbagai priodisasi berbeda. Ada yang zaman prasejarah, Hindu-Budha bahkan sampai zaman Islam. Hal ini jarang sekali ditemukan di tempat peninggalan sejarah lainnya.

Berbagai peninggalan yang sudah kami bahas di atas merupakan peninggalan zaman pra sejarah atau 2500 tahun lalu. Sementara untuk peninggalan zaman Hindu-Budha antara lain ditemukannya Arca Tipe Polinesia, Arca Budhisatwa, mata uang china, keramik juga Prasasti Bungkuk.

Dari zaman Islam ditemukan Prasasti Dalung, Prasasti huruf arab gundul yang terbuat dari lembengan Belanda dan berbahasa Banten, prasasti yang bertuliskan hukum laut juga perdagangan lengkap dengan angka tahun 1102 hijriah.

Akses Lokasi

Untuk mengunjungi tempat ini, dari Kota Bandar Lampung jaraknya sekitar 43 kilometer dengan estimasi waktu tempuh 2 jam perjalanan. Dari kota tersebut anda dapat menggunakan bus atau travel tujuan Lampung Timur. Selama perjalanan ke Pugung Raharjo anda akan disuguhi pemandangan persawahan, juga perkebunan yang sangat indah.

Setibanya di Pugung Raharjo, atmosfer purbakala akan terasa kental menyambut anda. Harga tiket masuk ke tempat ini adalah 2000 ribu rupiah. Namun apabila anda kepo dengan semua hal yang ada di Pugung Raharjo, dan ingin menyewa jasa pemandu maka akan dikenai tarif  75 ribu.

Nah, itulah deretan informasi menarik tentang destinasi wisata sejarah Pugung Raharjo. Obyek wisata ini adalah alternatif bagi anda yang penasaran ingin tahu tentang hal-hal berbau sejarah. Sangat cocok pula untuk wisata edukasi juga tempat rekreasi. Tidak hanya liburan menyenangkan saja yang bisa didapatkan, melainkan pengetahuan anda tentang sejarah di negara kita ini juga akan bertambah. Asyik, bukan?

Yuk, agendakan sekarang juga untuk berlibur ke Pugung Raharjo.