Indonesia memiliki jejak sejarah panjang yang benar-benar menarik untuk dinikmati. Benteng-benteng yang menjulang tinggi, menjadi sajian istimewa yang sayang untuk anda lewatkan. Pesona masa lalu yang masih kental dengan aroma perjuangan seakan terasa saat anda menginjakkan kaki.
Seperti halnya yang ada di Batusangkar. Berdiri kokoh BBenteng Van der Capellen yang menjadi saksi bisu pertempuran rakyat Sumatera Barat melawan penjajahan negeri Belanda. Sayangnya, keberadaannya sedikit teralihkan dengan bangunan megah lainnya yang masih berada di satu kawasan.
Sekilas Mengenai Benteng Van Der Capellen
Benteng ini adalah peninggalan belanda yang saat ini menjadi cagar budaya, Dimana, sejarah panjang pernah terukir di tempat ini mengenai sebuah pertempuran maha dahsyat antara kaum dan kaum agama. Pemicunya adalah kaum agama yang dipelopori oleh tiga tokoh haji ingin memurnikan ajaran agama islam setelah menuntut ilmu di Makkah. Karena pada saat itu, masyarakat Minangkabau sangat jauh dari ajaran Islam.
Sayangnya kaum adat tidak setuju dengan ajaran paham tersebut. Hingga, akhirnya mereka pun terlibat pertempuran fisik. Kaum adat pun meminta bantuan Belanda yang sudah menduduki Padang.
Dengam pimpinan Colonel Roff, belanda pun masuk tanah datar dan membangun sebuah benteng permanen yang dibangun pada tahun 1824. Nama dari benteng ini sendiri diambil dari nama Gubernur yang menjabat kala itu yaitu Gidert Alexander Gerad Philip baron Van der Capellen.
Niat semula ingin membantu kaum adat, Belanda malah mengembangkan tujuannya ke tanah datar dengan melakukan operasi militer. Mengetahui keinginan tersebut kaum adat pun menyuruh Belanda untuk pergi dari tanahnya. Kependudukan Belanda di Tanah datar berlangsung hingga masa perang dunia ke 2. Setelah itu benteng ini mulai silih berganti penguasanya hingga saat ini yang ditetapkan sebagai kawasan objek wisata.
Alamat dan Rute Lokasi
Objek wisata ini terletak di Baringin, Lima kaum, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, 27212. Bagi anda yang berada di luar pulau Sumatera, anda bisa masuk ke bandara Minangkabau dengan menggunakan pesawat.
Bandara ini menjadi perantara menuju ke titik lokasi. Jarak yang harus ditempuh kurang lebih 2 jam 8 menit atau menempuh jarak kurang lebih 86, 2 km. Anda bisa menggunakan jalur lintas barat Sumatera. Bisa juga melalui jalan Syekh Burhanuddin. Hanya saja, anda hanya bisa menggunakan transpotasi pribadi, karena belum adanya transpotasi umum yang bisa mengantarkan anda ke objek wisata ini.
Harga Tiket Masuk
Untuk bisa menikmati berbagai macam arsitekturnya, anda cukup membayar uang sebesar 5 ribu rupiah saja. Objek wisata ini pula akan buka pada pukul 9.30 dan tutup kembali pukul 17.30.
Konstruksi Benteng
Benteng Van Der Capellen memiliki dinding setebal 42 cm yang beratapkan genteng. Memiliki ukuran panjang 14 cm dan lebar 12 cm. Pondasinya menggunakan batu kali. Bangunan samping kanan dan kirinya berupa tiang-tiang keras dengan balok yang berukuran 18 dan jarak antar tiangnya kurang lebih 370 m.
Benteng Van der Cappelen Masa Kini
Keberadaan benteng ini masih berdiri kokoh dan terawat dengan baik. Walaupun, tidak seramai benteng fort de kock. Namun, selalu saja ada pengunjung yang datang. Sayangnya, parit-parit yang dahulu menjadi satu bagian dari benteng, sudah tertimbun tanah.
Daya tarik lain dari kawasan ini adalah hadirnya sebuah lapangan yang cukup luas, anda bisa bermain disini, atau melihat warga sekitar yang bersuka cita dikala sore hari bermain di tempat ini.
Di depan benteng, kita masih bisa menemukan dua buah meriam peninggalan belanda yang bertuliskan VOC dan dibuat pada tahun 1709. Bila anda masuk dari depan, akan akan melewati sebuah lorong berbentuk setengah lingkaran. Setelahnya, anda bisa menikmati 4 buah penjara yang dulunya digunakan untuk menyiksa para tahanan. Sementara itu, bila anda pergi ke ruang utama, maka anda akan melihat kantor Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga.
Benteng Van der Capellen adalah jejak sejarah dari Sumatera Barat yang tidak bisa anda lewatkan sedikit pun. Pesonanya masih sangat terasa kental aroma sejarah mengenai kawasan ini di masa lalu. Ayo ramaikan kawasan ini dengan mengajak teman, sahabat, atau saudara pergi ke sini, dan jangan lupa upload foto terbaikmu agar benteng ini semakin dilirik.