Suatu tempat ibadah selalu menjadikannya tujuan utama saat mengunjungi suatu tempat, seperti halnya dengan Gereja Katolik Saint Joseph Cathedral. Mengunjunginya suatu tempat ibadah layaknya menjadi suatu hal yang harus dilakukan. Entah itu bagi yang menganut agama Islam, Kristen, Khatolik, Buddha hingga Hindu. Baik itu dimana pun dan kapan pun.
Karena suatu tempat ibadah pasti menjadi destinasi wisata utama yang pasti dikunjungi, tidak mengherankan sebuah tempat ibadah didesaign sedemikian rupa hingga mempunyai pesona yang menakjubkan. Beberapa diantaranya menggunakan arsitektur berkelas dan dilengkapi dengan ornamen hingga eksterior yang unik.
Salah satu faktor yang membuat suatu tempat ibadah harus dibangun secara istimewa yaitu supaya merasa nyaman saat berdoa maupun sembayang. Dengan demikian tempat ibadah pasti akan selalu menjadi destinasi wisata religi yang sangat istimewa daripada destinasi wisata lainnya.
Sementara itu untuk Saint Joseph Cathedral ini mempunyai berbagai macam fakta menarik yang membuat gereja Khatolik ini didapuk sebagai gereja paling megah di Pontianak hingga se-Indonesia serta se-Asia Tenggara.
Gereja Khatolik terletak di Jl Patimura no 195, Darat Sekip, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Lokasi dari Gereja ini sangat istimewa, sebab lokasinya sangat strategis. Tepat di samping dan di depan gereja adalah gedung sekolah SMA Santo Paulus dan SD Karya Joseph. Gereja ini juga dikelilingi dengan perbelanjaan dan kuliner, mulai dari beberapa kedai Mie Tiaw, Supermarket hingga Matahari Dept Store.
Terdapat suatu keistimewaan dari letak Gereja Katolik Saint Joseph Cathedral ini, di samping letak yang sangat strategis. Namun terdapat pula beberapa tempat ibadah lain yang ada di dekat Gereja Katolik Saint Joseph Cathedral ini. Seperti Vihara Sakyamuti dan Gereja Tiberias hingga GBIB Siloam Pontianak.
Selain terdapat mempunyai lokasi strategis, ada beberapa fakta menarik yang harus diketahui lebih dalam tentang Gereja Katolik Saint Joseph Cathedral ini. Inilah beberapa fakta menarik yang sekaligus menjadi keunikan dari Gereja Saint Joseph Cathedral Pontianak :
1. Saint Joseph Cathedral Adalah Gereja Paling Tua Di Pontianak
Salah satu keistimewaan dari Gereja Saint Joseph Cathedral Pontianak ini yaitu menjadi tempat ibadah paling tua yang ada di Pontianak. Umur gereja pun telah lebih dari 1 abad. Bahkan gereja ini menjadi gedung gereja pertama yang didirikan di Pontianak. Oleh karena hal tersebut, gereja ini menjadi pusat Paroki.
Paroki sendiri merupakan sebutan untuk sebuah perkumpulan / komunitas agama yang merujuk pada komunitas khusus untuk pemeluk Khatolik. Keuskupan Agung biasanya yang menjadi pelopor dari berdirinya suatu paroki. Umumnya komunitas paroki ini mempunyai karakter territorial dalam menjalankan kegiatan komunitas keagamaan Khatolik.
Pembangunan Gereja Saint Joseph Cathedral Pontianak dimulai pada tahun 1908. Pendiri gereja ini adalah Prefek Apostolik Dutch Borneo Mgr Pacificus Bos. Pada tahun itu beliau membeli segudang tanah untuk mendirikan suatu gereja sekaligus panti asuhan, pemakaman, sekolah, pusat pastoran hingga pusat susteran. Pada tanggal 9 Desember 1909, bangunan gereja selesai dibangun dan diresmikan.
2. Gereja Katolik Saint Joseph Cathedral Didedikasikan Oleh Saint Joseph
Meskipun Gereja Khatolik ini dibangun oleh Prefek Apostolik Dutch Borneo Mgr Pacificus Bos, sekarang gereja ini didedikasikan oleh Saint Joseph yang merupakan ayah dari Jesus. Dengan bangunan yang telah berumur sekitar ±1 abad, membuat gedung gereja menjadi rapuh dan tidak layak. Sehingga pada tahun 2011, gereja ini dirubuhkan dan dibangun ulang.
