Kesegaran Pindang Khas Palembang di RM Terapung Mbok War

Jika kota Malang memiliki makanan populer Nasi Sampah. Kota Palembang memiliki makanan khas yang banyak disukai orang-orang yaitu pindang. Pindang ini bisa dibuat dengan olahan lauk apa saja. Salah satu warung yang menyediakan pindang terkenal di Palembang adalah RM Terapung Mbok War.

Makan nasi bercampur pindang saja sudah sangat menyegarkan. Apalagi jika merasakan makanan enak ini dengan sensasi bergoyang oleh gelombang sungai yang menjadi icon kota Palembang. Keunikan dari RM Terapung Mbok War akan bercampur dengan keindahan Jembatan Ampera. Rasanya kamu akan disuguhkan makanan enak dengan pemandangan yang mengesankan.

Letak RM Terapung Mbok War

Sangat mudah menemukan warung pindang yang satu ini. Kamu hanya perlu mencari lokasi Jembatan Ampera ataupun Sungai Musi. Letaknya berada di pinggiran dermaga sungai. Jika kamu ingin berkunjung kesini kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

Jika menggunakan kendaraan pribadi kamu cukup berjalan menuju Sungai Musi dan parkir di bawah Jembatan Ampera. Tenang saja untuk lahan parkir disini sangat luas karena RM Terapung Mbok War berada di kawasan wisata Sungai Musi, Benteng Kuto Besak dan Jembatan Ampera.

Untuk parkir sendiri hanya sekitar Rp 2rb – Rp 5rb. Sebenarnya ada beberapa warung pindah menggunakan kapal di sekitaran dermaga. Namun yang paling terkenal adalah RM Terapung Mbok War. Selain enak, harga dari pindangnya sendiri sangat murah.

Untuk satu porsi dan nasi berkisar dari Rp 15rb – Rp 30rb. Tergantung jenis pindang apa saja yang kamu beli. Wisato.id merekomendasikan traveler mencicipi pindang patin yang merupakan jenis pindang paling enak di Palembang.

Kapan Waktu Yang Tepat Berkunjung?

Sumber Gambar: Google Maps @R. Yuli Kristyanto

RM Terapung Mbok War sendiri akan buka setiap hari. Warung pindang ini sangat jarang tutup. Hanya dalam kondisi terdesak mereka baru menutup warung mereka. Namun karena RM Terapung Mbok War ini sangat terkenal bagi kamu para traveler wajib banget mencari siasat.

Karena warung ini buka setiap hari, traveler bisa bebas memilih hari ingin berkunjung. Namun untuk jamnya traveler harus sedikit tricky. Jika traveler tidak menyukai pengunjung yang ramai. Apalagi di masa pandemi seperti ini sangat disarankan traveler pada pagi hari sekitar jam 9 ataupun siang hari sekitar jam 2 sore.

Karena RM Terapung Mbok War ini akan sangat ramai jika dalam waktu jam makan siang. Banyak karyawan kantoran ataupun wisatawan yang berkunjung untuk mencicipi pindang terkenal disini. Namun sebaliknya, jika traveler ingin makan pindang dan bertemu banyak orang.

Sumber Gambar: Google Maps @Dede Diaz Abdurahman

Wisato.id sangat menyarankan traveler untuk mengunjungi pada jam 13.00 WIB. Karena pada jam ini pengunjung tidak terlalu padat. Terutama karyawan sudah mulai pulang karena mereka harus melanjutkan pekerjaan.

Yang tersisa hanya traveler dan wisatawan lainnya. Sambil makan dan menikmati keindahan Jembatan Ampera, traveler bisa berinteraksi dengan pengunjung lain yang sama-sama sedang makan ditempat. Namun jika traveler kehabisan tempat.

Traveler bisa memilih untuk menunggu sejenak. Atau jika traveler sudah benar-benar lapar, di sekitar RM Terapung Mbok War juga ada warung lain dengan konsep yang sama. Secara rasa dan pemandangan yang dihadirkan tidak jauh berbeda kok. Untuk harga semua warung di sekitar dermaga mematok harga yang sama jadi traveler tidak perlu takut.

Kenapa Harus Mencoba Pindang di RM Terapung Mbok War?

Sumber Gambar: Google Maps @Z_Fitriani

Yang menjadikan pindang begitu enak adalah kesederhanaan. Makanan ini merupakan makanan yang dibuat dengan sangat sederhana. Hanya berisi lauk, cabai hijau, nanas dan kuah yang dibuat dengan sedemikian rupah.

Karena daerah Palembang yang memiliki biota air sungai melimpah. Masyarakat banyak memanfaatkan ikan sungai menjadi berbagai olahan. Selain Pempek, masyarakat sekitar membuat pindang dengan beragam jenis lauk.

Dahulu masyarakat Palembang hanya membuat pindang dengan ikan yang ada di Sungai Musi. Namun karena Palembang merupakan jalur perdagangan yang padat. Banyak pencampuran budaya kuliner terjadi dan salah satunya mempengaruhi makanan pindang.

Sumber Gambar: Google Maps @Rahmat Syah Reza

Misalnya orang Belanda yang datang ke Palembang mereka mencoba bereksperimen dengan membuat pindang dari bahan lain. Di masa kolonial orang Belanda lebih menyukai pindang dengan jenis lauk burung, daging, tulang dan ayam.

Karena hal inilah makanan pindang memiliki jenis yang berbeda-beda dan unik. Bahkan di Sumatera Selatan sendiri ada beberapa jenis kuah pindah dengan cita rasa yang berbeda. Di RM Terapung Mbok War, pindang yang tersedia akan terasa sedikit manis, masam dan pedas.

Itulah sangat cocok jika traveler berkunjung pada sore hari. Rasa ngantuk yang ada karena kecapekan akan segera hilang ketika memakan masakan yang menyegarkan ini. Selain pindang patin, masyarakat sekitar juga sangat menyukai pindang tulang.

Namun untuk pindang tulang sendiri harga yang dibanderol cukup mahal. Untuk satu mangkok ditambah nasinya berkisar dari harga Rp 30 rb – Rp 50 rb. Namun harga yang traveler keluarkan akan sebanding dengan cita rasanya.

Kuah segar dengan campuran nanas muda akan berkombinasi dengan lemak yang ada di tulang. Rasanya akan sangat renyah dan tebal ketika sampai di lidah. Namun traveler yang takut gemuk harus sedikit hari-hati ya. Karena kolesterolnya cukup banyak.

Ikuti terus Wisato.id untuk mendapatkan informasi terkini seputar wisata di Indonesia.

close

Log In

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.