Melihat Hasil Karya Sang Maestro Antonio Blanco di The Blanco Renaissance Museum

Saat weekend tiba baiknya memang kamu meluangkan waktu sejenak tuk berjalan – jalan atau sekedar refreshing melihat keindahan alam. Karena bila rasa penat yang muncul berlarut – larut diabaikan bisa menimbulkan penyakit dan emosi menjadi tidak stabil lho! Bila kamu merasa lelah karena sibuk bekerja atau beraktivitas dari hari Senin sampai Jumat kini waktu yang tepat buat kamu bersenang – senang melupakan pekerjaan mu sebentar dan mencari ide untuk mengisi liburan.
Bila kamu sedang berada di Bali atau kamu merupakan warga asli Bali nampaknya tak melulu harus pergi ke pantai untuk refreshing karena kali ini Wisato.id akan membawa kamu menjelajah salah satu tempat yang cocok untuk kamu jadikan destinasi wisata dikala liburan. Walau tak berupa wisata alam layaknya pantai, hutan monyet, air terjun atau lainnya namun wisata sejarah ini tak kalah mengasyikkan lho! Yuk kita simak ulasan berikut.

The Blanco Renaissance Museum

Sumber Gambar: Google Maps @F Yin Kung
Ketika berada di Bali kamu tak harus melulu pergi ke pantai atau mengunjungi beach club saja lho. Kali ini ada salah satu rekomendasi wisata lain untuk kamu yang pastinya tak kalah menarik bahkan bisa menambah wawasan mu. Kamu harus menyempatkan diri datang ke Museum Antonio Blanco atau dikenal dengan The Blanco Renaissance Museum yang berada di Ubud tepatnya di atas bukit tepi Sungai Campuhan.
Di museum ini kamu akan merasakan pengalaman baru melihat hasil tangan yang bernilai seni tinggi dari Antonio Blanco. Sedikit informasi mengenai siapa sih sebenarnya Antonio Blanco? dan mengapa ia mempunyai museum di Indonesia tepatnya di Bali? Nah, Antonio Blanco sendiri merupakan seniman terkenal dengan fokusnya yakni pada seni lukis terkhususnya ia suka sekali melukis lekuk tubuh wanita.
Sumber Gambar: Google Maps @Franky Wiputra
Antonio Blanco adalah seorang kewarganegaraan Spanyol yang lahir dan hidup di Manila bersama kedua orangtuanya. Ia memulai pendidikan di Filipina tepatnya di sebuah sekolah bernama American Central School dengan fokusnya pada kelas seni, sastra dan bahasa sehingga tak heran ia bisa menguasai hingga 6 bahasa mulai dari bahasa Spanyol, Prancis, Inggris, Tagalog, Indonesia dan sedikit bahasa Bali.
Melanjutkan jenjang pendidikannya di National Academy of Art di New York ia tetap berfokus dalam bidang seni lukis lekuk tubuh tersebut hingga akhirnya ia berinisiatif melakukan perjalanan ke seluruh dunia dan mendarat di Indonesia tepatnya di Bali tahun 1952. Disitulah asal mula kehidupan seni Sang Maestro di Indonesia dimulai.
Sumber Gambar: Google Maps @Chaya Manob
Ia tinggal bersama istrinya yang berdarah Bali di sebuah lahan yang diberikan oleh Raja Ubud kala itu hingga tempat tersebut ia jadikan museum sesuai dengan apa yang ia cita – citakan sejak lama. Museum itu selesai dibangun tahun 1998 dan diresmikan pada tahun 2001 namun sayangnya di tahun 1999, Mario Blanco meninggal dunia akibat sakit jantung dan ginjal yang di deritanya.

Bangunan Museum Antonio Blanco

Selama berada disana kamu pasti akan merasa terkagum – kagum karena melihat hasil tangan Antonio Blanco yang indah ditemani alunan musik opera klasik di tempat lukisan itu berada. Sebelum memasuki ruangan utama kamu akan disambut dengan gerbang yang ukurannya besar serta menaiki anak tangga yang ke dua sisinya terdapat relief berbentuk naga. Bangunan utamanya terdiri dari 2 lantai yang merupakan ruang pameran dengan cahaya lampu yang sedikit redup dan isinya tentu adalah lukisan – lukisan dari tangan sang maestro.
Selama di ruang pameran ini pengunjung dilarang berfoto alasannya karena ditakutkan ada orang yang berniat menjiplak hasil lukisan tersebut dan rata – rata lukisannya vulgar. Namun kamu tak perlu khawatir karena ada beberapa spot atau ruangan lain yang diperbolehkan untuk berfoto. Setelah dari ruang pameran pengunjung bisa menuju ke ruang lukis atau studio yang dipakai Antonio Blanco untuk melukis semasa ia hidup dan disini pengunjung diperbolehkan berfoto.
Sumber: Google Maps @Joko Yuwono
Di bagian luar museum terdapat taman dengan beberapa jenis burung mulai dari burung golden macaw hingga burung kakaktua yang bisa kamu ajak berfoto. Bila kamu ingin mengisi perut kosong maka kamu bisa mencoba makan di restoran yang masih berada di satu area museum yakni BLANCO par Mandif dan jangan lupa untuk membeli oleh – oleh dari museum ini seperti poster atau postcard.

Tiket Masuk dan Rute ke Museum Antonio Blanco

Tiket masuk nya hanya sebesar Rp 35.000 saja dan bisa kamu tukarkan dengan welcome drink di restorannya. Rute terbaik yang dapat kamu pilih yakni bila kamu memulai perjalanan dari Ubud Art Market maka hanya 3 menit saja dengan kendaraan roda 2 atau roda 4 menuju ke Jl. Raya Campuhan. Museum ini berada tepat di sebrang penginapan bernama Ani’s Villa.
close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.