Proses pemugaran tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sekitar ±3 tahun. Proses peresmian dari Gereja ini pada 19 Desember 2014. Gereja Saint Joseph Cathedral diresmikan secara langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, Drs Cornelis MH.
Untuk pemberkatan gereja dilakukan pada tanggal 19 Maret 2015. Pada 19 Maret sendiri merupakan Feast Of Saint Joseph / Saint Joseph Day. Karena inilah Gereja Saint Joseph Cathedral didedikasikan oleh Saint Joseph yang merupakan ayah Jesus.
Karena hal ini pula di bagian depan gereja terdapat patung dari Saint Joseph. Patung Saint Joseph diletakan di atas sebuah menara yang mempunyai tinggi hampir setara dengan gedung gereja. Di menara itu juga terdapat jam raksasa. Jadi patung Saint Joseph terlihat menjulang tinggi. Serta menjadi ikon utama dari Gereja Saint Joseph Cathedral ini.
3.Tempat Khusus Untuk Para Lansia
Keistimewaan lain dari Gereja Saint Joseph Cathedral ini mempunyai tempat khusus bagi para lansia. Hal ini disertai dengan sebuah tanda di beberapa kursi yang menyatakan bahwa kursi tersebut hanya diperuntukan bagi para lansia.
Jadi saat beribadah di gereja ini, sebaiknya perhatian pula setiap kursi. Jika terdapat sebuah tanda untuk lansia di kursi, sebaiknya tidak diduduki dan mencari tempat duduk lain. Gereja ini mampu menampung sebanyak 3000 jemaah, jadi tidak perlu terlalu khawatir jika tidak memperoleh kursi.
Kursi yang diperuntukan bagi para lansia mempunyai desain yang sangat berbeda dari kursi lainnya. Kursi untuk para lansia dilengkapi dengan bisa yang nyaman dengan ukuran lebih besar. Tepat di depan kursi disediakan sebuah meja.
4. Terdapat Lift
Hampir sebagian besar gereja telah dilengkapi dengan fasilitas yang sangat kompleks dan memadai. Mulai dari fasilitas multimedia seperti layar LED, peralatan musik lengkap hingga terdapat sebuah AC.
Namun khusus untuk Gereja Katolik Saint Joseph Cathedral ini terdapat fasilitas tambahan lain yang berupa lift. Gereja dengan fasilitas lift ini masih menjadi fasilitas yang langka. Kemungkinan besar hanya Gereja Saint Joseph Cathedral ini menjadi gereja pertama yang mempunyai lift. Sebenarnya fasilitas lift ini sengaja dibangun dan diperuntukan bagi para lansia yang hendak duduk di lantai atas. Namun perkembangannya, lift ini digunakan untuk umum.
5. Desain Gereja Saint Joseph Cathedral Merupakan Perpaduan Antara Budaya Eropa, Timur Tengah Dan Dayak
Gedung Gereja Katolik Saint Joseph Cathedral ini merupakan gedung gereja baru. Karena gedung gereja lam telah dirobohkan seutuhnya. Untuk gedung gereja baru ini memiliki desain arsitektur yang sangat menarik. Karena memadukan unsur Eropa, Middle East dan Dayak. Desain tersebut dibuat oleh Ricky yang sebelumnya pernah mendesain Masjid Raya Singkawang.
Secara garis besar bentuk dari gedung Gereja Saint Joseph Cathedral menyerupai dengan gedung gereja khas castle Eropa. Hal ini terlihat jelas pada ormanen – ornamen di dinding yang dilengkapi dengan pillar – pilar yang menjulang tinggi dan di bagian altar.
Selain unsur Vatikan juga sangat kental dengan berbagai ormanen patung Jesus, Bunda Maria hingga Saint Joseph. Di bagian jendela juga dihiasi dengan ilustrasi orang – orang kudus.
Lalu pada bagian pintu dilapisi dengan logam dengan warna emas dan perak. Lapisan logam tersebut dihiasi dengan motif khas etnic Dayak.
Di bagian atap gereja berupa kubah. Kubah ini menjadi ciri khas dari bangunan Timur Tengah. Pada bagian kubah dilengkapi dengan lukisan yang menggambarkan kisah Jesus dan orang – orang kudus.